10. HARTA KARUN

67 69 17
                                    

Pak Ilham dan Siswa-Siswi yang lainnya tengah menunggu Reygan dan Saskia yang dari tadi belum muncul-muncul.

"Pak, udah nelfon ke Reygan. Tapi hp nya gak aktif" Ucap Luthfi.

"Saskia juga pak, hp nya gak aktif" Ucap Dinda.

"Dari tadi ditungguin masih belum datang, lagi pada kemana emang?" Tanya Pak Ilham.

"Sabar, Pak. Sabar" Ucap Ibu Lia.

"Jangan-jangan, mereka hilang Pak" Ucap Guntur.

"Kamu, jangan ngomong kayak gitu. Gak baik itu" Ucap Pak Ilham.

"Tapi, kalau misalkan iya mereka berdua hilang. Gimana dong pak" Haikal pun berkata seperti itu.

Dan tak lama kemudian ditengah gempuran berbincang-bincang membicarakan kedua anak itu, Reygan dan Saskia pun langsung datang menghampiri semua Siswa-Siswi SMA Pelita Bangsa.

"Nah, itu Reygan dan Saskia Pak" Ucap Luthfi.

"Iya tuh, Pak" Ucap Guntur.

"Ada apa?" Tanya Saskia.

"Kalian udah darimana aja? Kenapa hp nya pada gak bisa dihubungi?" Tanya Pak Ilham memastikan.

"Wah, curiga Pak. Jangan-jangan" Ucap Guntur.

"Jangan-jangan apa? Kita gak ngapa-ngapain. Gue tadi pagi udah cari Saskia, dan ternyata Saskia lagi sendirian di sana liat kupu-kupu" Ucap Reygan menegaskan.

"Apa bener, Sas. Apa yang dikatakan Reygan?" Tanya Pak Ilham menegaskan.

"Iya bener, Pak. Tadi di sana itu aku tengah liat kupu-kupu, terus ada Reygan datang untuk menyuruh aku kembali ke tenda." Ucap Saskia menegaskan.

"Yaudah. Oke untuk semuanya cepat kumpul" Perintah Pak Ilham.

"Kalian masih ingat kelompok kalian siapa-siapa?" Tanya Pak Ilham.

"Ingat, Pak" Serentak kompak.

"Untuk itu, sekarang kelompok kalian harus mencari harta karun yang udah Bapak dan Ibu sembunyikan" Tegas Pak Ilham.

"Harta karun nya berwarna merah. Waktunya dimulai dari sekarang" Tegas Pak Ilham.

Akhirnya mereka semua pun langsung mencari harta karun yang telah disembunyikan oleh Bapak dan Ibu guru SMA Pelita Bangsa.

Ketika kelompok Reygan tengah berjalan untuk mencari harta karun. Luthfi langsung menarik tangan Reygan untuk bertanya sesuatu.

"Aduh, kenapa lo tarik tangan gue?" Tanya Reygan.

"Sini gue mau bisikin lo" Ucap Luthfi.

"Lo, udah mulai suka sama Saskia?" Luthfi berbisik ke arah Reygan.

"Mau gue suka, ataupun gue gak suka. Gak ada urusannya sama lo kan?" Reygan berbalik tanya.

"Ya emang, iya. Gak ada urusannya sama gue" Ucap Luthfi.

"Tapi kan, dulu lo pernah bilang sama gue bahwa dia itu musuh terbesar lo" Ucap Luthfi memastikan kejujuran Reygan.

"Iya, emang dulu dia musuh terbesar gue. Tapi gue juga gak tau kenapa, sejak udah mulai dekat sama dia gue ngerasain yang namanya cinta" Ucap Reygan.

"Tuh, kan. Bener apa gue bilang! Berarti lo udah mulai suka sama tuh cewek" Ucap Luthfi dengan bernada sedikit kencang.

"Iya, tapi udah lo diem. Jangan bilang sama siapa-siapa" Ucap Reygan.

"Kalian lagi ngomongin apa? Kok kayaknya serius banget" Tanya Saskia yang langsung berbalik ke arah mereka berdua.

"Eh, ini. Kita, kita" Reygan berkata dengan berbelit-belit.

"Kita apa? Ngomong yang bener dong jangan berbelit-belit kayak gitu" Kesal Saskia.

"Ini, kita lagi ngomongin gimana caranya naik ke pohon, soalnya itu di atas pohon udah ada harta karun" Ucap Luthfi yang langsung menunjukkan ke arah harta karun.

Saskia pun langsung mengarah ke atas pohon. "Iya bener, Luth. Yeay akhirnya ketemu tuh harta karun"

"Kalem, aman" Luthfi berbisik ke arah Reygan.

"Yaudah, biar gue aja yang naik ke atas pohonnya" Ucap Luthfi.

"Seriusan? Emang lo bisa, Luth?" Tanya Saskia memastikan apakah temannya Reygan itu bisa manjat ke atas pohon.

"Ya, bisa lah. Udah kalian kalem aja" Ucap Luthfi.

"Udahlah, sini gue bantu. Takut lo jatuh, bahaya nantinya kita yang repot" Ucap Reygan yang langsung berjalan mendekati Luthfi yang udah disebelah pohon.

"Peka juga lo" Goda Luthfi.

Yang akhirnya mereka berdua pun langsung memanjat ke atas pohon untuk membawa harta karun.

••••••

"Aduh, gue cape. Dari tadi kita jalan gak ketemu ketemu tuh harta karun" Guntur merasa kesal.

"Jangan lemes lah. Kita harus terus jalan untuk cari harta karun itu" Ucap Haikal.

"Ya tapi mana, dari tadi kita jalan dari Kutub Utara ke Kutub Selatan buktinya gak ketemu tuh harta karun nya" Ucap Guntur dengan jelas.

"Terlalu jauh woy, Kutub Utara ke Kutub Selatan. Orang kita jalan dari arah sana ke arah sini, deket ini tuh deket" Ucap Dinda dengan nada tinggi.

"Lo cewek atau cowok? Gue aja cewek gak ngerasa cape" Dinda berucap dengan bernada tinggi lagi.

"Ya jelas lah, lo berdua gak ngerasa cape. Orang lo berdua dari tadi ngobrol aja" Ucap Guntur dengan bernada tinggi.

"Udah diem! Jangan ribut" Teriak Haikal.

"Daripada ribut, mending kita jalan lagi. Cari harta karun itu sampe dapat" Ucap Haikal.

Dengan Haikal berkata seperti itu membuat Dinda dan Guntur pun langsung melanjutkan perjalanan untuk mencari harta karun yang diperintahkan oleh Pak Ilham.

Dan setelah berlama-lama mereka terus berjalan untuk mencari harta karun yang gak ketemu-ketemu, mereka bertiga pun langsung menyerah gak akan mencari harta karun itu lagi.

"Perasaan dari tadi kita muter-muter tapi harta karun itu gak ketemu-ketemu" Ucap Haikal.

"Yaudah, daripada kita muter-muter gak jelas kayak gini, mending kita balik ke tenda lagi aja" Ucap Dinda.

"Nah, iya tuh. Bener apa kata Dinda" Ucap Guntur.

Haikal, Guntur, dan Dinda pun akhirnya menyerah tak akan mencari harta karun itu lagi, dan langsung pergi ke tenda tanpa membawa harta karun yang di perintahkan oleh Pak Ilham. Dan sesampainya di tenda, semua Siswa-Siswi SMA Pelita Bangsa udah berada di tenda dari tadi dan di sana juga udah ada temannya Reygan, Luthfi, dan Saskia.

"Kalian kemana aja?" Tanya Pak Ilham.

"Kita udah cari-cari harta karun, tapi masalahnya kita udah nyerah" Ucap Guntur.

"Iya, Pak. Dari tadi kita nyari tapi harta karun nya itu gak ketemu-ketemu" Ucap Dinda memastikan.

"Ya jelas gak ketemu lah. Orang harta karun nya juga udah dibawa oleh kelompok Reygan" Ucap Pak Ilham.

"Berarti harta karun itu cuma ada satu, Pak?" Tanya Haikal memastikan.

Pak Ilham hanya mengangguk seolah berkata. "Iya".

"Ya kenapa Bapak gak bilang dari tadi sebelum kita berangkat cari harta karun itu" Ucap mereka bertiga.

"Sengaja, Bapak sengaja gak bilang dikarenakan untuk ngetes kalian semua" Ucap Pak Ilham dengan tegas.

••••••

REYGAN MAHARDIKA [SUDAH TERBIT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن