tergores

1K 82 4
                                    

Semoga suka

Dan selama membaca ❤️

Sudah lima hari semenjak pertemuanny dengan ayah dari anak yang sedang ia kandung.

Pagi ini new sudah terlihat rapih dengan kemeja ungu dengan sedikit garis berwarna biru yang melekat di tubuh semoknya itu.

Sang adik yang tumben sekali sudah bangun  kebingungan melihat sang kakak yang sedang berdiri di depan lemari bercermin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang adik yang tumben sekali sudah bangun  kebingungan melihat sang kakak yang sedang berdiri di depan lemari bercermin itu.

Seminggu yang lalu sang kakak sudah janji akan membawanya ke taman hiburan, namun kenapa sang kakak tak membangunkannya, apa ia berniat di tinggal.

Pelupuk matanya sudah menggenang liquid putih yang sebentar lagi akan segera tumpah ruah.

" Hiks phi nuuu hiks mau tinggali sing hiks jaaay huwaaa" new yang mendengar tangisan kencang sang adik segera menoleh.

Dan lihat bayi besarnya itu sedang menangis di atas ranjang miliknya, new dengan panik segera menghampiri sang adik.

Dan lihat bayi besarnya itu sedang menangis di atas ranjang miliknya, new dengan panik segera menghampiri sang adik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Adek kenapa nangis Hem " mencoba bertanya pelan sembari mengusap sayang pucuk kepala si bayi besar.

" Hiks mau ninggalin sing ya hiks katana mau ke tempat belmain". Sial dia lupa sudah berjanji kepada sang adik untuk membawanya ke taman bermain.

" Aduh gimana ya, kakak ada acara mendadak, sing di rumah dulu sama papa Nammon ya nanti kakak janji setelah selesai langsung jemput sing kita ketaman hiburan " untung saja rayuannya kali ini mempan.

Menghela nafas, new segera membantu adiknya untuk bersiap dan setelah itu akan di titipkannya ke tetangga sebelah rumah yang merupakan seorang duda paruh baya tak beranak.

*****

Pukul sembilan ia kini sudah berada di depan gedung mewah yang nampak cantik akibat beberapa hiasan bunga di setiap sudut.

Tadi setelah menitipkan sang adik new segera bergegas mencari bus untuk ia naiki menuju gedung yang sebenarnya tidak sama sekali ingin ia datangi.

Seorang resepsionis menyambut new dengan senyum ramah. Ia bergegas berjalan menuju ballroom takut takut sudah terlambat.

Retak (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang