14

6.4K 469 2
                                    

Typo 🙏

happy reading 🐣

°°°°°°°°°°°°

        semua murid dari sekolah yang berbeda tengah berjalan dengan membawa kantong sampah beserta penjepitnya.mereka semua ditugaskan memilih sampah dilokasi pantai menjelang waktu sore guna menjalankan kegiatan pertama.

"lan itu cowok yang gebukin kita kan?"
alan memandang kearah yang ditunjukkan oleh temannya.ya..anak smk juga mengikuti kegiatan ini membuat mereka semua ikut melihat pria yang mereka ingat bernama bryce.

alan tersenyum miring lalu mendekat kearah bryce yang tertawa riang mengejar alif membawa kepiting kecil dijepitan sampahnya.alif bersorak heboh menjauhi bryce yang semakin gencar menakutinya sementara rezi tertawa keras melihat wajah ketakutan alif.

"hai bocah kita ketemu lagi"
alan menarik tangan bryce membuat bryce menghentikan langkahnya menoleh pada pemuda yang membuatnya ditangkap polisi beberapa hari lalu.

cuihh....
bryce meludahi tangan alan sehingga genggaman pria itu terlepas dari tangannya.bryce hendak berlalu meninggalkan alan dan teman-teman pria itu namun alan kembali menarik baju yang dikenakannya.
alif dan rezi memandang alan dengan tatapan benci,bayangkan saja pria itu yng membuat tangan bryce terluka tanpa mereka tau jika bryce hanya terjatuh dari motor.

"kita lihat aja dulu"
rezi menarik tangan alif yang akan mendatangi alan, biarlah bryce yang berurusan dengan mereka dahulu,jika keadaan nampak tidak baik maka mereka sendiri yang akan melayangkan pukulan kembali.

"lo mau apa?!"
bryce menepis kembali tangan alan lalu menatap pria didepannya dengan wajah kesal.

asta duduk dibatuan pantai dengan rokok terselip dibelah bibirnya.matanya tak henti menatap pada bryce yang nampak beradu mulut dengan seorang lelaki membuat darahnya naik.asta kembali menghembuskan asap rokoknya lalu melompat turun dan berjalan menuju bryce.

"lo gak mau kenal baik-baik sama gue?"
alan mencolek hidung bryce membuat teman-temannya bersorak heboh dengan tingkah berani alan,lain lagi dengan alif yang tampak menekan amarahnya melihat bryce dipegang seenaknya saja oleh orang itu.

"gue tau dia manis,tapi sayangnya dia milik gue"
asta mendorong tubuh alan hingga pria itu mundur beberapa langkah.alan menatap asta lama lalu berdecih kesal melihat siapa yang berdiri dengan wajah datar didepannya.
nama asta sudah terkenal di kalangan anak sekolahan sehingga tidak susah untuk mengenali pria itu.

"lo pergi dulu sama alif bryce"
asta memberikan kode  bagi alif untuk membawa bryce dari sini,biarlah alan menjadi urusan asta sekarang.

"dan lo gak bisa buat gue berhenti deketin dia asta"
alan berucap dengan tatapan mata tajam pada asta yang dibalas dengan senyum miring oleh pria yang mengaku memiliki bryce itu.

"dan lo bakal rasain akibatnya kalau tetap nekat deketin bryce"
suara berat asta membuat orang yang berada disana bergidik ngeri,mereka bukan tidak tau jika asta marah seperti apa namun salahkan saja alan yang nekat menentang pria itu.
asta tersenyum kecil lalu meninggalkan alan yang terdiam mendengar ucapannya,asta berjanji jika itu bukan hanya sekedar ancaman belaka karena untuk mengambil hati bryce saja susahnya bukan main, sekarang ada saja yang akan menggangu dirinya tentu saja membuat asta emosi.

"bryce... kenapa lo menarik banget sih,gue bisa gila hadepin anjing-anjing yang suka sama lo"
asta mengusap pangkal hidungnya lelah lalu berjalan menuju teman-temannya.

°°°°°°°°°°
 
      "iya pa ini juga mau makan"
      
      "…………"

      "asta juga lagi ditenda sama teman-teman dari sekolahnya juga"

      "…………"

      "iya udah bryce tutup dulu nanti bryce kabarin papa lagi"

bryce mendesah lelah lalu kembali duduk di meja pantai yang ramai dipenuhi teman-temannya yang juga sedang mengisi perut.kegiatan sekolah mereka untuk hari ini sudah selesai karena melihat mereka semua juga kelelahan dalam perjalanan.

"papa lo mulai berubah ya bry,gak sibuk sama kerjaan lagi"
rezi berucap tidak jelas karena masih mengunyah cumi bakar yang masih panas membuat bryce mengangguk saja.bryce mengambil tusuk udang bakar dan memakannya lahap karena biarpun dia laki-laki namun porsi makannya jangan diragukan lagi banyaknya.

"pelan-pelan bry nanti  kalo habis bisa beli lagi astaga"
alif mengusap pipi bryce yang terkena saus dengan tisu lalu mengangkat tusukan udang dipiringnya menuju piring bryce.mereka menganggap bryce sebagai bayi kecil yang harus dilindungi karena memang wajah mungil bryce sangat cocok untuk dielus dan dimanjakan orang lain.pantas saja asta menaruh minat besar pada temannya ini.

"mohon perhatiannya sebentar....
setelah kita semua selesai makan,kita boleh melakukan aktivitas pribadi namun nanti malam kita akan melanjutkan kegiatan dengan unjuk bakat,sekian dari kami terimakasih"
arya sebagai pemimpin yang dipercayai oleh guru mengakhiri perkataannya membuat anak-anak bersorak gembira.mereka sudah memikirkan akan melakukan apa setelah ini, beberapa siswi juga curi-curi pandang pada anak sekolah lain dan begitu juga sebaliknya.

"ji,lip kita buat istana pasir ya?"
bryce berseru riang yang dibalas anggukan tak kalah bersemangat dari alif dan rezi.mereka akan membangun kerajan sendiri lalu akan mengirim surat terbuka untuk menyatakan perang pada kerajaan teman-temannya.

asta memandangi wajah bryce yang sibuk berceloteh dengan mulut berisi makanan membuatnya mengigit lidah gemas.bryce memang sangat berbeda, sosok yang nampak tangguh dan bermulut kotor itu akan menjadi seseorang yang manja jika bersama dengan orang terdekatnya.

"pokoknya gue harus secepatnya luluhin om juna biar bisa nginep dirumah bryce,gue kangen peluk dia"batin asta.

"lo mau apa habis ini ta?mau ikut voli gak?"
riko menatap harap pada asta yang dibalas asta dengan jari telunjuk mengetuk dagunya membuat arka tanpa sadar mengangguk meyakinkan asta.
"pasti ikut lah gue"
asta tertawa geli melihat wajah berharap riko dia kembali meminum colanya dengan tegukan besar.arka menggebrak meja keras lalu mengangkat bola voli pertanda permainan akan segera dimulai.teman-teman asta bersorak heboh lalu berlari menuju pinggir pantai diikuti oleh siswa maupun siswi lain yang ingin menonton atau ikut bergantian main.

sedangkan dilain sisi, bryce dan kedua teman akrabnya membawa peralatan bermain yang mereka sewa dari toko mainan.sebegitu niatnya mereka bermain pasir hingga harus mengeluarkan uang demi setumpuk plastik.

Tbc....
  

Scream my name bryce(End)Where stories live. Discover now