17

6.1K 422 3
                                    

Typo 🙏

happy reading 🐣

°°°°°°°°°°°°

asta sudah tiba dirumah setelah perjalanan panjang dari pantai yang cukup menguras energinya.senyum lebar tak henti menghiasi bibir tipis itu membuat para maid yang berada dirumahnya menatap heran satu sama lain.bayangkan saja jika tuan muda mereka yang terkenal cuek dengan wajah datar sekarang pulang-pulang sudah menjadi sosok yang berbeda.

hal itu tak luput dari pandangan hana,sebagai wanita yang melahirkan asta tentu saja dia mengenali sikap puteranya.dulu asta merupakan sosok yang manis dengan wajah ramah dan penuh senyuman hangat namun saat beranjak besar dan mulai ikut papanya mengurus pekerjaan di kantor, perlahan sikap asta mulai berubah menjadi sosok yang dewasa dan berpikiran matang.

"kamu udah balik sayang?"
hana berjalan mendekati asta yang memutar tubuhnya menghadap satu-satunya wanita yang sangat dicintainya itu.asta memeluk tubuh mamanya dengan senyum yang tak luntur lalu beranjak duduk disofa.

"cerita sama mama siapa orangnya?"
Hana mencubit hidung asta membuat asta tertawa lebar.sudah lama dia tidak bermanja seperti ini dengan orangtua wanitanya ini,dia akan disibukkan dengan sekolah atau papanya yang meminta untuk membantunya diperusahaan.
"dia sama kayak asta ma,maafin asta udah kecewain mama"
senyum asta berubah menjadi wajah cemas takut hana akan marah dengan jalan yang dipilihnya.
"mama gak peduli,selagi anak mama bisa senyum begini mama juga ikut bahagia"
hana kembali memeluk tubuh besar itu lalu mengusap punggung anaknya menyampaikan rasa sayang.
"makasih ma,asta janji akan jagain dia sama kayak papa jagain mama"

hana melepas pelukannya lalu menarik tangan asta menuju meja makan,sukurlah dia sudah memasak makanan kesukaan asta hingga anaknya tidak perlu menunggu lama.

°°°°°°°°°

brakkk....
Bryce berjongkok membantu pria dewasa yang terjatuh didepannya.bryce merasa tidak ada menyenggol pria itu namun dia lah yang menabrakkan diri hingga dia juga yang terjatuh membuat barang yang dibawanya juga ikut tercecer.
"om gak apa-apa kan?aku gak ada lo nabrak om"
bryce membantu pria itu berdiri dan mengumpulkan kembali barangnya kedalam kantong belanjaan lalu menyerahkan pada pria itu.

"nih pegang om,aku lagi buru-buru banget"
bryce meraih tangan berurat itu dan berjalan cepat meninggalkannya tanpa menoleh lagi karena jujur bryce juga sedikit takut dengan tatapan yang dilayangkan pria dewasa seumuran papanya itu.
"kamu memang cantik bryce"
pria yang ditemui oleh bryce itu memandang tubuh bryce yang menjauhinya dengan tatapan penuh minat.dia membawa tangan yang dipegang oleh bryce dan menyesap aroma yang ditinggalkan pemuda remaja itu dalam hingga orang yang berlalu lalang menatapnya aneh.pria itu tersenyum penuh makna lalu memasuki mobil yang diparkir tidak jauh dari lokasinya tadi.

"bryce mau gabung main gak?seru banget ini"
alif menyenggol lengan bryce dengan jarinya yang tak henti memencet layar telpon.sedangkan rezi juga melakukan aktivitas yang sama seperti alif dan nampak fokus tidak mengacuhkan sekitarnya.

"lo berdua main aja,gue mau samperin asta"
ucapan bryce membuat kedua orang itu mengganguk saja dan memilih fokus pada lawannya.bryce mengambil ancang-ancang akan berlari namun sebelum itu dia merebut kedua ponsel temannya dan menaruh pada tas seorang cewek yang tidak tertutup lalu dia berlari secepat mungkin menghindari amukan alif dan rezi.

