Dikamar Khusus Devian, Devian merebahkan Tubuh mungil Arabella. Gadis itu menatap Devian dengan wajah memerah membuat Devian tersenyum gemas.
"Soo hottt babyyy". Kata Devian, suara pemuda ini nampak menahan sesuatu, lalu pemuda ini menarik Arabella kedalam pelukannya.
"Viann, Vian gantenggg". Ujar Ara jujur, lalu dengan secepat kilat Bibir merah Ara sudah di bungkam dengan bibir milik Devian.
Tidak hanya sekedar ciuman biasa, bukti nya Devian mulai melumat Bibir manis Ara. Membuat gadis itu terdiam bisu.
Ara hanya diam karena tidak pandai dalam Berciuman, membuat Devian dengan refleks menyentuh paha Ara.
Ara segera mendorong Devian, takut jika kelewatan. Ara Melihat nafas Devian memburu dan keringat di wajah nya. Dan menyentuh wajah Devian.
"Stop Ra, jangan. bisa gawat kalau begini". Ucap Devian rendah. Pemuda itu lalu berdiri dan berjalan menuju Kamar mandi.
"Vian mau kemana? Kok Ara di tinggal". Kata Ara kesal. Devian menoleh sekilas lalu tersenyum dengan pandangan aneh.
"Baby, kamu disitu aja. Vian mau nuntasin sesuatu". Kata Devian lalu segera memasuki kamar mandi.
Devian memasuki kamar mandi lalu mengunci pintu dan sebelum itu Pemuda ini mendapat sebuah ide cemerlang.
Dengan senyum menawan pria itu berkata, "kamu cukup jadi pendengar yang baik baby". Dengan smirk pemuda itu. Lalu mulai membuka celana nya.
Dannn ehem
~~ ® ~~
Saat ini Arabella sedang berada di dalam kamar nya, iya Ara sudah pulang satu jam lalu. Gadis itu nampak memikirkan sesuatu bahkan wajahnya sudah Semerah tomat.
"Devian sialannn, masa nuntasin hasratnya sampai gitu". Gumam Ara kesal.
Tadi setelah Devian masuk Ara sempat mendengar desahan dari dalam kamar mandi. Dan dengan sengaja nya Devian bilang.
"Iya Vian sengaja, biar makin hot bayangin kamu yang kulum junior ku". Kata Devian.
Bayangin, desahan keenakan Devian tadi di setiap kata pasti ada nama nya, wah memang kan gak bener nih si Devian.
"Ouhhh fashterhh Ra,".
"Ya ampun Ara, kenapa malah mikirin ini sih". Gumam Arabella. Ia bahkan masih mendengar jelas suara itu.
Namun lamunan Ara tidak bertahan lama, kala seseorang meneriaki nama nya. Nampak nya sih seorang perempuan. Dengan tergesa-gesa Arabella keluar dan memasuki lift.
Ting
Setelah sampai di lantai paling bawah, Ara langsung di suguhi oleh, dua pria paruh baya yang saling tonjokan dan Satu wanita paruh baya yang memanggil Ara.
"DADDYYY". Arabella berteriak kala Daddy nya yang sedang memegangi kepala nya karena terkena guci berukuran kecil.
Arabella berlari dan memeluk Daddy nya, "daddy kepala Daddy berdarah! Hiks Ara akan telfon kak Seano yahh". Ucap gadis itu gemetar.
Kenzo menggelengkan kepalanya, lalu membalas pelukan Ara, "Daddy gak papa sayang". Ucap Kenzo menenangkan.
Arabella menggelengkan kepalanya dengan isak tangis, ia jadi teringat oleh ayah dan ibu kandungnya. Arabella jadi sensitif sekali. Lalu gadis itu menghapus kasar air mata nya.
"Hiks Ara hiks takut dadd". Ara menatap dua paruh baya yang sedang menatap nya dan Kenzo.
"Kalian siapa? Kenapa kalian kesini dan buat keributan?". Tanya Arabella sambil sesenggukan. Kenzo Tiba-tiba menarik tangan Ara.
"Ara masuk kamar ya, Biar mereka Daddy yang urus". Kata Kenzo. Arabella jelas menggeleng dan menatap serius dua orang itu.
"Dan om kenapa mukul Daddy?". Kata gadis itu dengan menatap benci pada pria asing yang seenak jidat datang sambil ngamuk.
"Ara". Suara lembut itu mengalun indah di Indra pendengaran Arabella.
"Kamu siapa? Pergi sana jangan ganggu kami". Ucap Arabella sebal.
Wanita itu tersenyum dan mendekati gadis cantik itu, "sayang! Ini Mama". Kata wanita itu.
Arabella menatap intens wanita itu. Secara tiba-tiba kepala nya pusing dan Arabella merasakan ada cairan yang mengalir di hidung nya.
"Nggak, bukan. kamu bukan Ibu ku". Gumam nya, kepala nya mendadak pusing serta dada nya sesak saat mendengar ini.
Wanita itu menggelengkan kepalanya dia menangis, "sayang ini Mama, mama Selena. Mama kamu". Kata wanita itu lagi.
Arabella menggeleng dan mengatur nafas nya yang memburu, "pergi, pergi dari sini".
"Sayang, kamu ikut mama saja ya! Kamu akan bahagia sama mama nak. Biarkan Daddy mu bersama kakak mu itu". Kata Selena dengan tersenyum yakin jika Putri nya akan ikut.
"SELENA PERGI DARI MANSION SAYAA". Kenzo berteriak kencang karena kesal.
Selena tersentak sesaat, lalu ia menatap pada putri nya yang terlihat syok.
Arabella menolak percaya dan setelah itu pandangan nya memburam dan kepala nya semakin pening setelah itu kesadaran nya menghilang.
"ARAAAA!!".
~~ ® ~~
Bersambung
Arabella Zavinixs Dirgantara
* Kenapa ia datang, Setelah aku tidak lagi mengharapkan kehadirannya? *

YOU ARE READING
I'm A ekstra [AND]
Teen FictionAraya Zavilia Thomas adalah gadis berperawakan pendek dengan kulit putih, wajah nya memiliki kesan imut dengan pipi chubby, yang juga memiliki senyuman manis sehingga bisa membuat siapapun terpesona. Namun takdir nya begitu penuh dengan kebenaran y...