6. PENGUMUMAN

75 83 14
                                    

Haikal pun telah sampe di rumah Dinda. "Udah sampe Tuan Putri" Goda Haikal.

Dinda turun dari motor. "Makasih Tuan Putra" Ketus Dinda.

"Kita romantis deh, Tuan Putra dan Tuan Putri. Serasa di cerita dongeng" Haikal tersenyum ke arah Dinda.

"Gak usah mengkhayal. Gue masuk dulu ya, bye" Ucap Dinda.

"TUNGGU DULU!" Teriak Haikal.

"Apa lagi? Gue kan udah bilang makasih"

"Sini dulu lo nya" Ucap Haikal yang membuat Dinda berbalik ke arahnya.

"Apa?" Ketus Dinda.

"Nanti malam kita dinner lo mau gak?" Haikal bertanya seperti itu membuat Dinda merasa kaget.

"Lo serius ajakin gue dinner?"

"Iya gue serius. Lo mau gak?" Tanyanya kembali seraya memastikan jawaban dari Dinda.

Dinda menganggukkan kepalanya seraya berkata. "Iya".

"Serius nih? Asik" Haikal merasa dirinya bahagia mendengar jawaban dari Dinda.

"Yaudah nanti gue kesini laginya sekitar jam 7 malam ya" Ucap Haikal merasa senang dan langsung menyalakan motornya.

Waktu udah menunjukkan pukul 6 malam, Haikal pun langsung buru-buru mandi. Disisi lain Dinda masih mencari baju yang bagus untuk dia pake buat dinner.

"Aduh, gue harus pake baju yang mana ya. Perasaan dari tadi gue udah cari tapi kenapa belum ada yang bagus"

"Gue coba deh yang ini. Semoga aja yang ini pantes dan bagus buat gue pake"

Dinda langsung memakai baju, dan setelah dia pakai. Ternyata oh ternyata, baju yang cocok buat dia pake.

"Nah, ini baru bagus. Cantik juga ya gue" Dinda tersenyum melihat penampilannya.

Tok! Tok! Tok!

"Nah, pasti itu Haikal" Dinda pun langsung keluar dari kamarnya dan langsung membuka pintu.

Haikal melongo melihat penampilan Dinda yang amat sangat cantik.

"Lo kenapa bengong. Ada yang salah ya dari penampilan gue?" Tanya Dinda.

"Nggak. Gak ada yang salah, lo cantik Din" Puji Haikal.

Dinda tersenyum merasa salting, karena dirinya dipuji oleh Haikal.

"Yaudah, ayo kita naik motor. Jangan lupa pake helm ya Tuan Putri" Goda Haikal.

Akhirnya mereka berdua pun langsung berangkat menuju cafe yang akan didatangi untuk dinner.

Sesampainya di sana, mereka berdua pun langsung pesan makanan dan minuman yang mereka mau. Dan di sana juga mereka asik mengobrol.

••••••

"Sas" Dinda melambaikan tangannya ke Saskia.

"Bentar deh, diliat dari muka lo. Lo keliatan lagi bahagia deh" Goda Saskia.

"Ya jelas gue bahagia lah. Gue kan punya sahabat baik kayak lo" Ucap Dinda.

"Sas" Reygan langsung menghampiri Saskia.

"Bentar deh, ini kelas XII MIPA 2 mau pada kemana?" Tanya Saskia.

"Kita disuruh ke lapangan sama Ibu Lia" Ucap Reygan.

"Emang mau ada pengumuman apa?" Tanya Dinda.

"Eh Dinda, kita ketemu lagi" Goda Haikal.

"Kalian ada hubungan apa sih?" Tanya Guntur merasa aneh akan keduanya. Tetapi Haikal tak menjawab pertanyaan dari Guntur dikarenakan ada pengumuman.

PENGUMUMAN!
UNTUK SELURUH SISWA-SISWI SMA PELITA BANGSA DIHARAPKAN SEGERA MENUJU KE LAPANGAN UPACARA. SEKALI LAGI UNTUK SELURUH SISWA-SISWI SMA PELITA BANGSA UNTUK SEGARA MENUJU KE LAPANGAN UPACARA. SEKIAN TERIMA KASIH!

"Nah, tuh pengumuman. Cepat kita ke lapangan, daripada dihukum sama Pak Ilham" Ucap Luthfi kepada teman-temannya itu. Dan yang akhirnya mereka semua menuju ke lapangan.

"Kita disini mau ada acara apa ya?" Tanya Dinda.

"Nanya ke gue, gue aja gak tau" Ucap Saskia.

"OKE SISWA-SISWA SMA PELITA BANGSA, DISINI KITA AKAN ADA PENGUMUMAN MENGENAI MASALAH CAMPING" Ucap Pak Ilham selaku Wakil Kepala Sekolah.

"Kita mau camping, Din" Ucap Saskia merasa bahagia.

"Yes, kita mau camping woy!" Teriak Reygan ke seluruh siswa-siswi XII MIPA 2.

"SEMUANYA JANGAN BERISIK. KALAU KALIAN MASIH BERISIK, BAPAK AKAN HUKUM KALIAN DENGAN PUSH UP 100 KALI. KALIAN MAU?" Tanya Pak Ilham.

Dan semua Siswa-Siswi pun menjawab. "GAK MAU PAK".

"YAUDAH MAKANNYA DIEM! JANGAN ADA YANG BERISIK. DISINI YANG AKAN BICARA MENGENAI CAMPING AKAN DISAMPAIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH KITA" Ucap Pak Ilham dengan tegas.

"Silahkan Pak, untuk dibicarakan lebih lanjut mengenai camping" Ucap Pak Ilham.

"SELAMAT SIANG SEMUANYA" Ucap Pak Kepala Sekolah.

"SIANG PAK" Serentak kompak suara Siswa-Siswi SMA Pelita Bangsa.

"BAPAK DISINI SELAKU KEPALA SEKOLAH, AKAN MENGUMUMKAN MASALAH CAMPING. KITA AKAN BERANGKAT CAMPING NANTI LUSA, DAN UNTUK KALIAN SEMUA DIHARAPKAN PERSIAPKAN DARI SEKARANG. PERSIAPKAN MASALAH BARANG BAWAAN JANGAN ADA YANG KETINGGALAN. SEKIAN DARI BAPAK, TERIMA KASIH" Ucap Pak Kepala Sekolah dengan tegas.

"JELASKAN SEMUANYA?" Tanya Pak Ilham.

"JELAS PAK" Serentak kompak.

"YAUDAH, KALAU GITU KALIAN SEMUA BOLEH PULANG. TAPI, KALIAN HARUS PERSIAPKAN DARI SEKARANG MASALAH BARANG BAWAANNYA" Ucap Pak Ilham.

Setelah pengumuman, seluruh Siswa-Siswi SMA Pelita Bangsa langsung menuju ke kelasnya masing-masing untuk mengambil tas dan pulang ke rumahnya masing-masing.

"Bentar deh, gimana kalau misalkan kita nyiapin barang bawaannya di apartemen gue" Ajak Reygan.

"Nah, iya tuh. Tapi masalahnya gue gak tau apartemen lo" Ucap Saskia.

"Kalem, nanti Reygan jemput. Iyakan Rey?!" Goda Haikal.

"Iya, nanti gue jemput lo, Sas" Ucap Reygan.

"Nah, dan buat lo Din. Nanti gue jemput" Mendengar ucapan dari Haikal membuat Dinda tersipu malu.

"Yang jomblo bisa apa, Luth" Ucap Guntur.

"Yang jomblo hanya bisa diem, melihat keuwuan yang lagi dimabuk cinta" Ucap Luthfi dengan mengelus pundak temannya itu yang membuat Reygan dan Haikal tertawa.

"Udahlah jangan mellow. Mending kita balik" Ajak Reygan. Yang akhirnya mereka semua pulang ke rumahnya masing-masing.

••••••

REYGAN MAHARDIKA [SUDAH TERBIT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz