25. LOVE OR OBSESSION?

40.5K 2.7K 1.4K
                                    

Follow terlebih dahulu akun di bawah ini;
Instagram: wattpad.ayay
Tiktok: wattpad.ai & wattpad.ay

Diwajibkan untuk vote dan komen sebelum membaca cerita ini!

Jangan lupa komen di setiap paragraf!

Ramaikan cerita ini ke teman-teman kalian dan sosmed kalian dengan memakai hastag #obsesiasmarawattpad #bianastara #aloraaleandra

Ramaikan cerita ini ke teman-teman kalian dan sosmed kalian dengan memakai hastag #obsesiasmarawattpad #bianastara #aloraaleandra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan kedua tangan terikat ke belakang, wanita lemah itu masih tidak sadarkan diri. Kepalanya tertunduk dengan rambut yang menghalangi wajahnya.

Jaket yang menutupi tubuhnya sudah hilang entah kemana. Kini dia hanya memakai tangtop dan juga celana jeans selutut. Memperlihatkan bercak-bercak merah bekas permainannya semalam dengan seorang laki-laki.

Bekas merah yang begitu banyak, di dada, di leher, di punggung, juga di pundaknya. Semuanya terlihat begitu jelas saat dia hanya menggunakan tangtop seperti ini.

Seorang pria di depannya hanya duduk diam memandangi wanita itu, seolah wanita itu adalah pajangan yang dipertunjukkan untuknya.

Di sampingnya, ada meja panjang yang terdapat beberapa senjata. Mulai dari 4 buah pisau tajam, pistol, senapan, gunting, kapak, juga beberapa senjata tajam lainnya.

Di depan pintu, sudah ada 4 pria yang tadi menculik Citra. Bian sengaja tidak menyuruh mereka untuk pergi, karena mungkin saja dia akan membutuhkan bantuan mereka.

Amarahnya benar-benar murka ketika melihat tubuh Citra yang sudah disentuh Ergi. Ia yang selama ini menjaga dengan penuh perjuangan, justru dihancurkan begitu saja oleh orang-orang terdekatnya.

Citra dan Ergi. Mereka sama-sama mengkhianatinya.

Bian mengambil ember yang berisi air comberan di hadapannya. Berdiri mendekat kemudian tanpa aba-aba Bian langsung menyiramkan air itu pada Citra, membuat dia terkejut dan sadar setelah di guyur air kotor itu.

"Uhuk uhuk, bau banget air apa ini," tanyanya masih tidak sadar kalau laki-laki di hadapannya itu memperhatikannya.

"Bau banget," katanya lagi.

Citra hendak menutup hidungnya, tapi dia baru sadar kalau kedua tangannya terikat. Juga baru sadar kalau dirinya hanya memakai tangtop pendek. seingatnya tadi ia keluar menggunakan jaket.

"Hai baby," sapa laki-laki di depannya dengan senyum menakutkan.

Citra tersadar dan langsung mengangkat kepalanya, menatap Bian yang berdiri menjulang di hadapannya.

Boom!

Citra benar-benar terkejut. Kenapa bisa ada Bian di sini? Dan di mana dia sekarang?

"Gimana, enak semalem sama Kakak gue?" tanya Bian.

Lidah Citra kelu. Kerongkongan terasa tercekat. Untuk berbicara saja rasanya dia tidak mampu. Penyiksaan waktu itu masih teringat jelas olehnya.

"Gue sibuk kerja sampe ke luar kota demi lo. Demi lo yang selalu minta aneh-aneh sama gue, tapi ternyata di belakang lo malah enak-enakan selingkuh?"

Obsesi AsmaraWhere stories live. Discover now