20

5.3K 375 0
                                    

Typo 🙏

happy reading 🐣

°°°°°°°°°

       ngghh.....
bryce mengerjapkan matanya melirik sekeliling ruangan yang gelap dan memiliki ventilasi udara yang buruk.untung saja para bajingan itu telah melepaskan kantong hitam itu dari kepalanya,jika tidak mungkin dalam hitungan satu atau dua jam kedepan bryce dapat memastikan dirinya sudah tidak bernyawa lagi disini.

"kuat banget lagi ikatan talinya"
bryce mencoba melepaskan tangannya yang diikat tali namun bukannya terlepas,tali itu malah menggores kulitnya hingga tercipta ruam merah.
langkah kaki yang terdengar menghampirinya membuat bryce segera menolehkan kepala menatap sedikit cemas pada siapa yang berjalan dalam kegelapan itu.

"loh om?om yang saya tabrak waktu itu kan?"
bryce menatap bingung namun kepalanya dapat menyimpulkan jika ada yang tidak beres dengan pria dewasa ini.
"kamu gak perlu ingat siapa saya,yang harus kamu ingat hanya menit-menit menjelang lenyapnya kamu sehingga bajingan arjuna itu gila!"
firhan membungkukkan tubuhnya sejajar dengan bryce lalu tangannnya menarik rambut bryce kasar.bryce dapat merasakan kulit kepalanya perih,pasti beberapa helai rambutnya ada yang tercabut pikirnya.

"cuihh..emang udah gila lo ya,gue awalnya hargai lo sebagai orang tua,tapi lihat perilku lo sekarang buat rasa hormat itu hilang"
firhan menyeka air ludah bryce dipipinya menggunakan lengan baju lalu tertawa keras membuat bryce semakin menatapnya heran.

bugh....plakk....
firhan memukul perut bryce kuat hingga terasa ngilu ke ulu hatinya disertai tamparan yang juga mendarat dipipi kanannya.bryce meringis sakit dengan darah segar mengalir dari belah bibirnya.perutnya terasa sangat sakit karena pujulan yang diterima dan mungkin juga efek dirinya belum makan.wajahnya bertambah pucat disertai gemetar kecil namun dia tetap mempertahankan wajah santainya agar orang didepannya tidak merasa puas dan senang.

"kalian semua masuk! silahkan kalian nikmati tubuh mulus pria ini,buat dia menjerit kencang hingga memohon meminta ajalnya dipercepat"
ucapan firhan membuat orang suruhannya masuk kedalm gudang dan berjalan kearah bryce sedangkan firhan sendiri duduk menyaksikan hal menarik yang akan terjadi didepannya.

brakkkk.....

°°°°

     "asta yang telah mendarat kembali ditanah kelahirannya segera membuka ponselnya.selama menjalankan bisnis disana asta tidak diperbolehkan papanya hanya sekedar istirahat sejenak karena proyek yang akan mereka rebut adalah proyek yang sangat besar hingga semua hubungan dengan orang yang bukan menyangkut bisnis harus dibatasi.

asta sudah sangat merindukan kekasihnya dan ingin segera cepat menemui pria manis itu.
matanya membola kaget melihat pesan puluhan panggilin tidak terjawab dan pesan masuk dari bryce dan teman-temannya yang lain.namun yang sangat menarik perhatiannya adalah pesan pop up dari rezi yang mengatakan jika bryce pergi kesebuah tempat yang berada dipinggiran kota dan sebuah alamat lengkapnya.
tanpa pikir lagi asta segera meminta supir pribadi yang menjemputnya pergi kelokasi dimana bryce berada.

sedangkan alif sekarang melaju cepat menuju rumah bryce,dia yakin jika jam segini papa bryce sudah berada dirumahnya.setelah rezi berucap ada yang janggal dengan tempat yang dituju bryce,dia segera pergi untuk mengabari orangtua kandung temannya itu.
"om...om ada dirumah om?"
alif menggedor pintu utama rumah bryce tidak sabaran membuat penghuni satu-satunya yang berada didalam keluar dengan wajah masam memegang tangkai sapu.

"kamu ya lip buat saya naik darah saja,ada apa sampai kayak orang kesetanan gitu gedor pintunya?"
arjuna memukul paha alif dengan sapunya membuat alif tertawa canggung.
"maaf om,habisnya om lama sih bukain pintunya"
alif mengusap pahanya yang menjadi sasaran arjuna,tawa kecil diwajahnya berganti dengan wajah cemas membuat arjuna menatapnya bingung.alif membuka dan menutup kembali mulutnya tidak tau akan mulai berbicara dari mana.

"bryce hilang om,bryce pergi kedaerah pinggir kota"
ucapan alif membuat arjuna melotot tajam,pantas saja putranya belum sampai dirumah.alif melihat wajah Arjuna
memerah karena menahan emosinya hingga alif dibuat bergidik ngeri.

"kamu ikut saya cari bryce sampai ketemu"
arjuna masuk kedalam rumah diikuti alif yang menelan ludahnya gusar.dia tidak tau jika reaksi papa bryce akan seperti ini,kalau begini kn dia sendiri yang ketakutan berhadapan dengan pria dewasa itu.

alan dan rezi memarkirkan motornya didekat semak belukar lalu ikut bersembunyi melihat keadaan sekitar villa yang dijaga oleh orang suruhan firhan.alan sudah bercerita jika papanya meminta dia untuk memata-matai bryce sehingga kuat dugaannya jika perginya bryce erat kaitannya dengan papanya.
"itu kayaknya asta deh lan"
rezi menujuk sebuah mobil yang berhenti jauh dari villa dan turun dengan mengendap-endap.rezi berjongkok keluar dari tempat persembunyiannya lalu menarik tangan asta membuat pemuda itu hampir melayangkan pukulan padanya.

"kita lihat situasi dulu ta biar gak gegabah nantinya"
mereka kembali bersembunyi namun yang membuat asta bingung adalah dengan kehadiran alan disini bersama rezi,asta pikir jika pria yang berjongkok itu adalah alif.
"villa itu milik papanya alan ta,dia yang bawa gue kesini"
rezi yang melihat arah pandang asta segera memberi penjelasan,takutnya nanti malah terjadi keributan antara dia pria itu.asta hanya mengangguk sekilas mengesampingkan masalah alan,dia disini untuk mengecek apakah bryce memang berada disana atau tidaknya.

"kalian berdua alihkan perhatian mereka,gie sendiri yang akan masuk kedalam"
asta memegang pistol yang sempat diambil dari mobil miliknya lalu memberi perintah pada alan dan rezi.
"lo gak tau papa gue kayak gimana,gue pikir lo gak bisa asal masuk kesana"
alan yang sedari tadi diam mengamati suasana membuka suaranya.dia yang awalnya pernah tertarik dengan bryce tentu saja juga akan ikut untuk menyelamatkan pria itu meskipun hatinya sekarang sudah meyakini siapa pemilik sebenarnya.

"lo juga belum kenal gue kayak gimana lan"
asta bergerak cepat mengendap diikuti oleh alan dan rezi yang membawa sebuah balok kayu ditangannya.mereka tergesa-gesa mengejar bryce hingga tidak memiliki persiapan apapun.

rezi melemparkan botol kaca kearah depan gudang membuat beberapa pria yang berjaga disana segera berlari mengejarnya.sementara asta berjalan cepat kearah pintu dan memandang waspada keadaan sekitar.

brakkk......
tendangan kuat yang asta berikan membuat pintu tua itu terhempas hingga menampakkan isi gudang yang pengap dan kotor.asta berlari menerjang punggung seorang pria yang berniat memegang tangan bryce-nya.
"pergi ke nerakan bangsat!"
asta memukuli tubuh beberapa pria disana hingga tumbang  kelantai.tangannya tak henti melayangkan bogeman kuat membuat bunyi retakan kuat dari rahang pria bertubuh tambun yang mencoba membanting tubuhnya.

"asta belakang lo"
bryce berteriak memberitahu astanya gue sedang membuka kaitan tali ditangannya,namun reflek asta yang sangat baik membuat pria itu tersungkur akibat kuda-kuda yang dia berikan.
bryce segera melepas ikatan tali dikakinya dan berdiri dengan punggung menempel pada punggung asta.

bryce melihat pria tua yang akan kabur dari sana dan segera mengejarnya membuat asta ikutan menyusul bryce.situasi diluar gudang juga cukup kacau karena orang milik firhan tidak dapat dianggap remeh juga.bryce memfokuskan pandangannya pada pria dewasa yang dia yakini adalah papanya yang sedang menghamtamkan tongkat bisbol dengan kuat pada tubuh seorang pria.
"ta,lo pegangin papa,dia bisa bunuh orang kalo lagi marah"
asta ragu menuruti perkataan bryce namun dia segera berlari kesana setelah mendapat pelototan dadi bryce.

bryce melihat rezi yang terduduk memegang perutnya,disamping pria itu ada alif yang nampak heboh melihat keadaan temannya satu itu.
bryce berlari dari sana mengejar dalang dibalik penculikan dirinya tanpa sepengetahuan mereka.

tbc......

Scream my name bryce(End)Where stories live. Discover now