2. HUKUMAN

122 93 23
                                    

Tring!

"Hah, buset! Jam 06:40" Saskia bangun untuk mandi.

Setelah Saskia mandi, dia pun langsung berangkat ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu dikarenakan takut kesiangan.

Setelah sampainya di sekolah ternyata benar, dia kesiangan. Akhirnya Saskia teriak memanggil pak satpam untuk membukakan pagarnya.

"PAK SATPAM. BUKA DONG PAGARNYA" Teriaknya.

"Kesiangan lo?" Tanya cowok yang ada di pinggirnya.

"Lo lagi. Bosen gue liat muka lo" Ucap Saskia yang ternyata cowok yang ada disebelahnya itu adalah Reygan.

"Lo mau masuk? Sini ikut gue" Reygan pun langsung menarik tangan Saskia mengajaknya ke arah belakang.

"Eh, lo mau bawa gue kemana? Awas ya lo kalau bawa gue kabur" Kesalnya

"Nih, gue mau bawa lo disini. Ini tempat yang aman, daripada nunggu lama disini, mending kita langsung naik. Jangan banyak omong" Ucap Reygan yang akhirnya mereka berdua pun langsung naik ke pagar belakang.

Tanpa disadari, ternyata oh ternyata mereka berdua tidak aman. Mereka berdua bertemu dengan Pak Ilham yang selalu menghukum siswa-siswi yang telat datang, dan berbuat masalah.

"Yes, kita aman" Teriak mereka berdua.

"Aman darimana? Dari Hongkong" Suara itu terdengar dari arah belakang. Dan yang akhirnya mereka pun berbalik ke arah yang bersuara.

"Eh, bapak. Nambah ganteng aja deh" Rayu Saskia.

"Gak usah merayu Bapak, kalian berdua ikut Bapak" Perintah Pak Ilham. Dan mereka berdua pun ngikutin dari belakang.

"Ngapain ajak kita ke lapang upacara pak?" Tanya Reygan.

"Kalian mau tau? Di lapang upacara ini, kalian harus hormat ke arah bendera merah putih".

"Kalian hormatnya harus sampai jam istirahat".

"APA? SERIUS PAK?" Teriak mereka berdua secara bersamaan.

"Ya serius lah. Sejak kapan Bapak gak serius? Cepat sekarang kalian hormat, jangan diem mulu" Ucapnya yang langsung meninggalkan mereka berdua di lapang upacara.

Setelah Pak Ilham pergi meninggalkannya. Mereka pun langsung berselisih kembali.

"Kenapa ya, setiap ketemu sama lo. Gue kena sial mulu" Ucap Saskia merasa kesal.

"Gue juga. Setiap ketemu sama lo selalu sial"

••••••

Semua siswa-siswi SMA Pelita Bangsa keluar dari kelasnya masing-masing karena bel istirahat sudah berbunyi.

"Reygan gak sekolah karena apa ya?" Tanya Haikal ke teman-temannya. Tetapi, mereka berdua hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Eh bentar deh! Itu Reygan kan?" Tanya Luthfi

"Iya bener" Ucap Guntur sambil melihat lebih detail ke arah Reygan.

"Kita panggil! Woy Reygan" Mereka bertiga pun akhirnya memanggil temannya itu. Dan Reygan pun langsung berjalan ke hadapan teman-temannya.

"Lo kenapa telat?" Tanya teman-temannya.

"Lo gak dihukum kan?" Tanya Haikal secara detail.

"Emang kalau gue dihukum, kalian bahagia gitu?" Tanya Reygan dengan wajah datarnya.

"Ya jelas dong!" Ucap mereka bertiga dengan ekspresi tertawa.

"Teman laknat!" Ketus Reygan. Tetapi, teman-temannya hanya cuma bisa tertawa.

••••••

"Lo kenapa telat Sas?" Tanya Dinda teman dekatnya Saskia.

"Gue tadi dihukum, bareng cowok nyebelin" ketusnya.

"Siapa cowok nyebelin lo? Perasaan lo gak pernah cerita sama gue"

"Ya siapa lagi kalau bukan Reygan"

"Reygan yang kelas XII MIPA 2?" Tanya Dinda memastikan.

"Ya iya lah! Siapa lagi kalau bukan dia"

"Yaudah yah sabar! Mau gimana lagi, orang dihukumnya juga udah" Dinda mengelus pundak temannya itu.

Didalam kelas XII Mipa 2 mereka semuanya lagi belajar Matematika. Tetapi, berbeda dengan Reygan. Dia sedang bengong sendirian karena lagi memikirkan kesalahannya terhadap Saskia.

"Reygan" Panggil Ibu Lia, tetapi Reygan tidak mendengar panggilan dari Guru Matematika itu.

"Reygan" Panggilnya kembali. Tetapi, tetap sama kayak tadi. Dia tidak mendengar panggilan dari Guru yang sedang menerangkan.

"REYGAN MAHARDIKA" Teriak Guru Matematika itu.

"Eh iya Bu, gimana?"

"Udah tau lagi belajar, kenapa dari tadi bengong aja. Lagi mikirin apa? Mikiran pacar?" Tanya Ibu Lia.

"Reygan masih jomblo, Bu. Emangnya ibu mau daftar untuk jadi pacarnya Reygan?" Goda Haikal.

"Eh, kamu kalau ngomong itu dijaga ya. Jangan asal ceplos" Teriak Ibu Lia.

"Kamu mau Ibu hukum?" Tanyanya dengan tatapan tajam menghadap ke arah Haikal.

"Hukum aja lah, Bu. Orang kayak dia itu pantas di hukum" Teriak Reygan.

"Maaf yah, Bu" Haikal meminta maaf dengan nada sedih.

"Iya, Ibu maafin. Sekarang kalian semua buka buku paket halaman 34, nantinya kerjakan semua" Perintahnya.

Yang akhirnya siswa-siswi kelas XII Mipa 2 langsung mengerjakan Matematika yang ditugaskan oleh Ibu Lia.

••••••

REYGAN MAHARDIKA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now