12.

13 8 3
                                    

Yang lupa alur bisa cek lagi part part sebelumnya, okey?

Biar nggak ketinggalan, vote nya dulu 🌟
Selamat membaca!!

🌼🌼

Alya berdiri tegak menatap lurus ke arah rembulan, gadis itu tengah berada di balkon kamar nya. Dia menutup mata nya saat angin malam berhembus lembut menyentuh kulit nya, rambut coklat nya bergerak mengikuti arah gerak angin.

Sejenak wajah Alya bersinar saat bulan keluar dari balik awan, merasakan itu Alya membuka mata nya perlahan lalu menyeringai tipis.

Sekarang Alya tampak berbeda dari sorot mata nya.

"Besok adalah hari ku"

🌼🌼

Di pagi cerah ini Alya sudah duduk di meja makan bersama Rora dan Mario.

Rora melirik sekilas ke Alya lalu berpindah ke Mario. Kedua nya terlihat fokus menikmati sarapan nya tapi tidak dengan Rora.

Wanita itu merasa ada yang berbeda dengan situasi sekarang. Tidak ada sapaan selamat pagi dari Alya dan tidak ada sikap manis Mario pada Alya yang pasti ada di setiap sarapan.

"Mm kalian mau bawa bekel?" Tanya Rora dengan nada ragu.

"Nggak"

"Tidak"

Rora melirik Alya dengan wajah terkejut sedangkan Mario mengangkat wajah nya saat mendengar kata formal yang keluar dari mulut gadis itu.

Merasa di perhatikan, Alya meletakan alat makan nya lalu bangkit mengambil tas yang di letakkan di kaki kursi.

"Aku berangkat"

Rora mengedipkan mata nya beberapa kali dengan mulut terbuka tak percaya dengan kejadian beberapa detik yang lalu. Kursi kembali berdecit, Rora menatap Mario yang sudah berdiri dari duduk nya.

"Mario berangkat, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" balas Rora lirih.

"Mereka pada kenapa sih" gumam Rora bingung.

🌼🌼

Banyak pasang mata yang memandang Alya hari ini, gadis itu terlihat beda dari biasa nya. Alya yang biasa nya terlihat cuek hari ini terlihat dingin tak tersentuh, cara berpakaian nya pun berbeda, rok naik dari yang biasa nya, menampilkan sedikit paha putih mulus nya dan tidak ada rompi yang seharusnya di pakai hari ini.

Sesampainya di kelas Alya duduk di kursi nya dengan kaki menyilang membuat paha nya semakin terlihat. Terdengar bisik bisik membicarakan Alya seraya mencuri curi pandang pada gadis itu.

Terdengar suara derap langkah cepat dari luar kelas, terlihat Dina yang tengah mengatur nafas nya di ambang pintu kelas, cepat cepat gadis itu menghampiri Alya yang duduk santai di kursi nya sambil memejamkan mata.

"Alya"

Dina menelan susah air ludah nya saat perlahan mata Alya terbuka, dalam hatinya dia merutuki dirinya sendiri yang tiba tiba gugup.

Sorot mata yang terlihat mengintimidasi, tajam dan dingin.

Dina bingung akan mengatakan apa saat Alya menaikkan satu alis nya.

Alya Story [On Going]Where stories live. Discover now