"anjing bry!"
alif mengumpat keras lalu segera menuangkan isi tas cewek didepan mereka diikuti rezi yang mengacak buku milik wanita itu untuk menemukan ponsel mereka.
"eh eh kalian ngapain woi?!"
wanita yang sadar tasnya diacak-acak oleh alif segera menghampiri dan menarik telinga alif dan rezi kuat menyalurkan rasa marahnya

"ampun va...kita cuma mau ambil hp yang dilempar bryce dalam tas lo kok"

rezi mencoba melepaskan tangan reva lalu menggosok telinganya yang memerah sakit.kedua teman bryce itu kembali duduk disudut kelas dengan mulut yang tiada henti mengumpati bocah nakal yang melarikan diri ke sekolah sebelah.

cuaca siang yang panas dengan matahari bersinar terik membuat bryce buru-buru mempercepat laju motornya.dia tidak menggunakan Hoodie ataupun jaket yang dapat menghalangi panas Matahari dikulitnya hingga mau tidak mau bryce harus menahan sedikit lagi hingga memasuki sekolah asta.

"disini aman deh kayaknya"
bryce memarkirkan kendaraan dibawah pohon rindang yang berada disamping tembok sekolah asta.dia berdiri diatas jok motornya dan menggapai dahan pohon untuk bergelayutan.kaki bryce berayun tinggi hingga mencapai bgian atas tembok dan terduduk diatas sana sambil mengamati situasi sekolah yang tampak tenang.

brukk...
"anjing! punggung gue sakit!"
arka menjerit kencang saat tiba-tiba saja sesuatu mendarat diatas tubuhnya hingga membuat tulangnya terasa remuk.teman-teman asta yang lain langsung mengalihkan pandangan mereka pada arka dan menghentikan permain diponsel mereka sendiri karena kaget dengan apa yang membuat pria itu menjerit seperti dipegang om mesum saja.

bryce langsung menegakkan tubuhnya dan berdiri menatap sekumpulan pria didepannya canggung.matanya melirik kearah seseorang yang dicarinya dan langsung berjalan kearah asta yang membuka tangannya lebar seakan menyuruh bryce segera memeluknya.
"ta lo tanggung jawab ta, tulang punggung gue kegeser kayaknya"
arka meringis pelan yang ditertawai oleh riko dan yang lainnya.mereka memang membolos pelajaran bersama karena guru yang mengajar hanya menyuruh meringkas materi saja dan meletakkan pada ketua kelas.

"kok gak bilang dulu mau kesini?mana pake manjat tembok segala"
asta melemparkan rokoknya lalu mematikan api dengan menginjak menggunakan sepatunya.bryce meraih minuman didepan asta dan meneguknya hingga tandas,sungguh dia sangat cemas jika yang ditimpuknya tadi adalah satpam sekolah, bisa-bisa dia kembali dibawa polisi karena kembali mengacau disekolah orang lain.
"gue kangen"
ucapan bryce membuat teman-teman asta terkekeh geli,mereka memilih mengabaikan saja dan melanjutkan permainan kembali.sedangkan arka menatap bryce nyalang namun tidak dapat marah karena tentu saja asta akan menatapnya tajam nantinya.

"lo mau kerumah gue gak? mama gue pengen ketemu"
kalimat asta membuat tubuh bryce menegang kaku, sungguh dia belum siap jika harus bertemu dengan keluarga asta.bagaimana jika mereka mengetahui tentang hubungan mereka dan lebij parahnya lagi menyuruh mereka berjauhan?bryce belum siap jika hal itu terjadi karena demi apapun asta sudah menjadi bagian terpenting baginya.

"gue...gue takut ta"
bryce meremas ujung bajunya membuat asta tersenyum gemas.asta mengacak rambut bryce lalu menduselkan hidungnya dilucuk kepala bryce.
"tenang sayang, kalo lo sama gue semua akan baik-baik aja"
asta merangkul tubuh bryce mesra dan bercerita kecil mengenai kegiatannya hari ini yang ditanggapi oleh bryce tak kalah bersemangat.bryce akan menerima makanan ringan yang disodorkan asta karena perutnya juga sudah kelaparan.asta membanamkan hidungnya mencium pundak bryce yang terbuka lalu menggigitnya pelan.
"lo gak sopan banget ta, kita iri banget sialan lo ah"
teman-teman asta melempar kulit kacang pada kedua pemuda yang asik dengan dunia sendiri dan beralih menolehkan pandangan agar tidak kepanasan sendiri lagi.

tbc......


Scream my name bryce(End)Where stories live. Discover now