Jatuhnya Sang Putra Mahkota (1)

823 79 7
                                    

Lunark membekukan seluruh ruangan.

Ya, dia melakukan kesalahan fatal di pusat Eterzelda. Setelah membebaskan para budak, seharusnya ia membakar markas pusat pasar perbudakan ini. Namun pemimpinnya yang bernama Claudius memprovokasi dirinya sampai-sampai Lunark dibuat kesal. Elemen es keluar dengan dahsyat menguar secepat api menyambar. Bukannya membakar, ia malah membekukan. Nahasnya Olivander ikut membeku.

Lunark menariknya paksa keluar dari rumah itu. Keadaan sepi sekali di luar sana. Salju turun dengan lebat sehingga tak ada seorangpun yang sudi keluyuran di jam malam. Lunark meletakkan Olivander di tanah. Pria itu terkubur es dengan cepat. Lunark mencoba membangunkannya tapi Olivander tidak bisa bergerak. Detak jantungnya juga melambat. Gadis itu diserang panik yang luar biasa.

"Persion! Bagaimana ini? Bagaimana jika ia mati?! " teriak Lunark seperti orang gila.

Tidak ada sahutan dari Lord Persion. Lunark mengeluarkan elemen api dalam dirinya. Tangan dan kaki Olivander sudah tidak diselimuti es. Tapi dia masih tidak sadar. Tubuhnya berwarna biru tua mengerikan.

"Vander! Vander! " panggil Lunark keras.

Lunark menyeret tubuh dingin Olivander keluar dari area markas. Ia akan membawa pria ini kepada Peter supaya mendapatkan pengobatan segera. Akan tetapi tidak ada yang membantunya. Tepat saat itu seekor kuda terbang mendarat di hadapannya. Kuda itu menekuk kakinya di depan Lunark sambil bergumam, "Salam, Your Majesty."

Lunark melongo.

"Maafkan saya karena tidak mengenali Anda sebelumnya. Mungkin anda ingat saya adalah kuda yang membawa Anda dan kedua teman Anda ke tanah ini. "

"Bree? "

"Ya, Your Majesty. Sebuah kehormatan nama saya diingat oleh manusia agung seperti Anda," balas kuda itu gembira.

"Ada apa, Bree? " tanya Lunark.

"Ia Yang Berjubah Putih mengutus saya untuk meringankan beban Anda," jawab kuda itu sambil mengerling ke arah Olivander. "Ah, His Grace... "

"Kau mengenal makhluk ini? " tanya Lunark terpana.

"Tentu saja, Duke of Delion...tidak mungkin saya tidak mengenalnya. "

"Bagus! Tugasmu meringankan bebanku, bukan? Ini adalah bebanku. Tolong bawa dia pada seorang dokter di rumah sakit Royal Eternity, Peter Richard. Dan katakan kepadanya untuk menyembunyikan Valerius dari orang-orang. "

Bree menatap Olivander tidak yakin. Lalu tatapannya beralih ke Lunark. "Bisakah Anda menaikannya ke punggung saya, Your Majesty? "

Lunark melongo tapi tetap membawa Olivander ke atas tubuh kuda terbang dengan susah payah. Setelah selesai, Lunark melambaikan tangan. Bree terbang menembus salju yang berjatuhan. Lunark menatap mereka sampai menghilang. Ia lalu kembali ke dalam markas, mengambil tas Olivander berisikan bom. Gadis itu mengecek satu per satu manusia di dalamnya lalu keluar dan melempar tiga buah bom.

Dalam hitungan detik, bom itu meledak, menghancurkan manusia beserta tempat tinggalnya. Lunark terpental sejauh lima meter. Telinganya berdengung luar biasa sakitnya. Orang-orang keluar dari rumah. Mereka juga terkena efek dengung yang tercipta. Masing-masing memegang telinganya. Kaca-kaca jendela pecah. Bangunan di sekitarnya hancur berkeping-keping.

Lunark merangkak keluar. Tulang-tulangnya serasa remuk sampai-sampai ia membutuhkan pegangan untuk bangkit. Para warga Eterzelda menatapnya penuh tuduhan. Ia langsung berlari sekuat tenaga. Di belakangnya ada sekitar puluhan pria mengejarnya. Bagaimanapun ia harus bertanggung jawab atas rumah-rumah yang telah dirusaknya.

Lunark tidak tahu di depannya ada jurang. Ia menjerit keras kala tubuhnya terjun ke bawah dengan kecepatan yang edan. Jadi... Ia akan mati di Sungai Aresh? Begitu?

Queen Chronicles Where stories live. Discover now