40. BALIKAN

17.7K 1.3K 1.1K
                                    

Follow terlebih dahulu akun di bawah ini;
Instagram: wattpad.aii
Tiktok: wattpad.ai & wattpad.ay

Diwajibkan untuk vote dan komen sebelum membaca cerita ini!

Jangan lupa komen di setiap paragraf!

Ramaikan cerita ini ke teman-teman kalian dan sosmed kalian dengan memakai hastag #obsesiasmarawattpad #bianastara #aloraaleandra

Ramaikan cerita ini ke teman-teman kalian dan sosmed kalian dengan memakai hastag #obsesiasmarawattpad #bianastara #aloraaleandra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gadis itu terbaring lemah di dalam sebuah kamar rumah sakit. Beberapa jam lalu sang ayah memutuskan membawa putrinya untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Lagipula tidak mungkin Jovan membawa Alora pulang dalam keadaan seperti ini. Ia tidak bisa menjelaskan pada Mira.

"Pulanglah. Kalian butuh istirahat. Di sini sudah ada saya yang menjaga Alora," ucap Jovan kepada ketiga laki-laki itu yang ikut menemaninya ke rumah sakit.

"Iya Om saya permisi, harus bantuin Ibu saya soalnya." Haikal yang lebih dulu pamit pulang karena memang ia harus membantu Ibunya untuk menutup toko terlebih ini sudah malam.

Bian masih bergeming menatap Alora yang masih tertidur. "Ra... gue pulang dulu nanti gue ke sini lagi dan lo harus udah sadar," ucap Bian sedikit memaksa di akhir kalimatnya.

Cowok itu mengusap-usap rambut Alora lalu menatap Jovan. "Saya permisi Om." Jovan mengangguk.

Tersisalah Jovan dan Nevan di ruangan itu. Keduanya sama-sama bungkam dengan pikiran masing-masing.

Entah kenapa ada yang janggal di hatinya ketika menatap Jovan, Nevan sendiri tidak tahu alasannya.

"Siapa nama kamu?" tanya Jovan walaupun ia sudah tahu.

"Nevan... Nevan Arkatama."

Deg

Arkatama? Sama seperti marganya? Atau hanya kebetulan?

"Wajah kamu mengingatkan ku pada seseorang," gumam Jovan pelan.

"Lebih baik kamu pulang, orang tuamu pasti mencari kamu." Jovan memilih mengakhiri percakapan. Ia harus memastikan sesuatu sebelum bertindak.

Tidak ada jawaban dari Nevan. Dia keluar ruang rawat Alora dengan seribu pertanyaan di benaknya.

Mengapa hatinya seolah-olah dekat dengan Jovan seperti orang yang sudah lama kenal, padahal ini pertemuan pertamanya dengan pria itu.

•••

"Papi!! Kenapa pulang sendiri? Di mana Alora? Kenapa dia gak pulang?" Jovan langsung diberondongi pertanyaan begitu ia sampai di rumah.

"Alora sedang di Dubai, dia terpaksa harus ke sana karena ada masalah," kata Jovan lagi-lagi berbohong.

"Kenapa Alora gak ngasih tau Mami?" Mira belum sepenuhnya percaya.

Obsesi AsmaraWhere stories live. Discover now