cerai

995 63 5
                                    

Sama, masih sama. Sudah dua bulan berlalu namun keadaan new masih sama. Belum ada tanda-tanda ia akan bangun.

Nattawin selalu menjaga Sang anak bergantian dengan Tay. Hubungan nattawin dengan sang suami kini sudah putus, nattawin menggugat cerai setelah seminggu new berada di rumah sakit.

Pluem terkadang ia titipkan kepada gulf. Maupun gun.

Seperti saat ini. Pluem dengan tangan yang di gengam erat oleh pawat anak sambung dari Gulf, tengah duduk di bangku tunggu depan Sekolah.

" Phi apa masih lama?" Pawat menggeleng pelan.

Tiba saja mobil Fortuner berhenti di depan keduanya.

" Kakak " sapa seorang gadis cantik kepada pawat.

" Alin " sapa pawat balik.

" Ayok ikut mobil Ku" tawar Alin. Pawat menoleh kearah pluem. Anggukan dari pluem membuat kedua berjalan bergandeng masuk kedalam mobil.

" Siang Tante" sapa pawat, pluem hanya diam melihat mama dari teman atau mungkin sodara nya.

" Siang pawat pluem".

" Apa kalian sudah makan?" Keduanya menggeleng.

" Baiklah ayok makan siang bersama". Mobil itu berjalan dengan kecepatan sedang. Sampai mobil tersebut berhenti di salah satu cafe.

" Pawat bisa ajak Alin kedalam dulu, Tante ingin bicara sebentar dengan Pluem " pawat menatap khawatir kearah pluem.

Tersenyum manis mencoba memberitahu bahwa dia akan baik baik saja.

" Ada apa Tante ?" Tanya pluem.

" Bisa berjanji dengan Tante?" Anak itu mengangguk.

*****
" Alin kira kira mama mu sedang berbicara apa dengan Pluem " Alin mengedikan bahu tak tahu.

" Entah kak, tapi kemarin mama bilang aku dan pluem harus saling menyayangi karena kita sodara, itu saja " .

" Apa kau tak marah, tahu tahu ayahku memiliki anak lain ?" Tanya pawat agak ragu.

" Untuk apa aku marah, momy bilang itu akan seru jika kita memiliki saudara " ujar Alin, kali ini pawat bisa bernafas lega.

" Bagus, kau dan pluem harus saling rukun "

" Sedang membicarakan apa kalian? Kelihatannya seru?"

" Tidak ada mom"

" Apa kalian sudah pesan?" Alin menggeleng.

" Kami menunggu kalian " mereka memesan beberapa hidangan. Hingga makanan itu habis dan namtran membawa mobil miliknya menuju rumah Gulf.

Memencet bel, menunggu pintu besar itu terbuka. Dan terlihat seorang wanita paruh baya membuka dengan senyum lebar.

" Ah tuan muda". Sapa wanita itu

" Maaf apa Gulf ada dirumah?"

" Ah iya silahkan masuk, tuan Gulf ada didalam silahkan duduk dulu saya akan panggilkan" ujar orang itu dengan sopan.

" Pawat Tante bisa minta tolong bawa Alin juga keatas apa tidak papa?"

" Tidak Tante, ayok Alin pluem" ketiganya menuju kamar Pawat.

" untuk apa kau kesini ?" Tiba saja Gulf datang dari arah belakang.

" Ha Gulf, maaf aku mengganggu waktu mu"

" Jangan ber tele tele ada maksud apa kau datang kemari "

" Ah, boleh aku meminta bantuan mu"?

*****

Retak (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang