1

22.4K 987 26
                                    

happy reading 🐣

°°°°°°°°°°°

braakkkk.....

suara tawa memenuhi lokasi kantin sekolah yang sedang ramai oleh para murid yang mengisi perut yang menjerit lapar.
mereka semua tertawa keras melihat seorang siswa yang suka cari muka pada guru malah tersungkur dilantai keramik keras dengan makanan yang dibelinya juga ikut mengotori lantai.

"gue tau lo kaya tapi jangan dikasih ke lantai juga dong makanannya"

seseorang yang menjadi penyebab ricuhnya keadaan kantin malah duduk dengan senyum lebar dibibir manisnya dengan tangan bersedekap di dada memandang rendah pada siswa cupu itu.

"lif,coba lo ajarin si cupu buat makan yang bener deh"

bryce beranjak mendekati siswa yang telah menegakkan dirinya.tangan bryce bergerak menepuk-nepuk baju seragam yang telah dikotori oleh makanan dan minuman yang tunggang ruah sementara siswa itu hanya diam tidak memberikan perlawanan yang berarti.

alif berjalan mendekat kearah bryce lalu merangkul bahu pemuda yang lebih pendek darinya itu dengan santai.

tangannya merobek makanan ringan yang belun terbuka dengan sekali koyakan lalu meraih isinya untuk disodorkan kemulut pria yang berdiri dengan kaki yang bergetar halus.

"j-jangan...aku gak akan laporin kalian sama guru lagi,aku mohon"

alif tidak mempedulikan ucapan pria yang memegang tangannya mencoba menjauhkan namun malah membuka mulut pria yang diketahui bernama Kelvin itu dengan kuat lalu memasukkan makanan yang dipegangnya membuat kelvin mau tak mau harus menelan dengan susah payah.

"lo gak bisa nurut kalo gak diginiin bangsat!lo pikir dengan lo laporin kita sama guru bisa buat kita jera?sekali lagi papa gue dapat surat panggilan karena ulah lo,abis lo ditangan gue"

bryce mendorong kening pria itu hingga kepalanya mendongak keatas namun tidak berani melakukan perlawanan karena dari kabar terakhir yang didengarnya saja sudah membuat bulu kuduknya merinding akibat aksi bringas Bryce saat marah.

"lo manis cuma gak bakalan sebanding kalo lawan lo cowok itu,sini lo ngedesah dibawah gue,gue pastiin lo akan puas sama hentakan gue"

ucapan frontal yang datang dari arah pintu masuk kantin membuat semua orang mengalihkan pandangan kearah sana dengan raut penasaran siapakah gerangan yang berani berucap demikian pada iblis sekolah seperti bryce.

bryce juga ikut melihat ke sumber suara dan mendapati seorang pria jangkung berwajah datar namun smirk kecil menghiasi bibirnya.bulu kuduknya merinding mendengar suara tenang namun dalam itu berucap santai seolah dirinya disini hanyalah preman pasar yang cuma bisa menggertak saja.

"lo ngerasa lebih hebat dengan tubuh besar itu hah?!lo tarik ucapan lo anjing,lo pikir gue jalang ?!"

bryce yang awalnya sedikit kagum dengan proporsi tubuh yang tinggi bak model serta wajah yang sangat tampan dengan rahang tegas membuatnya sempat tercengang beberapa saat namun semua penilaiannya hilang karena untaian kalimat kotor yang mengalir dari mulut pria berwajah datar itu.

"oh lo mau gantiin posisi dia disini hmm?"

bryce berjalan santai menuju pria yang bersandar di dinding sembari menatap penuh ejekan padanya,membuat nyali bryce semakin tertantang karena belum ada yang seberani ini sebelumnya.

oh Bryce lupa jika wajah pria itu sangat asing karena bukan berasal dari sekolahnya.

"nyali lo besar juga,tapi yang ini sama besarnya gak?"

bryce meremas kuat batangan asta yang tertutup celana seragam hingga pemuda itu melotot sebentar karena aksi tidak main-main bryce,namun asta dapat mengubah ekspresi wajahnya dengan cepat membuat bryce menatapnya bingung.

alif yang melihat aksi bryce terkekeh geli karena teman manisnya itu berani meremas benda milik pria lain.

"kayaknya keadaan terbalik sekarang bry,lo nikmatin deh hari-hari lo selanjutnya"

alif semakin terkekeh kecil karena didepan sana tangan asta menahan tangan temannya itu hingga bergerak cepat memompa kejantanan pria itu yang telah berdiri terhimpit celana.

"lo salah cari lawan kali ini cantik"
asta melepaskan tangan bryce yang bergetar hebat lalu mencium pucuk hidung pria didepannya yang telah memucat membuat senyum asta merekah puas.

asta berjalan keluar kantin setelah menghampiri seseorang yang memberikan sebuah map cokelat padanya.

"anjing lo tembok!"

bryce yang tersadar kembali,langsung mengumpat keras pada pemuda yang melambai tangan namun tidak menoleh padanya membuat dendam bryce semakin menumpuk pada sosok asing itu.

°°°°°°°°°°°

"lif lo tau siapa bajingan tadi?"

bryce kembali memukul meja saat wajah tampan pria yang telah membuat harga dirinya hilang didepan anak-anak lain kembali menguasai kepalanya.

"bukannya lo juga bajingan ya bryce"
rezi berucap santai untuk menggoda bryce yang mendelik tajam padanya namun tentu saja dia tidak akan takut dengan pria pendek ini.

"lo mau gue hajar ji?!"
bryce kembali mondar-mandir membawa sebotol minuman dingin ditangannya.mereka berdua kembali mengulum senyuman melihat bryce yang tidak nyaman karena seseorang yang membuat harga dirinya lenyap.

"udah lo duduk dulu bry,gue mau kasih tau sesuatu yang penting kalo lo mau denger juga"

alif menarik tangan bryce kembali duduk diatas mejanya yang berada dibelakang sekali membuat bryce menatapnya tajam seolah menyuruh alif agar segera bercerita.

"namanya asta,anak sekolah sebelah, masak lo gak kenal sama dia sih bryce?kemana aja lo?"
alif bercerita dengan wajah tenang sambil mengamati perubahan ekspresi wajah bryce yang menatapnya terkejut sesuai reaksi yang diharapkannya.

"beneran ji?"
bryce menoleh kepada rezi yang tampak tidak tertarik dengan pembahasan mereka berdua namun tetap menganggapi pertanyaan bryce dengan aggukan kecil.

bryce tersenyum kecil mendengar jawaban memuaskan dari temannya lalu segera memutar otak agar bisa membalas dendam untuk membuat asta menyesali perbuatannya.

"lo jangan aneh-aneh bry,lo gak tau dia orangnya kayak gimana"

rezi yang melihat senyum menyeringai bryce segera memberi larangan keras agar tidak kembali berurusan dengan penguasa sekolah sebelah karena tentu saja mereka tidak mau bryce kenapa-kenapa meskipun pertahanan diri yang dimiliki pemuda manis itu dapat diacungi jempol juga.

"kalian dukung gue kek,ini malah nakut-nakutin bangsat!"

bryce merajuk dengan bibir yang dimajukan membuat siapa saja yang melihat pemuda imut itu pasti tidak akan mengira jika sikapnya jauh dari kata menggemaskan.

"itu bibir kenapa dimaju-majuin?gue udah capek ya jagain lo dari tatapan lapar mereka"

alif menjepit bibir ceri Bryce hingga semakin tertarik kedepan membuat rezi menolehkan kepalanya tidak kuat melihat keadaan bryce yang seperti ini.

bryce memukul tangan alif pelan lalu kembali duduk di kursinya dengan pikiran menerka-nerka langkah awal apa yang akan dilakukannya agar si asta itu berjumpa lagi dengannya.
sedangkan alif dan rezi hanya menggeleng kecil melihat teman kecilnya itu.

Tbc....

Aku gak tau juga mau up kapan karena alur ceritanya masih bingung juga, jadi kalian harap sabar nungguin ya sambil baca cerita author lain yang lebih lebih bagus dari cerita abal-abal ini....

Scream my name bryce(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang