15.

23 9 17
                                    

"Aku-kamu?" Ryan mendengus kesal.

"Dia siapa?

Alya melipat silang kedua tangan nya di bawah dada, "Soni, kenapa? Lo cemburu? Inget, kita pacaran cuma karena pertaruhan gila yang lo buat"

Kedua nya diam saling memandang tajam, beberapa detik kemudian Ryan membuang wajah nya ke arah Jendela, Alya menyeringai tipis.

"Ch, gue nggak cemburu" elak Ryan, masih enggan menghadap Alya.

"Oh ya?" Ucap Alya dengan nada meremehkan.

Ryan menatap Alya intens,"Iya, gue nggak peduli, mau lo aku kamu-an kek, pegangan tangan, pelukan atau ciuman sekalipun, gue-nggak- peduli"

Alya menaikan satu alis nya seraya tersenyum menyebalkan, "Really?"

Dia mengangguk beberapa kali lalu tersenyum tipis mendapati seseorang berjalan kearah meja nya. Ran membalikkan badan nya mengikuti arah pandang Alya.

Soni.

Sial! Kenapa mesti dia yang anterin sih! ~Rutuk Ryan.

Alya terseyum penuh arti membuat Ryan was was, tanpa dia sadari dia berdoa, semoga pacar nya tidak melakukan apa yang dia katakan tadi.

"Ini pesanan nya, cepet kan?" Tanya Soni seraya meletakkan pesanan nya di meja.

"Makasih, Soni"

"Sama sama, Ya"

Ryan berdecih saat dua orang di depan nya saling lempar senyuman. Huh! Ryan saja yang sebagai pacar belum pernah di kasih senyum manis kaya gitu.

Alya mengambil sup milik nya lalu mengaduk nya, saat Soni sedikit mencondongkan badan nya ke meja, Alya sengaja menjatuhkan isian sup dengan cepat hingga kuah nya muncrat ke lengan kemeja putih Soni yang tergulung sampai sikut.

"Eh, sorry sorry, aku nggak sengaja, beneran! sini sini aku bersihin"

Sontak Ryan melotot saat Alya memegang tangan Soni yang bebas dari balutan kemeja dan membersihkan noda di lengan kemeja menggunakan tisu.

Soni melirik Ryan yang terlihat jelas menahan marah, "E eh, Ya, nggak usah nanti-"

"Nggak papa, aku cuma tanggung ja-"

Ryan langsung melepaskan tangan Alya dari Soni, lalu menatap tajam pelayan itu.

"Pergi"

Soni menyatukan kedua tangan nya di depan lalu menundukkan kepala nya,"Maaf telah membuat anda tidak nyaman, saya permisi".

Setelah kepergian pelayan itu, Ryan menatap tajam gadis di depan nya tengah memakan sup nya tenang, seperti tidak melakukan kesalahan apapun.

"Apa?"

"Nggak"

"Yaudah, makan"

Gadis itu kembali melanjut kan makan untung menahan bibir nya agar tidak tersenyum, lucu juga bikin pacar cemberut.

"Ck, ah!"

Ryan berdecak kesal seraya menghentakan satu kaki nya lalu memakan makan nya dengan kesal, hilang mood.

Tak bisa menahan nya, Alya menunduk lalu tersenyum di sela kunyahan nya.

🌼🌼

Kini Alya dan Ryan tengah menuju arah pulang setelah makan siang, entah di sebut makan siang tau bukan, karena mereka makan kurang lebih jam 15.00 WIB.

"Yan!! Ke pantai yuuk!!"

Alya pikir tidak ada salah nya dia mengajak lelaki itu ke pantai, malah untung lagi, gratis ongkos.

Alya Story [On Going]Where stories live. Discover now