Mission

2.3K 204 36
                                    

"Ahhh Dadhh!"

"Sshhh Jangan di ketatkan sayanghh!"

Plak!

"Angghhh!"

Keduanya masih bercinta padahal pagi hampir menyingsing.

Sialan hormon tua bangka itu melebihi anak muda. Taehyung hampir tak sadarkan diri tapi si dominan masih gagah menghentakkan pinggulnya.

"Uddahh Dadhh, Cumhh... I want a cumhh...hhhh ungghh."

"Ouhh Shiittt! Baby !! Kenapa ! Sempithhh arghh..."

Taehyung menggeram, ia sudah tak tahan tapi milik kekasihnya itu nampak belum menampakkan akan memuntahkan semennya kembali.

Plakk!

Dalam kondisi menungging di depan meja rias, Taehyung melihat dirinya tak ubahnya seperti Jalang. Wajah needy nya, teriakan bahkan desahannya begitu membuat Jungkook makin tergila-gila.

Siapa yang bisa menolak Kim Taehyung tidak! Jeon Taehyung. Pemuda ini yang sudah memporak-porandakan kehidupannya, cintanya bahkan segala yang ia punya.

Dan sekarang pemuda ini pula yang sedang berteriak mengeluarkan desahan laknatnya di bawah tubuhnya terus mengerang meneriakkan namanya.

Tubuhnya terdorong hingga menempel pada kaca. Jungkook dan Hormonnya sialan memang.

Seluruh tubuhnya tak ada satu celah pun tak di jamah. Bahkan kiss mark, bite mark dan juga bekas tamparan pada bokong seksi nya sudah dapat Taehyung pastikan akan membiru saking kuatnya Jungkook menamparinya.

"Dadddhhh ahhh want...anghhh.."

"Together babe!! Shit!!"

Dengan beberapa kali hentakan keras akhirnya keduanya melepaskan semen masing-masing. Perut Taehyung serasa penuh dengan cairan sperma milik sang Daddy. Sedangkan miliknya, entahlah. Ia sudah berganti posisi bahkan tempat saat melakukannya. Ia menyia-nyiakan bibit unggul nya di sembarang tempat.

Tapi itu tidak berlaku untuk Daddy nya tersebut. Apa-apaan bibit unggul haha. Jungkook mencabut kejantanannya secara perlahan. Sial! Hole kekasihnya sudah tak terselamatkan rupanya. Merah dan juga lecet. Ia yakin saat namja ini bangun maka habis sudah ia kena omel.

Tapi siapa perduli, bercinta dengan Taehyung adalah heroin untuknya. Tidak cukup jika sekali. Bahkan ia sanggup menghancurkan hole itu seharian penuh.

Namun ingatannya kembali pada pertemuannya dengan Jimin kemarin siang. Dirinya juga Taehyung harus melakukan cek lapangan dan juga produk sesuai keinginan Insoft.

Jungkook menggendong Taehyung ala bridal, lalu berjalan keluar menuju kamar si cantik karena kamarnya sudah tak berbentuk akibat kebrutalannya.

Taehyung benar-benar tak sadarkan diri. Ini salahnya, tapi ya, bodo amat. Ia akan mengobatinya setelah ini.

° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° °

Jimin hanya menggeram pasrah melihat pasangan fenomenal ayah anak itu yang masih bergelung dalam hangatnya selimut di kamar.

"Ishh, Jinjja? Mereka selesai jam berapa sampai kamar udah mirip kandang ayam begitu ha?" sinis Yoongi.

"Rasanya aku ingin menghajar keduanya saja, kenapa Taehyung ku jadi seperti ini? Setelah mereka confess seperti itu hahhh..." Jimin memijit pelipisnya.

Keduanya tak bisa di hubungi. Ini sudah jam 1 dan sebentar lagi kunjungan ke Insoft akan segera di mulai.

Ingin rasanya Jimin memenggal kepala keduanya. Tapi begitu ingat siapa mereka ia mengurungkan niatnya. Entah nanti jika mereka seperti itu lagi. Jika sudah tak tahan Jimin akan benar-benar memenggal kepala keduanya.

Butuh waktu setengah jam mempersiapkan semuanya. Belum lagi omelan Taehyung yang meringis serta cara berjalannya yang seperti bebek.

"Misi kalian adalah layaknya seorang investor. Anggap semua seperti berjalan sesuai rencana mereka. Aku mengenal Taemin saat di Swiss, pria itu licik. Pantas saja mau bekerja dengan Jongin." Ujar Jimin.

"Padahal aku ingin langsung membunuhnya saja." ketus Taehyung.

"Tanpa melihat wajah ketakutan mereka? Babe kau tidak menghukum mereka terlebih dahulu?" tanya Jungkook.

"Tidak juga, aku masih ingin melihat wajah Jongin yang berada di bawah kaki ku."
Jawab Taehyung.

"Sebenarnya ini hanya salah paham menurut ku. Tapi aku masih belum menemukan kejanggalan di antara ayah ibumu dengan orang tua Jongin." tambah Yoongi.

Tangannya menari di atas papan ketik laptopnya. Ia masih mencari banyak bukti serta hal yang janggal dari peristiwa saat meninggalnya kakek dan ayah Taehyung.

"Semua butuh proses dan aku masih bersabar Jim. Buat mereka melayang, baru setelah itu kita hempaskan kebawah sampai hancur berkeping." ujar Jungkook.

"Jangan gegabah, membunuh orang tak semudah kita membalik lembar buku bergambarmu. Dalam kasus orang tua kalian. Korban dan pelaku tewas semua. Jadi tak ada proses hukum lagi mengenai itu. Sedangkan kita hanya rakyat sipil. Membunuh atau berbuat kejahatan tetap ada konsekuensi hukum nya. Ini bukan kisah seorang mafia." Jimin menjelaskan.

"Saat membunuh, mungkin kau akan berpikir setelah itu kau selesai. Tidak, tidak semudah itu, efek senang dari pembunuhan itu hanya seperti ilusi, tipuan optik. Yang mana kenyataannya kau akan berusaha menutupi sebuah bangkai dengan segala macam cara agar tak tercium. Tapi itu bangkai, jadi tak ada yang bisa menyembunyikan aromanya." imbuh Yoongi.

"Ya, kami mengerti."

"Bagus! Mari jalan kan misinya. Seret pria bajingan itu ke penjara."




..........
Fin off chapter....

Hai, aku baru nongol

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hai, aku baru nongol....
Mian, sok sibuk sih lebih tepatnya. Adakah event buat ultahnya pak Jeka? Boleh aku gabung?

Canda, karyaku pada cringe...
Malu sama author lain hehe...

Baca sehabis isya, ya!! Aku takut kalian basah hehe
See ya!!
Telat kkkk

My Dad is Boyfie. ||K.V||Where stories live. Discover now