7. BARANG BAWAAN

70 80 11
                                    

Keesokan harinya, Saskia tengah sibuk persiapkan barang bawaan yang mau dibawa ke apartemennya Reygan.

Tok! Tok! Tok!

"Pasti itu Reygan! Iya bentar" Ucap Saskia yang langsung keluar dari kamar untuk membukakan pintu.

"Pasti lo kesini mau jemput gue kan?" Tanya Saskia.

"Iya lah, gue kesini mau jemput siapa lagi selain lo"

"Gimana barang bawaannya udah disiapin belum?" Tanya Reygan.

"Udah, bentar yah! Gue ambil dulu" Saskia pun langsung pergi ke kamarnya untuk membawa barang bawaannya. Dan tak lama, setelahnya mereka berdua pun langsung menuju ke apartemennya Reygan.

Disisi lain, Luthfi dan Guntur udah berada di apartemennya Reygan dan masih tengah menunggu kedatangan temannya itu. Siapa lagi temennya mereka berdua kalau bukan Reygan dan Haikal.

"Lama banget, anjir" Ucap Guntur.

"Tau nih, emang rumah para gebetannya pada jauh?!" Tanya Luthfi.

"Iya, jauh banget malahan!" Guntur bicara dengan ngasal.

"Lo tau darimana? Emang lo pernah ke rumah dua cewek itu?" Tanya Luthfi dengan menaikkan alis sebelah kirinya.

"Ya pernah lah, orang rumah mereka berdua di Afrika Selatan. Dekat sama rumah gue"

"Stress lo!"

"Gak waras!"

"Coba berobat sana" Luthfi menggelengkan kepalanya seakan tak menyangka Guntur berkata seperti itu.

Tak lama kemudian, Reygan dan Haikal pun datang secara bersamaan dengan membawa sang gebetannya masing-masing.

"Akhirnya datang juga" Ucap Luthfi.

"Udah darimana aja woy! Kenapa baru datang sekarang" Ucap Guntur.

"Tau nih, gara-gara nunggu kalian lama. Guntur jadi stress tuh" Ucap Luthfi.

"Biasa macet" Ucap Reygan.

"Guntur stress karena apa?" Tanya Haikal.

"Dia bilang, bahwa rumah gebetan lo pada itu rumahnya di Afrika Selatan berdekatan sama rumah dia" Ucap Luthfi yang membuat teman-temannya itu tertawa.

"Stress emang tuh anak!" Ucap Haikal.

"Yaudah ayo masuk, kasian lo berdua udah nunggu lama. Kasian juga Guntur udah stress" Ajak Reygan yang membuat teman-temannya masuk ke apartemen miliknya.

"Heh, tunggu dulu!" Ucap Luthfi.

"Apa lagi, Luth?" Tanya Saskia.

"Kita ngobrolin nya di sana aja" Tunjuk Luthfi ke arah kolam renang.

"Nah, iya bener Luth" Saskia setuju akan ajakan dari Luthfi.

"Yaudah, kalian ke sana duluan aja. Nanti gue nyusul, gue mau bawa makanan dan minuman dulu" Ucap Reygan.

"Gue bantu ya, Rey" Ucap Saskia.

"Gak usah, takut ngerepotin" Ucap Reygan.

"Gak, Rey. Gak ngerepotin sama sekali" Ucap Saskia dengan senyuman manisnya.

"Ya selagi gak ngerepotin lo, yaudah ayo kita bawa makanan dan minumannya" Ucap Reygan.

Akhirnya mereka berdua pun menuju ke dapur untuk mengambil minuman dan juga makanan.

"Rey, lo tinggal disini sendirian?" Tanya Saskia.

"Iya, gue tinggal disini sendirian" Ucap Reygan.

"Lo betah tinggal sendiri?" Saskia pun bertanya lagi.

"Betah, lebih betah tinggal sendiri. Gak ada yang bikin gue emosi"

"Kalau boleh tau, emang lo lagi punya masalah ya?"

"Iya, masalah keluarga. Cuma gue yang tau semuanya" Ucap Reygan.

Saskia hanya bisa mengangguk tak bisa bertanya apa-apa lagi kalau masalahnya melibatkan keluarga.

"Rey, yaudah langsung kita bawa aja makanan dan minumannya. Udah semua kan ini? Gak ada yang kurang?" Tanya Saskia mengalihkan pembicaraan.

"Gak ada deh" Ucap Reygan.

"Yaudah kita langsung bawa aja, kasian mereka takut udah nunggu lama" Ucap Saskia yang langsung jalan sendirian ke arah kolam renang tanpa harus bareng dengan Reygan.

"Lo belum saatnya tau tentang masalah keluarga gue di situasi kayak gini. Tapi, gue bakal ceritain semuanya sama lo. Karena bagi gue, lo gadis yang sangat sempurna. Sejak ketemu dengan lo, membuat gue yakin. Bahwa gak semua gadis sama seperti Mamah, yang selingkuh dari Papah" Batin Reygan.

••••••

"Asek, makanan dan minuman udah datang" Ucap Dinda merasa bahagia atas kedatangan makanan dan minuman.

"Lama banget deh, kalian berdua ngapain aja di sana?" Tanya Guntur.

"Kita di sana sibuk. Sibuk ngomongin lo yang otaknya geser" Ucap Saskia yang membuat semuanya tertawa.

"Bangke lo, Sas" Ketus Guntur.

"Yaelah maaf, Gun. Gue cuma becanda" Saskia merayu Guntur.

"Iya, gue maafin. Udah jangan rayu gue, kasian tuh Reygan. Nantinya cemburu" Ucap Guntur dengan menatap ke arah Reygan.

"Ya kan, Rey. Lo cemburu kan?" Tanya Guntur memastikan.

Tetapi Reygan tidak bisa berkata apa-apa. Dia cuma bilang. "Makan nih, makanannya takut basi. Minumannya juga minum, takut lo kehausan"

Yang akhirnya semua teman-temannya langsung menyantap makanan dan minuman yang dibawa oleh Reygan dan juga Saskia.

"Kalian semua barang bawaannya apa aja?" Tanya Luthfi.

"Barang bawaan gue. Ransel, baju, celana, daleman, sepatu, sama jaket" Ucap Haikal.

"Kalau kalian?" Tanya Luthfi kembali.

"Barang bawaan gue juga sama kayak Haikal, cuma gue gak bawa jaket" Ucap Saskia.

"Nah iya, gue juga sama kayak Saskia. Gak bawa jaket" Ucap Dinda.

"Kalem, lo mah gak usah bawa jaket. Gue pinjemin jaket gue" Goda Haikal.

"Dan buat lo juga, Sas! Gak usah bawa. Nanti juga jaket Reygan di pinjemin ke lo. Ya ka Rey?" Goda Haikal ke arah Reygan.

"Iya. Nantinya lo pake jaket gue aja" Ucap Reygan mengarah ke arah Saskia.

"Tuh kan apa gue bilang! Dan buat lo berdua, bawa aja masing-masing gak ada yang bakal ngasih pinjem" Ucap Haikal ke arah Luthfi dan Guntur.

"Tanpa lo kasih tau, gue juga udah tau gak bakal ada yang ngasih pinjem. Harusnya gue yang ngasih pinjem ke gebetan, dikarenakan gak punya gebetan ya mau gak mau jaket yang gue bawa, dipake sama gue" Ucap Luthfi.

"Ya kan, Gun?" Tanya Luthfi dengan menepak pundak temannya itu.

"Sakit pea!" Ucap Guntur dengan menepak pundak Luthfi.

"Bukan hanya itu yang gue bawa. Tapi, gue ngecamp mau bawa headphone biar bisa dengerin musik" Ucap Guntur.

••••••

REYGAN MAHARDIKA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang