19

5.3K 371 3
                                    

Typo 🙏

happy reading 🐣

°°°°°°°°°°

     sudah hari ketiga sejak kepergian asta mengurus bisnis namun sejak hari itu juga asta belum memberikan bryce kabar walau hanya mengirim sebuah pesan singkat membuat pikiran bryce bercabang menerka-nerka apa sekitarnya yang terjadi pada asta.
"bryce lo please makan dulu deh,lo boleh panik tapi jangan lupain makan juga"
rezi kembali mengajak bryce berbicara namun bryce hanya diam seakan tidak punya minat untuk hidup lagi.wajah pucat dan mata menatap kosong,tubuhnya juga mulai terlihat kurus.nampaknya bryce sering melewatkan jam makannya,sebegitu besar pengaruh asta bagi temannya hingga membuat bryce yang ceria menjadi pendiam begini.

"lo mau gue beliin apa bryce?gue yang traktir deh"
alif ikut membujuk bryce namun lagi-lagi hanya gelengan singkat yang diberikannya.bryce berdiri lalu meninggalkan kedua temannya yang mendesah frustasi dengan kelakuan bryce yang begitu kekanakan dan juga menyumpahi asta yang bersikap kurang ajar karena membuat bryce seperti mayat hidup.ingatkan mereka akan memukul asta jika pemuda itu telah kembali, namun sepertinya mereka harus kembali menarik niat yang sempat menggebu karena teringat siapa yang akan mereka hadapi.

"woi si bryce ngamuk lagi!"
teriakan keras dari seorang wanita membuat alif dan rezi buru-buru berlari menghampiri keramaian yang terjadi diluar kelas.mereka mendapati bryce yang tengah memukul wajah seorang pria bertubuh besar dengan brutal.orang-orang yang mencoba memegangi tubuh Bryce juga ikut terkena pukulan dari pria kecil itu membuat mereka tidak berani mendekatinya.
"sekali lagi lo berani megang-megang pantat gue,gue pastiin itu jadi fungsi terakhir tangan lo anjing!"
bryce meludahi tubuh pria yang mengerang kesakitan itu,wajah bryce juga terdapat memar namun itu tidak akan
membuatnya meringis karena ini yang dia butuhkan sebagai pengalih pikiran.

"bryce sadar astaga!lo mau ngebunuh orang hah?!"
rezi menarik tubuh bryce kesebuah bangku panjang dan meniup wajah memar bryce.sedangkan alif hanya menatap kedua temannya dengan pandangan pasrah.bryce yang dulu kembali lagi,bryce yang penuh dengan amarah dan tidak punya hati membuatnya kembali mengumpati asta.

"gue mau cabut dulu,mau cari tempat sepi"
bryce menepuk bahu Alif dan rezi lalu berlalu meninggalkan mereka berdua dengan menaiki motornya.mereka berdua sangat khawatir karena melihat kondisi tubuh bryce saja sudah sangat membuat cemas jika dilepas pergi sendiri.
"kita susulin dia atau biarin dulu ji?"
alif meminta pendapat rezi yang nampak cukup sulit memilih keputusan yang tepat.mereka akhirnya memilih memberikan bryce waktu sendiri seperti yang diinginkannya.untunglah mereka sempat memasang GPS pada ponsel bryce sehingga bisa mengetahui dimana keberadaan bryce nanti.

"lip gue cabut juga ya,ada urusan sama kawan lama"
rezi meninggalkan alif yang berdecak kesal karena ditinggalkan sendiri.dia memilih login dalam permainan melupakan kedua temannya itu.

°°°°°°°°°

    "karena melihat dari pencapaian dan hasil yang menjanjikan dari perusahaan yang tuan Sanjaya pimpin,maka kami memutuskan untuk mempercayakan proyek besar ini ketangan tuan Sanjaya dan anaknya tuan asta"
jabat tangan tanda diakhirinya rapat besar hari ini  membuat senyum asta dan papanya merekah.mereka berjuang mati-matian mempertahankan kepercayaan rekan bisnis dari perusahaan ternama yang tidak main-main jika ingin bekerjasama maka mereka akan memilih mana perusahaan paling terbaik.asta juga memutar otaknya sangat keras hingga akhirnya kemenangan berada di pihak mereka.

"sial...lihat saja tawa itu tidak akan lama"
firhan yang juga ikut memperebutkan proyek besar itu berdecak kesal lalu tersenyum licik,ini saatnya menjalankan rencana  pikirnya.
firhan mengirim pesan pada anak buahnya yang berada dikantor lalu menyuruh mereka menjalankan rencana awal sembari menunggu kepulanganya nanti malam.

bryce menghentikan motornya disebuah danau yang terletak lumayan jauh dari rumahnya.dia melangkah duduk diatas bangku kayu dipinggiran danau yang nampak sangat tenang cocok untuk bryce yang ingin sendiri.

shhhhh......
bryce memegang perutnya yang terasa perih mungkin karena dia tidak makan teratur belakangan ini.bryce meletakkan tasnya sebagai bantalan dan tertidur meringkuk diatas kursi,matanya memandang langit mendung yang siap menurunkan hujan lalu menghela nafas lelah.
"lo kemana sih ta?"
bryce bergumam kecil dan menutup matanya dengan lengan kanannya mencoba untuk tertidur.

"eh kalian mau ngapain anjing!lepasin gue!"
belum sempat Bryce tertidur,beberapa orang pria memengang tubuhnya dan memakaikan sebuah kantong hitam dikepalanya.bryce memberontak menendang apa saja yang dapat dijangkau kakiknya.
"diam!"
suara berat pria yang memegang tangan bryce membentak dengan suara keras namun bryce tetap tidak bisa diam hingga....

bukk...
bryce berhenti memberontak setelah sebuah pukulan mengenai kepala belakangnya.tubuh bryce meluruh ketanah dan sigap diseret oleh orang suruhan tersebut.

"lo ikat dia dibagasi mobil jangan biarin dia sampai lolos"
ketua mereka memberi perintah yang langsung dilaksanakan oleh 3 orang bawahannya.mereka membuka mobil box dan mengikat tubuh bryce Kedinding mobil lalu mengemudikan mobil itu menuju sebuah villa tersembunyi milik tuan mereka.

°°°

      "woi... udah lama lo?"
rezi turun dari motornya dan menghampiri seorang pemuda yang tengah merokok disebuah gang sempit.rezi ikut berjongkok didepan pemuda itu dan memperhatikan wajahnya penuh tanya.
"lan lo mau ngomong apa?"
rezi menepuk pipi alan pelan hingga pemuda itu menoleh padanya.alan menatap rezi lama lalu memeluk tubuh rezi erat.rezi tentu saja kaget dengan tingkah tiba-tiba alan namun sebisa mungkin dia menormalkan detakan jantungnya.sial..jika alan mendengar degupannya pasti pria itu akan menertawakannya.

"lo bocah ingusan itu kan?lo jiji gue kan? kenapa lo gak langsung ngomong sama gue?"
alan menjauhkan tubuhnya dari rezi dan menatap mata kecil favoritnya itu menyampaikan perasaan rindu yang sangat mendalam.mereka dulu sering menghabiskan waktu bersama hingga alan yang ikut pindah mengikuti papanya yang bercerai dengan sang mama.
alan sudah memohon agar tetap tinggal dirumah itu karena dia tidak bisa pergi jauh dari rezi,teman kecilnya namun papanya tidak mau mendengar dan malah meneriakinya.

"gue pikir lo bakal lupain gue selamanya anjing"
rezi memukul perut alan dengan air mata menggenang disudut matanya.alan terkekeh pelan dan segera mengecup hidung rezi membawa pria itu kedadanya menenangkan.
"gue gak nyangka bisa ketemu sama lo lagi lan,awalnya gue kaget lihat perubahan tubuh lo"
rezi berceloteh yang setia didengar oleh alan.alan juga awalnya tidak tau jika pria yang ikut dengan Bryce memukuli temannya adalah rezi teman kecilnya.

tuuuutttt...tuuuttttt....
rezi melepaskan pelukan alan dan meraba kantong celananya.dia memeriksa GPS ponselnya dan melotot kaget saat bryce yang menjauh dari pusat kota.
alan menatap rezi bingung lalu mencuri pandang pada layar ponsel rezi.dia terkejut melihat lokasi yang beberapakali pernah dia datangi karena ikut dengan papanya.
"itu siapa yang kesana?
alan bertanya pada rezi yang nampak sangat khawatir.
"bryce lan,dia mau kemana sih sampai pergi jauh kayak gini?dia bilang cuma mau nenangin diri tapi kenapa sejauh ini?"
rezi bergumam yang masih dapat didengar alan,alan menegakkan badannya dan menarik rezi segera menaiki motornya.

"gue mau cari bryce lan"
rezi akan segera melompat turun namun tangan alan cepat menggeram erat tangannya.alan menghidupkan mesin motor dan melaju kencang.
"gue tau bryce kemana ji"

tbc......



Scream my name bryce(End)Where stories live. Discover now