chapter ; 23

932 66 46
                                    

Plakkk
Suara tamparan itu menggema di parkiran rumah sakit, baru kali ini heeseung menampar istrinya selama mereka menikah.

Sebelumnya heeseung tak pernah ada main tangan, bahkan heeseung sangat tidak suka jika ada kekerasan dalam rumah tangga, namun dengan jahatnya, istrinya telah membohongi dirinya otomatis heeseung marah, kesal, dan kecewa menjadi satu.

"Kamu jujur sama mas sekarang, shenna anak siapa?!" Tanya heeseung paksa.

raut wajah ellena sudah memerah karena ketakutan, bahkan detak jantung nya tak berhenti berdetak dengan kencang.

"Shenna anak kamu lah mas, emangnya anak siapa lagi?!"

Srettt
Heeseung melempar kertas check up yang ia bawa dari rumah tadi ke pada ellena, dan itu membuat ellena terkejut.

"Dari mana kamu dapetin ini mas?" Tanya ellena.

"Mau dapet dari mana itu ga penting, bisa kamu ya palsuin surat check up aku selama bertahun-tahun lamanya, dan selama ini shenna yang aku kira anak aku itu anak siapa?!! Kamu selingkuh sama siapa ellena!!!" Heeseung berteriak tepat di wajah ellena.

Ellena malu karena banyak sekali orang lalu lalang keluar masuk dari rumah sakit melihat pertengkaran mereka.

"Jawab ellena jangan diem aja!!!"

"Bang heeseung!!!" panggil sunghoon yang baru keluar dari rumah sakit dengan memegang tangan kirinya yang habis di ambil darahnya.

Sunghoon langsung melindungi kakak iparnya dari amukan heeseung.

"Abang apa-apaan sih bentak-bentak istri abang di parkiran rumah sakit?"

"Kamu ngapain lindungin ellena? ga usah kamu lindungin penghianat kaya dia" heeseung mendorong tubuh sunghoon agar menjauh.

Namun sunghoon tak tinggal diam jika ellena di sakiti, apalagi melihat ellena tak melawan hanya terus menangis membuat sunghoon harus maju.

"Kasih tau aku kenapa bang?!!"

"SHENNA ITU BUKAN ANAK ABANG!!!" Bentak heeseung pada sunghoon.

Sunghoon pun terdiam,"bang heeseung tau dari mana....?" Batin sunghoon.

Heeseung hendak ancang-ancang kembali ingin menampar ellena dan menggeret nya pulang, sunghoon yang melihat itu tak tega tentunya.

"Shenna anak aku bang" jujur sunghoon yang langsung membuat heeseung menoleh pada sunghoon dan melepaskan lengan ellena.

"Ini bukan waktu nya bercanda hoon"

"Aku bilang shenna anak aku bang" jelas sunghoon lagi, kali ini sunghoon menatap mata heeseung dengan berani.

Heeseung tertawa melihat sunghoon jujur seperti itu, kini heeseung mencengkeram dagu ellena kuat-kuat "apa yang di bilang sunghoon itu bener?!" Tanya heeseung pada ellena.

Dengan susah payah ellena mengangguk karena dagu nya di cengkram erat oleh heeseung.

Heeseung melepaskan cengkraman tangan nya dari dagu ellena dan beralih memukuli sunghoon secara membabi buta.

"Kurang ajar, adik ga tau diri!" Heeseung terus memukuli sunghoon sampai babak belur.

Bahkan ellena saja tidak bisa melerai aksi pukulan heeseung pada sunghoon.

"Mas udah!!!" Ellena semakin menangis ketika melihat sunghoon sudah tak berdaya.

"Ellena itu mantan aku  bang, aku putus sama dia karena ellena di jodohin sama abang!!!" Bentak sunghoon.

Heeseung yang baru tau kenyataan itu langsung memukuli sunghoon lagi.

"Security!!!" Teriak ellena meminta pertolongan.

Akhirnya 2 security datang untuk melerai keributan yang terjadi.

Salah satu security menahan heeseung untuk berhenti memukuli sunghoon, dan security yang satunya membawa sunghoon menjauh.

"Hoon, abang tau abang nikah sama ellena karena di jodohin, abang juga ga tau kalau ellena itu mantan kamu, tapi harusnya kamu ikhlasin ellena karena ellena udah jadi milik abang!" Heeseung mengucapkan itu dengan susah payah penuh isakan.

"Maafin sunghoon bang, sunghoon khilaf" sunghoon bersujud di kaki heeseung meminta maaf walaupun ia tak yakin heeseung akan mau memaafkan dirinya.

"Kalau udah gini gimana hoon? Abang bener udah kecewa sama kalian berdua, kalian udah nipu abang dengan selingkuh di belakang Abang selama bertahun-tahun, di tambah kalian buat surat check up palsu kaya gitu" heeseung mengusap wajahnya frustasi.

"Mas, aku minta maaf aku ngaku aku salah, kamu mau maafin aku kan?" Ellena menggenggam lengan heeseung yang sama sekali tak ingin di genggam olehnya.

"Abang minta kalian renungin perbuatan kalian, terutama kamu Hoon, kalo rachel tau semua ini abang yakin dia bakal kecewa lebih dari yang Abang rasain, dan satu lagi Abang tau kamu ga pernah berlaku adil sebagai seorang suami dan ayah untuk istri dan anak kamu, jorua sempat ngomong ke Abang waktu itu kalo kamu ga sayang dia, Abang awalnya ga percaya tapi Abang tau jorua anak baik dan polos, dia ga mungkin bohong, sekarang kamu pulang kamu minta maaf ke rachel dan jorua, dan kamu mending jujur sama rachel biar dia tau kelakuan kamu walaupun abang yakin rachel bakal shock denger kenyataan ini











...dan dengan lapang dada, abang juga bakal tetep anggep shenna anak abang sendiri seperti biasa" lajut heeseung.





























Sunghoon keluar dari mobilnya dengan terburu-buru, ia sudah sampai di rumahnya, ia ingin meminta maaf pada anak dan istrinya.

kini sunghoon sudah sadar setelah merenungi kesalahannya selama ini.

Dengan wajah babak belur nya, sunghoon mencari-cari keberadaan anak dan istrinya di sepanjang ruangan di dalam rumahnya.

"Rachel, jorua...Jo papa mau minta maaf, kamu dimana?!" Teriak sunghoon dari arah tangga.

Sunghoon melanjutkan menaiki tangga nya untuk mencari rachel ke kamarnya.

Namun lagi-lagi nihil, sunghoon melihat koper di atas lemari tinggal satu, dan itu membuat sunghoon membuka lemari, ternyata baju rachel sudah kosong tak tersisa.

Saat beralih ke kamar jorua pun sama, kamar jorua pun terlihat sudah tak ada baju-bajunya dan juga mainan anak itu juga ikut tak ada.

Tubuh sunghoon merosot ke lantai, ia menangis meratapi nasibnya, sekarang ia baru benar-benar sadar ketika istri dan anaknya pergi ia merasa kesepian.

Sunghoon tak sengaja melihat satu pesawat kecil berwarna biru milik jorua, sepertinya pesawat itu lupa tidak terbawa.

Ia pun mengambil nya dan menggenggam pesawat kecil itu sembari menangis karena ingat perbuatan nya beberapa Minggu yang lalu saat anak itu memamerkan pesawat kecil yang ia genggam saat ini.

"Papa, papa liat nih tadi adek beyi Ainan pecawat di mall" jorua menunjukkan pesawat kecil nya pada sunghoon.

[Chapter:18]

Bayang-bayang penyesalan lagi-lagi menghantui dirinya, sunghoon benar-benar pecundang untuk mencari istri dan anaknya itu pergi.

Ia pun beralih mengambil ponselnya dan mencari kontak seseorang yang bisa membantunya sekarang.







































"Tolong cari istri dan anak saya sampai ketemu, nanti akan saya bayar 10 kali lipat jika kamu berhasil bawa istri dan anak saya".[]




















































TBC
Penyesalan itu emang datang nya di akhir Hoon, makannya jangan maen maen.

ILLICIT LOVE AFFAIR | SUNGHOON [✓]Where stories live. Discover now