Episode 28 ~ Gaun

14K 921 9
                                        

Seperti yang dikatakan oleh kepala sekolah, akan di adakan sebuah pesta di sekolah. tepat nya di gedung utama.

Gedung yang amat megah dan mewah tentunya yang saat ini telah di dekorasi dengan hiasan indah.

Semua siswa maupun siswi, sedang sibuk mencari pasangan, gaun, perhiasan dan harus tampil secantik mungkin.

Berbeda dengan arabella, gadis manis itu justru sedang asik melahap makanan nya di temani oleh devian, rayan, dan axello.

Devian telah kembali kemarin sore, arabella berfikir jika otak tunangan nya itu bermasalah, bagaimana tidak? bilang nya akan berpergian selama dua minggu namun sebelum satu minggu laki-laki itu sudah pulang duluan.

"Enak ya?". Tanya devian, dia menatap gadis di samping nya yang asik sendiri di saat para gadis lain sibuk untuk mencari gaun.

Sebelum bibir nya menjawab pertanyaan devian, dua buah susu kotak mendarat di atas meja, wajah arabella berbinar-binar dengan bibir nya yang melekung indah.

"Wahhhhh, makasih el... ".

Hal yang paling arabella sukai setelah boneka sapi yaitu susu kotak sedangkan axello hanya mengangguk dan menatap intens wajah arabella.

Devian menatap setiap interaksi axello dengan tunangan nya, tatapan itu bukan lah pertanda persahabatan atau yang lain nya.

Lebih ke pria yang sedang jatuh cinta.

"Gue cabut duluan, mau ke markas". Pamit axello, singkat.

"Untuk acara besok malam, kita berangkat sama-sama!!".

Arabella menghentikan tangan nya yang sedang ingin memasukan sesuap nasi goreng, dia menatap netra kelam devian.

"Devian, ara mau nanya deh".

"Kamu kenal sama araya?". Tanya arabella, entah mengapa dia seperti mengenal devian, tidak maksud nya adalah sebelum dia berpindah jiwa.

Devian yang di berikan pertanyaan itu sontak menatap wajah tunangannya, tangan nya mengelus pipi arabella dengan lembut.

"Mungkin? kenal.. ". Jawab devian mengecup pipi berisi arabella, yang tiba-tiba saja merasa gugup karena mendapat perlakuan manis devian.

Pipi arabella bersemu merah dia mencoba untuk menetralkan perasaannya dengan melanjutkan makan nya yang tertunda tadi.

"Gilaaa, devian so sweet banget..."

"Gue mau satu yang kek gitu ihhh..."

"Pengen berjuang, tapi saingan gue spek bidadari"

Devian hanya cuek dan tidak menghiraukan ucapan mereka, sedang kan arabella. pipi serta telinga nya sudah memerah lantaran malu.

Rayan yang menatap interaksi itu merasa panas pada diri nya, tangan nya terkepal erat di bawah meja, senyum yang dia tampilan tidak terlihat palsu.

"Ara, Liat sini gue mau nanya". Rayan menghela nafas sejenak sebelum mengalihkan perhatian arabella.

"Nanya apa ya?". Raut penasaran arabella membuat rayan ingin tersenyum, begitupun dengan devian yang juga menatap wajah rayan.

Laki-laki yang memiliki banyak drama di hidupnya, seperti nya rayan lebih cocok jika menjadi aktor.

"Menurut lo aleya cocok nya pakai warna apa?".

"Hmm, bentar ya". Arabella mengambil ponsel sahabat nya, dia menimbang-nimbang walau perempuan itu termasuk dalam golongan black list nya.

Termasuk sosweet juga protagonis pria ini, padahal semua itu hanyalah kedok semata untuk mengelabuhi gadis yang selama ini dia cintai.

"Ini lumayan cantik tapi terlalu terlalu jelek warna nya".

Arabella berkomentar sambil meneliti setiap gaun, sedangkan kedua laki-laki itu begitu fokus hanya pada nya.

Lucu bukan?

Sebuah gaun berwarna hitam menjadi pilihan nya, warna hitam memanglah melambangkan kegelapan, namun gaun ini sangat cocok dengan perangai aleya yang memiliki sifat jahat.

"Gaun ini cocok, ara saranin rayan pakai kemeja hitam ya. biar couple". Ujar arabella tersenyum sumringah.

Rayan mengangguk setuju, "makasih ya ra, ohh kalau untuk aira? bagaimana? kamu mau pilihkan tidak?".

"Menyusahkan!!". Sahut devian yang sejak tadi diam.

Arabella menatap rayan dengan tidak enak, dia menyenggol bahu tunangan nya, "Stttt,, diemm ya ganteng". Bisik arabella kepada devian yang langsung menurut.

Lalu arabella kembali menatap ke arah rayan, "menurut aku aira lebih cocok pakai gaun merah yang ini, cocok kan? karena aira itu terlihat berani". Walau dua perempuan itu begitu menyebalkan namun arabella juga tidak menaruh dendam.

"Sekali lagi terimakasih, kalau begitu gue duluan ya". Pamit rayan yang sama sekali tidak menatap devian.

Arabella mengangguk mengiyakan, rayan berdiri lalu membalikan tubuh nya disaat itu senyuman devil nya keluar.

Rayan sudah berhasil mengendalikan dua wanita itu yang sedang tergila-gila dengan nya, kedua nya telah menjadi pelampiasan rayan yang belum bisa memiliki arabella.

~~ ® ~~

Bersambung...

Bersambung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gaun aira..

Gaun aleya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gaun aleya..

I'm A ekstra [AND]Where stories live. Discover now