Bab. 5

1.8K 200 11
                                    

Tercetusnya niat menjadi seorang sekretaris bukanlah sesuatu yang mendadak. Ide itu berawal dari Pak Agung saat menjelang kepindahannya ke kantor pusat. Dita yang hari itu bersedih karena akan ditinggal manajernya, mendapat tawaran dari Pak Agung untuk menjadi sektretarisnya di kantor pusat nanti. Mantan manajernya itu mengatakan kalau akan merekomendasikannnya ke kantor pusat, yang langsung Dita setujui tanpa perlu lama berpikir.

Kinerja Dita yang baik saat menjadi Deputi Manajernya menjadi alasan utama Pak Agung. Dita menguasai tugas administrasi, berorientasi pada detail, serta cakap dalam berkomunikasi. Kemampuan Dita dalam menangani masalah di pekerjaan juga dinilai bagus.

Dita yang terobsesi memiliki karir yang bagus tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Meski artinya ia harus meninggalkan target sebelumnya untuk menjadi Manajer Operasional di GWM. Sepengetahuan Dita, untuk menjadi Manajer Operasional sendiri masih butuh satu atau dua tahun lagi. Kekosongan kursi Manajer kemungkinan akan dibiarkan kosong, dan membuat Dita menjalankan peran Manajer dengan gaji Deputi.

Satu minggu berlalu sejak Dita mengikuti tes tahap pertama, dilanjutkan dengan wawancara bersama tim rekrutmen. Siang ini, Dita akan mengikuti tes dengan user setelah dihubungi oleh HRD, pagi tadi. Dita dengan kepercayaan diri penuh, melangkah bersemangat menuju kantor pusat GWM. Tes dengan user artinya, ia akan melakukan tes dengan calon atasannya nanti. Siapa lagi, kalau bukan Pak Agung. Dita tersenyum sendiri mengingat nanti Pak Agung tentu akan memudahkan jalannya untuk menduduki posisi sekretaris.

Namun, sebenarnya ada yang membuat Dita bingung. Saat tes tahap pertama kemarin, Pak Agung sempat menghubunginya untuk sekedar memberitahu tentang tes itu. Sekarang Pak Agung malah tidak mengiriminya pesan sama sekali. Sedetik kemudian Dita berpikiran mungkin saja Pak Agung sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Lantai tiga dimana bagian HRD GWM berada menjadi tempat yang Dita datangi pertama kali. Dari sana, seorang tim rekrutmen mengantar Dita ke lantai lima. Padahal seingat Dita, Pak Agung pernah bercerita kalau ruangannya ada di lantai empat.

"Sudah siap, Bu Dita?" tanya staf rekrutmen bernama Tere, yang mendampinginya begitu pintu lift terbuka.

Suasana lantai yang hening dan terkesan berbeda dari lantai tiga tadi, membuat Dita terperangah. Pertanyaan Tere tadi hanya ia balas dengan anggukan kepala.

Dita mendadak kehilangan fokusnya begitu melewati sebuah ruangan bertuliskan CEO. Bayangan sosok Pak Wisesa muncul di kepala. Sejak kapan ruang kerja seorang Senior Manajer Umum seperti Pak Agung berada di satu lantai yang sama dengan seorang pemilik perusahaan? Pikirnya tak mengerti.

"Jangan tegang, Bu Dita. Relaks saja," ucap Tere lagi. "Pak Arkha itu orangnya baik. Ya memang karena pendiam, jadinya buat kita semakin segan. Tapi, menurutku karena irit bicaranya itu, justru menambah kesan cool."

"Pak Arkha?!" seru Dita seraya membulatkan mata.

Tere mengangguk sebelum masuk ke ruangan bertulisan 'Direktur Utama' di depan mereka. Ada cengiran lebar tercipta di wajah Tere begitu menyentuh handel pintu. Saking bahagianya karena akan menemui Arkharega Wisesa. Dita sendiri merasakan pening seketika, tubuhnya terhuyung lalu berpegangan pada dinding kubikel besar yang berada tak jauh dari depan pintu.

"Bu Dita, silakan masuk. Pak Arkha sudah menunggu di dalam," titah Tere yang kini sudah berdiri di depan pintu ruangan itu.

Dita melangkah ragu. Dia kan ingin menjadi sekretaris seorang Manajer Umum, bukannya seorang Direktur. Dita berharap ini semua mungkin hanya sebuah mimpi di siang hari. Namun, tatapan Arkha dari balik mejanya, merenggut harapan yang baru saja Dita rapalkan.

***

Wawancara user itu sudah terjadi sejak satu minggu yang lalu. Namun, Arkha adalah seseorang yang memiliki ingatan yang sangat baik. Hingga segala gerak-gerik yang ditampilkan wanita itu satu minggu yang lalu masih dapat ia gambarkan dengan jelas.

Dita and The Boss✅| Lengkap Di KaryakarsaWhere stories live. Discover now