Part 4

101 46 216
                                    

🌼 HAPPY READING 🌼

Pukul 3 pagi, Salsa terbangun karena mendengar suara ketukan pintu. Dengan langkah sempoyongan Salsa berjalan ke luar kamarnya menuju ruang tamu. “Siapa sih, jam 3 pagi ketuk-ketuk pintu rumah orang.”

Sebelum membuka pintu dia menguap lebar. “Siapa?” tanya Salsa yang berdiri di depan pintu. Matanya masih tertutup karena mengantuk. “Siapa woi?” kesal Salsa karena tidak ada yang menjawab. Salsa berbalik badan untuk kembali ke kamarnya. Baru 3 langkah, terdengar suara ketukan pintu lagi.

“Anjir, makhluk bumi apa, sih?”
Salsa kembali menuju pintu utama. “Sebut nama lo, cepat!” lagi-lagi tidak ada yang menjawab.
Salsa tambah kesal, dia kembali berjalan menuju kamarnya. Dan lagi, baru 3 langkah seseorang kembali mengetuk pintu rumahnya.

“Apa itu nenek?” gumam Salsa. Semalam neneknya izin menginap di rumah temannya yang sedang sakit. Jika itu neneknya, tidak mungkin beliau akan mengetuk pintu. Neneknya pasti akan pulang lewat pintu belakang, karena paling dekat dengan kamarnya.

“Apa mungkin kakek?” Salsa tertawa. “Mana ada orang mati hidup lagi.” Dia memilih untuk tidak mempedulikan orang itu, dan kembali menuju kamarnya.
Namun lagi-lagi orang itu mengetuk pintunya, kali ini lebih keras.

“Minta ke rumah sakit nih, manusia.” Salsa yang sudah emosi berjalan dengan cepat ke pintu utama. Hendak membuka pintu, muncul notif dari nomor yang tidak di kenal.

Jantung Salsa seakan berhenti, ketika membaca isi pesan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung Salsa seakan berhenti, ketika membaca isi pesan itu. Salsa tersentak saat seseorang kembali mengetuk pintunya. Apa orang dibalik pintu ini adalah Juan?
Dengan tangan yang sedikit gemetar, Salsa membuka pintu. Gadis itu menutup matanya. Setelah pintu terbuka dengan lebar, perlahan Salsa membuka matanya.

GOOD MORNING BESTIE!!!

Teriakan Mimi sukses membuat Salsa berteriak histeris. Hingga membangunkan tetangganya.

“AAAAAAKKKKKHHHH!!!”

Mimi menutup mulut Salsa. “Oi, lo sadar apa gimana? Ini masih jam 3 pagi,” ucap Mimi melihat sekeliling, takut dituduh macam-macam.

Salsa menepis tangan Mimi.
“Harusnya gue yang nanya sama lo! Ngapain jam 3 pagi lo ke sini! Bikin gue kena hipertensi aja!”

“Eist! Jangan hipertensi dulu dong. Kalau lo mati, nggak bisa tuh, menyaksikan senior tercinta lo nikah sama mantan tersayang lo. Nanti yang nemanin gue duet di nikahan mereka siapa? Kita nyanyinya lagu Rossa kok, yang viral di Indosiar itu. Emm … Suara Hati Mantan,” ujar Mimi dengan bahagianya.

“Gue bunuh lo disini!!” Salsa mulai mencekik leher Mimi, hingga gadis itu meronta-ronta sambil menarik rambut Salsa.

“Woi, Sal-sa … uhuk, uhuk, gu-gue mati lo ja-jadi pe-rawan tua … .”

“Biarin!”

“Oi!”

Kedua gadis itu langsung terdiam. Bersamaan mereka menoleh ke samping. Seorang cowok dengan piyama bergambarkan Angry Bird menatap Salsa dan Mimi dengan datar.

Hei, boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang