Scaramanga | Jung Jaehyun✔

Bajingan itu Appa

HAPPY READING**

KALIAN BISA BACA CHAPTER SEBELUMNYA YAAA

xxx

Dengan darah Wonyoung yang masih menempel dipakaian yang Vhisa kenakkan. Vhisa menikmati malam yang sunyi ini dengan keterpurukkan. Bagaimana mungkin dia kehilangan seperti ini?
Tidak bisakah memberikan kesempatan untuk jauh lebih lama lagi? Dia ingin menikmati waktu selamanya dengan Eomma tapi lihatlah takdir yang memuakkan ini.

Malam ini sangat sepi sekali, yang berisik hanya suara hewan hewan kecil yang saling bersahut-sahutan, yang berhasil membuat Vhisa jauh lebih tenang ditambah lagi dengan bulan yang tengah bersinar dilangit ditemani dengan banyaknya bintang yang memberi cahaya tambahan. Lampu lampu yang tersusun rapih di sepanjang jalanan membuatnya merasa di timpa kehangatan.

Rumah rumah yang dilewati dengan rasa kesepian, tanpa sadar membawa Vhisa melangkah jauh untuk sampai kerumahnya. Vhisa berhenti melangkah sesaat setelah dia melihat sebuah mobil yang sangat dia benci sepanjang usianya saat ini. Sebuah mobil mewah yang berharga milyaran dollar dengan warna hitam yang cantik dan casual.

Vhisa bingung bagaimana dia berekspresi saat ini, disisi seperti ini dia menginginkan sebuah pelukkan yang menenangkan. Tapi disisi lain dia sangat membenci sang Appa yang meninggalkan sang Eomma dan membiarkan dia tumbuh dewasa tanpa seorang Ayah seperti kebanyakkan anak anak seusianya.

Yang sekarang tengah berdiri didepan mobil mewahnya, Kim Haseok seorang pria yang sukses dengan banyaknya cabang perusahaan diseluruh Seoul bahkan sampai ke luar negeri, Haseok juga merupakan salah satu orang yang berpengaruh di ibukota Seoul ini, jadi wajar saja banyak sekali orang yang ingin Haseok kehilangan nyawanya karna iri. Dengan perawakkan yang gagah, tinggi yang ideal, wajah yang tampan, banyak sekali jalang yang menginginkan malam bersama Haseok.

Haseok menoleh kearah Vhisa yang tengah berdiri mematung dengan pandangan yang kosong menatapnya. Haseok tersenyum, pria gagah itu berlari menghampiri Vhisa dan memeluk anaknya dengan hangat dan penuh rindu yang selama 10 tahun dia emban.

Vhisa tidak tahu kapan dia terakhir kali mendapat kehangatan dari pelukkan seorang Ayah seperti ini? Rasanya hangat sangat hangat, tenang dan nyaman. Entah kenapa matanya memanas, sebuah cairan bening yang sudah lama dia tahan akhirnya luluh juga. Hangat, tenang, dan nyaman, Vhisa ingin merasakannya berulang-ulang kali sehari.

Nyaman, Vhisa ingin membalas pelukkan itu, tangannya sudah melayang keatas untuk membalasnya. Tapi bayangan Haseok yang meninggalkan Stefani Lee (Eomma-nya), membuatnya langsung mendorong Haseok untuk melepaskan tubuhnya.

"Apakah Anda tidak malu, Tuan?" Vhisa berhasil membuat Haseok mengyerinyitkan dahi kebingungan. "Ohh apakah ada kamera disekitar sini? Wahh Anda begitu hebat, apakah Anda ingin membuat sebuah kebohongan publik? Dengan memeluk anak yatim piatu sepertiku?" Vhisa berlagak seperti sebuah artis dalam sebuah drama film.

"Vhisa-a, kau putriku bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu?" Haseok berujar lembut, dia tidak ingin menimbulkan kemarahan Vhisa.

"KARNA KAU MENELANTARKANKU!" Vhisa menatap Haseok dengan tatapan nyalang. "Anda berpikir, 10 tahun itu bukan waktu yang lama? Aku berjuang seorang diri dikerasnya dunia yang memuakkan ini, aku berjuang agar aku bisa membunuh kau suatu hari nanti, dan apakah malam ini adalah malam yang tepat?" Vhisa menekan kata demi kata dalam kalimat, tanpa pernah berpikir kalau apa yang dia katakan berhasil menghancurkan hati Appa-nya.

"Vhisa... Appa ini Appa, kau membenci Appa mu?"

"Bagaimana bisa aku tidak membencimu? Sedangkan kau sangat buruk untuk mengaku kalau kau adalah Appa ku."

Haseok tidak menyerah, dia melangkah mendekat dan memegang pundak putrinya dengan mata yang sudah memanas.

"Vhisa, Appa mohon, lupakan semuanya kita bisa membangun kembali keluarga yang harmonis, kau tau Appa sangat merindukanmu. Appa janji akan memberikan semua yang kau mau. Appa mohon, tinggal bersama Appa yaa, kita bangun semua yang telah hancur."