5

9.5K 695 9
                                    

happy reading 🐣

°°°°°°°°°

    alif dan rezi sudah berada dirumah bryce sejak jam 5 sore tadi,mereka bermain game online dengan berisik sembari menunggu bryce yang tertidur lelap.bryce memang selalu tidur setelah pulang dari sekolah untuk mengisi kembali tenaganya membuat kedua temannya itu harus sabar menunggu seperti ini.

"ji,lo bangunin si bryce,udah mau malam nanti kita gak jadi ikut ngumpul sama anak-anak lain"

alif menyenggol lengan rezi membuat fokus pemuda itu hilang.rezi berdecak kesal lalu meletakkan ponselnya dan berjalan menuju bryce yang tertidur dengan memeluk guling seperti bayi koala saja.

"bry..bangun,nanti kita gak jadi main kalo lo tidur mulu"
rezi mengguncang paha bryce membuat kaki kiri Bryce melayang mengenai dada rezi hingga membuat temannya jatuh tersungkur.
"lo kok malah ikut tiduran sih ji?kan mau bangunin bryce?"
alif melirik rezi sekilas karena takut gamenya kalah membuay rezi melemparkan bantal padanya.
"lo mending bantuin gue bangunin bryce sini anjing"
rezi berteriak marah membuat alif segera mematikan hpnya takut

alif membawa bantal yang dilemparkan rezi tadi lalu kembali menaruh disamping bryce.alif mengode rezi dengan kedipan matanya yang langsung dimengerti oleh rezi.alif melangkah menaiki ranjang empuk bryce lalu memegang lengan kiri bryce erat,sedangkan rezi juga memegang lengan kanan bryce tak kalah eratnya.

satu...dua...tiga...angkat!...

tubuh Bryce yang masih tertidur sudah melayang dipapah oleh kedua makhluk bejat itu menuju kamar mandi.
bryce membuka matanya yang masih ingin terpejam erat lalu menatap bingung mengapa dia berada disini.
kaki bryce belum berdiri dengan baik karena kesadarannya juga belum pulih sepenuhnya membuat bryce berpegang erat pada alif,sedangkn rezi bertugas menyiapkan air hangat didalam bathtub.mereka bisa saja menyiram bryce dengan shower namun tentu saja mereka tidak mau ikut kebasahan dengan bryce nantinya.

"bryce lo mandi sendiri,jangan lama"
rezi menarik tangan alif keluar meninggalkan bryce yang masih mengumpulkan nyawanya.
bryce membuka pakaian hingga telanjang lalu melangkah memasuki bathtub untuk mandi sebentar.

sementara alif dan rezi yang sudah berada diluar kamar mandi kembali melanjutkan permainan.rezi sempat mengirim lokasi tempat mereka akan ngumpul nanti pada asta yang juga ikut bergabung nanti tanpa sepengetahuan Bryce tentunya.
"asta datang sendiri atau bawa temannya?"
alif bertanya pada rezi tanpa menoleh sedikitpun, tangannya sibuk memencet layar ponsel guna menyerang daerah musuh dan membunuh lawan.
"kayaknya dia bawa temen deh"
rezi mengangkat bahunya acuh karena teman asta juga sudah lama kenal juga dengan mereka berdua.mereka tidak sabar melihat bryce yang katanya ingin balas dendam itu jika bertemu dengan asta nanti tanpa mereka ketahui jika bryce kemarin mencari asta disekolah pria itu bahkan sempat membuat masalah juga.

°°°°°°°°

   bryce dan kedua temannya sudah berada dilokasi klub tempat mereka akan menghabiskan waktu malam ini.bryce kesini hanya memakai celana jeans pendek diatas lututnya serta baju kaus dengan dilapisi jaket hitam.diatas rambutnya juga tersemat sebuah kaca mata hitam yang semakin membuat penampilannya sangat menarik bagi siapa saja yang melihat.
berdeda dengan alif dan rezi yang memakai celana jeans robek-robek dan baju kemeja dengan dalamannya kaus tipis.

mereka memasuki klub dengan wajah cuek lalu berjalan menuju meja yang telah diisi teman-teman yang lain.semua mata orang yang berada didalam sana terpesona akan ketampanan mereka terlebih lagi pemuda yang memakai hotpant itu sehingga menampakkan kaki jenjang mulusnya.

"kalian kok lama? perasaan jalanan juga gak lagi macet deh"
arka mengajukan pertanyaan setelah ketiga orang itu mengambil tempat duduk tepat berhadapan dengan bartender.
"biasa ada yang molor dulu"
rezi memandang kearah bryce yang tidak tersinggung sama sekali dengan kalimatnya,pria yang paling kecil diantara mereka semua itu tengah asik menuangkan sebotol bir pada gelas kecil didepannya tanpa mempedulikan mereka lagi.bryce kalau sudah bertemu dengan minuman akan selalu melupakan kehadiran temannya hingga pria itu mabuk.

mereka semua sibuk berbincang dengan membahas berbagai hal ramdom sampai beberapa dari mereka turun untuk menari.

"woii ta,sini"
alif memanggil asta yang berada dipintu masuk diikuti beberapa temannya yang lain.asta berjalan menuju kearah alif lalu melihat satu persatu wajah orang disana.senyum kecil terbit dibibirnya saat mendapati bryce yang duduk diam menikmati minumannya.
"ta lo jagain bryce ya,kita mau turun dulu"
rezi beserta anak-anak lain pergi meninggalkan asta yang duduk disamping bryce mengamati bagaimana indahnya ciptaan Tuhan yang satu ini.

"lo berani banget datang kesini cuma pakai celana pendek bryce?"
asta menggeleng tidak percaya dengan kelakuan bryce,matanya melirik sekitar dan benar saja jik banyak lelaki mesum yang mencuri-curi pandang pada paha bryce yang terekpos.
asta membuka baju kemeja hitam polos miliknya lalu menggunakannya untuk menutupi paha kencang milik bryce.
"lo ngapain?lo pikir gue cewek hah?"
bryce yang sudah dikuasai oleh alkohol mulai bicara ngelantur.tangan kecil itu akan meraih kembali baju asta namun pergerakannya terhenti saat tatapan asta berubah tajam.

"lo kalo gak mau habis sama cowok-cowok disini mending turutin gue"
asta meraih pinggang bryce hingga menempel padanya lalu menaikkan sebelah kakinya keatas paha bryce membuat posisi keduanya nampak sangat intim.asta menyeringai kecil saat mendapati pria yang menatap bryce-nya itu tidak lagi melihat kearah mereka.
"lo kok ganteng banget sih,gue benci lihat lo bangsat!harusnya cuma gue yang harus jadi paling ganteng disini"
bryce memegang dagu asta lalu membolak-balik wajah didepannya itu meneliti setiap inci rupa milik asta.

asta hanya diam menuruti semua yang dilakukan bryce padanya dan semakin mengeratkan pelukan pada pria kecil itu.teman-teman bryce maupun asta sudah mulai kembali ketempat duduknya setelah puas menggoyangkan tubuhnya.mereka terkekeh geli melihat bryce yang sibuk mengoceh tanpa terusik dengan tangan asta yang mengelus pahanya.

"lo yakin ta?lo gak takut dia ngamuk nanti?"
riko memperingati temannya itu karena takut saat bryce sadar,maka asta lah yang akan mendapat pukulan dari pria yang dicintainya itu.
asta tidak mendengarkan ucapan temannya namun tetap mengikuti tarikan lembut bryce yang membuat kedua belah bibir mereka bertemu membuat teman-temannya bersorak keras disertai tepuk tangan heboh.bryce menjilat bibir asta yang dibalas tak kalah kasar oleh asta.

alif mengambil sebuah foto saat bryce menjulurkan lidahnya yang digigit oleh asta.mereka tercengang melihat pemandangan itu dimana bryce yang sedang mabuk tampak sangat agresit diatas pangkuan asta.
asta perlahan menggeser tubuhnya ketempat yang tidak begitu diterangi cahaya lalu kembali bergulat lidah dengan bryce, sementara temannya membuang pandangan lalu mulai bermain kartu sembari menunggu kedua krang itu menyudahi aksinya.

Tbc.....

Scream my name bryce(End)Место, где живут истории. Откройте их для себя