Bab. 23

1.5K 183 9
                                    

"Dari semua tekanan nyokap ke lo, lo kuat. Setiap kali nyokap marah, lo hadapi dengan senyuman. Elo tangguh dan tegar. Tapi, sekarang cuma karena Pak Arkha udah punya pacar, lo nangis, Ta?" Rany tertawa geli di ujung pertanyaannya.

Ada kekehan samar terdengar dari sosok lain, yakni Pras yang baru saja keluar dari kamarnya dan Rany. Dita membalas dengan memberi tatapan tajam pada adik iparnya itu. Pras pun menunduk pura-pura takut. Di pangkuan Dita sekarang, ada Chava yang memegangi jari tangannya dengan nyaman, sehingga sulit baginya untuk melempar bantal sofa di sampingnya pada Rany yang belum selesai menertawakannya.

Memang saat ini Dita sedang mengungsi ke lantai dua rumahnya. Tepatnya pada tempat Rany dan Pras tinggal, yang terdiri dari kamar tidur Rany dan Pras, juga Chava. Serta ruangan khusus untuk Rany dan Pras bekerja. Dita menghindari interogasi ibunya yang mungkin akan mempermasalahkan kejadian konyol semalam saat ia pulang dengan keadaan menangis.

"Lo tau nggak, semalam nyokap sempat ambil sapu terus keluar buat nyari Arkha. Dia mau gebukin cucu Pak Wisesa karena udah nyakitin lo!" Rany kembali tergelak membahas kejadian semalam yang Dita ingin lupakan itu.

Dita hanya bisa mengumpat tanpa suara, mengingat keberadaan Chava di sana. Untungnya setelah itu Rany pergi untuk memulai siaran langsung di Instagram di balkon kamar tidurnya, Dita sendiri bergegas masuk ke kamar Chava. Bayi menggemaskan itu sepertinya sudah mengantuk. Sejak ada Chava tugas Dita setiap pulang ke rumah jadi bertambah, yaitu mengasuh Chava.

Sambil mengeloni Chava pikiran Dita kembali terbayang pada kejadian semalam. Di mana ia membuat Arkha kesal karena tidak mau pulang bersama pria itu. Hingga Dita mengatakan alasannya, lalu Arkha mengatakan kalau ia berlebihan. Ya, mungkin Dita benar berlebihan. Dan, Dita berniat untuk mengurangi sikap tidak tahu dirinya mulai detik ini.

***

Satu bulan kemudian.

Pertemuan pertama sejak kejadian malam setelah pesta itu, Dita dan Arkha lalui seperti tidak terjadi apapun sebelumnya di antara mereka.

Bukannya memang tidak terjadi apapun, Dit? Lo aja yang berlebihan.

Dita paham benar bagaimana tugas dan tanggung jawab Arkha selau Direktur Utama GWM. Arkha bahkan adalah orang yang datang paling pagi di antara seluruh staf GWM, terkecuali para OB dan Dita yang sengaja memajukan jam kerjanya menjadi lebih pagi. Arkha memegang tanggung jawab penuh atas keberlangsungan operasional perusahaan. Termasuk dengan keuntungan yang di dapat, sehingga perusahaan bisa menggaji para pegawai hingga dapat mengembalikan dividen kepada para pemegang saham secara konsisten.

Belum lagi masalah-masalah perusahaan yang harus dihadapi, seorang Direktur Utama wajib dengan cermat mencari solusinya. Juga resiko-resiko yang harus diantisipasi dalam setiap langkah yang diambil untuk perusahaan. Dan banyak permasalahan lain yang terjadi di belakang 'layar' suatu perusahaan.

Salah satu langkah peningkatan efisiensi GWM yang Arkha ambil adalah dengan menyetujui dua event besar di GWM. Sementara itu rencananya untuk membangun GWM 2 masih ditangguhkan sampai dia berhasil menunjukkan kinerjanya memimpin GWM selama satu tahun ke depan.

Dita baru saja menyelesaikan rapat bersama departemen terkait atas perubahan sponsor utama dalam konser musik. Sebuah perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia, bersedia menjadi sponsor utama. Namun, untuk memperlancar hubungan kerja sama, Arkha juga perlu melobi secara langsung CEO perusahaan telekomunikasi itu. Seorang CEO muda seusai dengannya yang juga meneruskan kepemimpinan ayahnya.

Dita and The Boss✅| Lengkap Di KaryakarsaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant