Sihir Pertama Putri Mahkota

1.5K 120 2
                                    

Stefan mengalami banyak kesulitan karena hadirnya Lunark di dalam hidupnya. Ia memutuskan untuk memanggil anak perempuan itu dengan nama Lunark karena 'Lunarkaise' terlalu mencolok dan berbau kebangsawanan. Seluruh klan Hallen dibuat gempar karena pemimpin mereka secara resmi mengenalkan bayi itu sebagai putri kandungnya. Banyak yang menolak percaya atau tepatnya tidak mau patah hati karena Stefan adalah pria yang paling diminati di seluruh penjuru Winterland. Kecuali para gadis bangsawan yang mendapat peringatan keras dari orang tua mereka untuk tidak tergoda dengan wajah tampan Stefan Valency. Hal itu tentu saja karena dari derajat Stefan sebagai pemimpin klan lebih rendah dari bangsawan bergelar Baron.

Semua kekacauan itu bermula pada suatu pagi yang dingin ketika Stefan berjalan menuju rumahnya sambil menggendong bayi merah.

"Selamat pagi, Stefan! " sapa wanita tua yang selalu menyodorkan anak gadisnya kepada pria berumur 25 tahun itu. Stefan tidak menjawab dengan kata-kata. Ia hanya tersenyum dan mengangguk lalu kembali melangkah menuju rumah. Tubuh dan batinnya melemah.

"Omong-omong, anak siapa yang kau bawa itu? " tanya wanita tua itu penasaran.

Stefan tidak langsung menjawab. Pikirannya kacau, bingung harus menjawab bagaimana. Ia hanya mampu memandang Lunark dengan tatapan sendu.

"Dia... " Stefan berhenti, terpana melihat Lunark yang menguap lalu bergelung di dalam dekapannya. "Dia anakku, Nyonya Hannah, " lanjut Stefan tanpa memutuskan padangannya dari si bayi.

Hannah Thomas nyaris terjengkang di beranda rumahnya. Stefan malas meladeni perempuan tua yang terkenal agresif itu. Ia berjalan lurus menuju rumahnya sambil menatap takjub bayi perempuannya yang begitu cantik dan menggemaskan.

Pagi itu, seluruh penduduk Hallen ribut membicarakan tentang Stefan dan bayi perempuan misteriusnya. Dan mereka bertanya-tanya siapa wanita beruntung yang melahirkan anak Stefan Valency.

~👑~

Hari pertama Lunark hadir di hidupnya, Stefan dilanda teror mental. Bayi itu tidak berhenti menangis. Kepala Stefan seperti mau pecah. Para tetangga mengerubungi rumahnya tanpa memberikan solusi sama sekali. Pria itu sangat ingin mengusir mereka namun sekarang dirinya terlalu sibuk.

"Apa kau sudah memberinya susu?

"Dimana Ibunya? "

"Anak itu membutuhkan Ibunya. "

"Panggil Ibu anak itu kemari, Stefan! "

"DIAM!!! "

Itu bukan suara Stefan. Seorang pria dan wanita datang menyibak kerumunan, bagai malaikat yang hendak memberikan pertolongan. Mereka adalah sepasang suami istri Richard. Peter Richard, sang pemimpin klan Bratz, dan istrinya, Marianne Richard.

Setelah mendengar kabar mengejutkan mengenai sahabat mereka yang dikabarkan membawa pulang seorang anak, mereka langsung datang ke kediaman Valency. Dan mereka langsung prihatin dengan keadaan Stefan yang memang memprihatinkan. Rumah berantakan, kain-kain berbau kencing bayi berhamburan di lantai. Sebotol susu tumpah di dekat kursi dan di atas meja ada banyak botol susu sapi yang berserakan.

Amarah Peter meledak ketika para penduduk Hallen tidak menunjukkan tanda-tanda membantu sama sekali. Dengan murka, ia mengusir mereka dari area rumah Stefan dan membanting pintu kediaman pemimpin klan mereka.

"Bisa kau jelaskan mengenai anak ini?! " tanya Peter dengan suara tinggi. Ia berjalan ke arah Stefan gusar.

"Tunggu dulu, Pete. Anak ini lebih penting! " bentak istrinya sambil melotot.

Wanita itu kemudian mengambil alih Lunark dari dekapan sang ayah. Ajaib! Lunark terdiam begitu sampai di tangan Marianne. Stefan akhirnya bisa bernafas lega. Kemudian ia memandangi rumahnya yang tidak bisa disebut rumah. Satu demi satu benda ia pungut dan menaruhnya ke tempat yang layak. Keranjang telur dialihfungsikan sebagai tempat kain-kain kotor bekas Lunark. Pria itu membereskan tumpahan susu, botol susu, dan mengepel lantainya. Seketika rumah itu dipenuhi aroma apel yang menyegarkan.

Queen Chronicles Where stories live. Discover now