4. PERMINTAAN MAAF

86 86 9
                                    

Reygan sedang berdiri sendirian disebuah taman, dia sedang memikirkan akan Saskia. Bukan hanya Saskia, dia juga sedang memikirkan akan Mamah kandungnya yang setelah sekian lama selingkuh dari Papahnya. Dan tak lama, Reygan melihat akan Saskia yang sedang berjalan sendirian.

"Sas" Panggil Reygan yang langsung berjalan ke arah Saskia, yang membuat Saskia berbalik ke arah yang memanggilnya.

"Reygan? Mau apa lagi sih tuh anak" Batin Saskia.

"Mau bikin masalah lagi?" Tanya Saskia dengan nada datar.

"Gue ke sini cuma mau minta maaf, karena salah gue, lo juga ikut dihukum" Ucap Reygan dengan nada sopan.

"Gak perlu minta maaf. Udah gue maafin" Ketus Saskia.

"Gue juga tau kok, lo belum sepenuhnya maafin gue. Tapi yang penting, gue udah minta maaf" Ucapnya yang langsung pergi meninggalkan Saskia.

"Ternyata lo baik juga yah, gak seperti apa yang gue pikirkan" Ucap Saskia yang membuat Reygan berhenti dan berbalik ke arahnya.

"Gue udah maafin lo" Ucap Saskia kembali dengan senyuman manis.

"Makasih Sas! Gue lagi banyak urusan. Gue pergi dulu yah" Reygan tersenyum dan langsung meninggalkan Saskia.

Tak lama setelah Reygan pergi meninggalkan Saskia, ternyata oh ternyata, dia melihat Mamahnya sedang berduaan dengan selingkuhannya. Reygan pun langsung mendekat ke arah Mamahnya untuk mendengarkan obrolan mereka.

"Akhirnya, kita berjumpa lagi yah. Setelah sekian lama tak jumpa" Ucap Laras Mamahnya Reygan.

"Iya, aku kangen banget sama kamu" Ucap Andy selingkuhan Mamahnya Reygan.

"Sayang, aku juga kangen banget! Kita udah lama gak belanja, gak main berdua" Laras pun langsung memeluk pria yang ada disampingnya.

"Yaudah, mumpung kita lagi ketemu. Kita belanja sekarang, beli semua apa yang kamu mau" Ucap Andy yang langsung mengelus rambutnya Laras.

"Aku, kamu. Alay banget! Udah tau punya suami dan anak, masih aja dideketin" Batin Reygan.

Laras dan Andy langsung pergi dari taman untuk berbelanja. Bukan hanya mereka berdua, Reygan pun ikut pergi untuk ke kantor bertemu dengan Papahnya.

Sesampainya di Kantor, Reygan pun langsung bertemu dengan Papahnya.

"Reygan" Panggil Papahnya.

"Kamu kemana aja, Papah kangen banget sama kamu" Ucap Papahnya yang langsung memeluk anaknya itu.

"Kamu gak mau pulang ke rumah Papah dan Mamah?" Tanya Papahnya mengelus pundak anaknya itu.

"Bukan gak mau, tapi belum mau. Rey lebih betah di apartemen Pah" Reygan menjawab sambil mengelus pundak Papahnya.

"Iya terserah kamu aja, yang penting kamu bahagia. Kalau kamu butuh apa-apa nantinya bilang ke Papah" Ucap Papahnya.

"Iya, Pah"

"Yaudah, kita ke cafe aja. Makan bareng di sana" Ajak Papahnya.

Reygan mengangguk. "Iya".

Yang akhirnya Reygan dan Papahnya pergi ke cafe untuk makan-makan di sana. Dan tak lama, sesampainya di cafe mereka berdua langsung pesan makan dan minum.

"Pah, emang Mamah tiap hari suka keluar rumah?" Tanya Reygan dengan menatap ke arah Papahnya.

"Iya, tapi gak tiap hari kok. Emang kenapa gitu?" Tanya Papahnya seakan curiga dengan pertanyaan anaknya itu.

"Nggak kok Pah, Rey cuma nanya aja. Soalnya dulu Rey pernah lihat Mamah lagi jalan sama teman-temannya" Jawab Reygan dengan berbohong kepada Papahnya.

"Maafin Rey, Pah. Rey berbohong ke Papah. Rey gak mau Papah tau tentang Mamah dan selingkuhannya" Batin Reygan.

"Pesanannya datang nih, Rey. Ayo kita makan" Ucap Papahnya. Yang akhirnya mereka berdua pun langsung menyantap makanan dan minumannya.

••••••

"Sas" Panggil Dinda.

"Sas" Panggilnya lagi.

"SASKIAAAA" Panggil Dinda dengan nada teriak yang membuat Saskia kaget.

"Gak usah teriak Dinda! Lo bikin gue kaget aja deh" Ucap Saskia kesal.

"Ya maaf, orang dari tadi gue panggil lo, tapi lo cuma diem aja sambil senyum-senyum sendiri" Ketus Dinda.

"Lo gak gila kan?" Tanya Dinda dengan menatap Saskia.

"Ya nggak lah" Saskia pun langsung menempelkan tangan kanannya ke muka Dinda.

"Aduh!" Kesal Dinda.

"Emang lo senyum-senyum sendiri lagi mikirin apa sih? Jangan bilang lagi mikirin Reygan"

"Bukan! Gue senyum-senyum sendiri karena lagi ngebayangin cerita novel ini" Ketus Saskia dengan berbohong. Padahal iya dirinya lagi memikirkan akan Reygan.

Setelah Reygan pulang dari cafe, dirinya sedang memikirkan akan Saskia. Bukan hanya Reygan, Saskia juga masih memikirkan akan Reygan, cowok nyebelin yang amat sangat beda dengan apa yang dipikirkan oleh Saskia.

"Ternyata lo beda Rey, secuek-cueknya lo, sedingin-dinginnya lo sama cewek. Tapi tetap, lo orang baik" Ucap Saskia dengan dirinya sendiri.

"Sas, lo adalah cewek nyebelin yang pernah gue temui. Tapi, lo berbeda dengan cewek lain. Lo cantik, manis, senyuman lo yang bikin hati gue tenang" Ucap Reygan dengan dirinya sendiri.

Saskia menatap ke atas langit yang indah dengan adanya bintang. Bukan hanya Saskia, ternyata Reygan pun sama. Dirinya tengah menatap langit yang indah dengan adanya bintang.

••••••

REYGAN MAHARDIKA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang