11. TRUTH OR DARE

68 66 5
                                    

Malam pun telah tiba, dimana Pak Ilham langsung mengucapkan akan terima kasih sedalam-dalamnya untuk semua Siswa-Siswi SMA Pelita Bangsa yang bersedia mengikut acara camping.

PENGUMUMAN!
UNTUK KALIAN SEMUA SISWA-SISWI SMA PELITA BANGSA. BAPAK DAN IBU UCAPKAN TERIMA KASIH SEDALAM-DALAMNYA UNTUK KALIAN YANG TELAH BERSEDIA MENGIKUT ACARA CAMPING. DAN UNTUK ITU, BESOK KITA AKAN PULANG KE RUMAH MASING-MASING.

"Yeay" Teriak semua Siswa-Siswi SMA Pelita Bangsa.

"Untuk itu, sekarang kalian semua boleh bermain sesuka kalian" Ucap Pak Ilham.

"Tetapi, bermain nya itu bukan bermain keluyuran. Bermainnya itu seperti bermain gitar, nyanyi-nyanyi dan lain sebagainya" Ucap Pak Ilham.

Yang akhirnya mereka semua pun langsung bermain apa yang telah dikatakan oleh Wakil Kepala Sekolah itu.

Semuanya merasa asik bernyanyi-nyanyi diiringi dengan suara gitar yang amat sangat bagus.

Berbeda dengan Reygan dan teman-temannya mereka malah asik berdiam tidak bisa berkata apa-apa seolah tidak ada acara apa-apa. Di tengah mereka sedang terdiam, Guntur pun langsung mempunyai ide untuk mengajak mereka bermain Truth Or Dare.

"Woy, bro! Sini dulu sini" Ucap Guntur dengan ditangannya membawa gitar.

"Daripada kita diem-diem bae, lebih baik kita main Truth Or Dare aja" Ucap Guntur.

Guntur memegang botol minum di tangan, memberi tau cara mainnya. "Cara mainnya gini. Gue nyanyi dan botol ini mulai dioper ngikutin lagu".

"Oke!" Semuanya mengangguk seakan mengerti apa yang dikatakan oleh Guntur.

••••••

Senar gitar pun mulai dipetik, lagu Bentuk Cinta mengisi perdana apa yang tengah mereka mainkan.

"Aku tak tau apa yang lain
Darimu hari ini
Apa itu karena sepatu flatmu
Atau kukumu yang baru kau warnai"

Botol terus berpindah dari tangan ke tangan. Semuanya ikut bernyanyi mengiringi dibawah terang bulan dan bintang yang tengah bersinar malam ini.

"Pernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah
Pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cinta"

"Rambut warna warni bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chuby dan kulit putih
Senyum manis gigi......"

"Lah, kok gue?!" Teriak Reygan heboh. Guntur berhenti memetik senar gitarnya saat botol berada ditangan Reygan.

"Truth Or Dare" Tanya Luthfi dengan menaikkan alis sebelah kiri ke arah Reygan.

Dengan mantap Reygan menjawab. "Truth!".

"Asek!" Seru Guntur.

"Diantara gue sama Saskia, siapa yang akan lo pilih?"

"Ya jelas Saskia lah, masa Reygan harus pilih lo. Yang ada homo anjir" Ketus Dinda.

"Gue kan nanya sama Reygan, bukan sama lo" Ucap Guntur dengan wajah datar.

"Lo mau tau jawaban gue?" Tanya Reygan.

"Mau" Teriak semua temannya itu.

"Jawaban gue sama kayak Dinda. Gue pilih Saskia" Ucap Reygan dengan melirik ke arah Saskia.

"Asek. Lampu hijau!" Heboh Guntur dengan yang lainnya.

"Lanjut lah, slur!"

Botol lanjut berjalan ke arah Luthfi dengan mengikuti lagu kedua yang berjudul Teman Bahagia.

"Takkan pernah terlintas
Tuk tinggalkan kamu
Jauh dariku, kasihku"

"Karena aku milikmu
Kamu milikku
Separuh......"

Petikan senar gitar terhenti di tangan Haikal.

"Truth Or Dare" Tanya Reygan.

Kalian mau tau jawaban gue apa? Gue suka tantangan jadi jawaban gue. "Dare"

"Gue pengen liat lo dandanin Pak Ilham" Tanpa titik dan koma, Luthfi langsung berkata seperti itu di depan Haikal. Yang membuat semua teman-temannya tertawa.

"Cerdas juga tantangan yang lo kasih" Ucap Reygan.

"Gak ada akhlak" Gumam Dinda.

"WIDIH! AYANGNYA BERKOMENTAR" Ucap Guntur.

••••••

REYGAN MAHARDIKA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now