09 (Aku kembali, tapi semua warna pergi kecuali hitam dan putih)

25 3 0
                                    

Dengan kaki kiri yang patah tulang, dengan mengenakkan sweater hitam yang sudah basah karna darah, dengan banyak sekali luka gores di wajah cantik nya, Vhisa melangkahkan tungkai nya dengan lemah dan wajah yang lelah. Security yang bertugas berjaga di depan gerbang rumah Haseok membulatkan mata sempurna, ketika melihat Vhisa berjalan kearah mereka. Mereka bahkan mengosok-gosok kedua mata mereka mencoba berpikir kalau mereka salah lihat, tapi kepulangan Vhisa dengan kondisi yang jauh dari kata baik itu bisa mereka pahami.

Vhisa berjalan dengan tatapan kosong melewati mereka, tidak memperdulikan tatapan security yang menatap dia dengan tatapan tidak percaya.

Kaki nya sakit, kemarin dia baru saja bangun dari koma selama kurang lebih satu minggu, tapi wanita dengan marga Kim itu tanpa pikir panjang keluar dari rumah sakit dan melakukan rencana gila nya, membunuh satu komplek dengan semua security yang berjaga di sana.

Vhisa membiarkan air mata mengalir dari pelupuk mata nya. Dia butuh, dia butuh sebuah peluk dan usapan. Ketika tungkai nya sudah mengantarkan tubuh mungil itu masuk ke dalam rumah, dia langsung kembali menyeret kaki kiri nya berjalan kearah dapur.

"Appa... Appa.. Aku pulang... Appa." Lirih nya dengan kaki kiri yang masih dia seret untuk mendekat kearah Haseok yang beranjak dari duduk nya.

Haseok terdiam tatkala tubuh putri nya yang sudah membuat nya kehilangan jati diri nya sendiri, itu datang dengan keadaan yang jauh dari kata layak untuk di sebut baik dan merentangkan kedua tangan nya meminta sebuah pelukkan.

Laki-laki yang sudah berkepala empat itu, berlari dan menyambut kedua tangan Vhisa memberikan sebuah pelukkan yang hangat, berkali-laki Haseok mencium kepala Vhisa tanpa memperdulikan darah yang sudah menyiprat dan membasahi semua tubuh Vhisa.

Haseok menangkup wajah putri nya itu dengan raut sendu. "Appa tau putri Appa tidak selemah itu.. Appa tau kau akan kembali.. Appa tau kau akan menepati janji mu." Haseok mencium kening Vhisa lembut dan penuh haru dan rindu.

"Appa" tangis Vhisa pecah, semuanya abu abu. "Aku tidak bisa mengenali warna apapun.. Aku buta,,, kedua mata ku rusak" adu wanita itu yang berhasil membuat Haseok terdiam dengan pandangan tak percaya. "Dunia ku benar-benar hanya di isi hitam dan putih..." tangis Vhisa pecah dan raungan nya mengeras. Melihat Vhisa yang meraung dengan luka yang kentara, membuat Haseok terluka sungguh parah.

=÷=÷=÷=÷=÷=÷=

Vhisa menatap kedua bola mata nya di depan cermin lemari kamar. Mata nya terlihat biasa saja, tapi siapa sangka kalau dia tidak bisa mengenali warna apapun?

Wanita itu bisa mendengar kalau ada langkah kaki tergesa gesa masuk kedalam kamar, dan ketika dia menoleh, dia mendapati Jaehyun. Laki-laki itu terlihat berjalan mendekat dengan raut bahagia yang terlihat sendu, dia memeluk Vhisa tapi sama sekali tidak mendapat balasan apapun.

"Aku tau kau pasti akan kembali." Ucap laki-laki itu dengan air mata yang sudah mengalir dari pelupuk mata nya.

"Lepaskan aku, ini membuat ku sesak." Vhisa mendorong dorong tubuh Jaehyun hingga lepas.

Jaehyun yang mendapat perlakuan seperti itu, menatap Vhisa dengan raut wajah menyesal. "Pergi. Bukankah kau tengah berkerja hari ini? Pergi." Itu yang Vhisa ucapkan sebelum Jaehyun mengucapkan kalimat nya.

Jaehyun ter senyum tipis. "Aku pulang untuk menemani mu."

"Aku akan pergi bersama Appa ku." Vhisa mengambil tas selempang dan berjalan keluar meninggalkan Jaehyun di sana, tapi Jaehyun berhasil menahan pergelangan tangan nya sebelum Vhisa meraih gagang pintu.

"Kau mau kemana?"

"Apakah semua urusan orang lain berhak kau ketahui?"

"Tapi kau bukan orang lain.."

"Benarkah? Bahkan setelah kau mengecewakan ku? Sejak saat itu kau hanya orang lain di hidup ku." Vhisa menepis tangan Jaehyun dan keluar setelah mengeser pintu.

Wanita itu berjalan menuruni tangga dan menghampiri Haseok yang sudah menunggu nya.  "Kau sudah siap?" Vhisa hanya mengangguk.

"Appa. Kemana kau akan membawa Vhisa pergi?" Jaehyun berlari menuruni tangga, dan berdiri di samping Vhisa.

"Appa akan membawa nya ke rumah sakit." Jawab Haseok dengan gestur tubuh yang lemah.

"Biarkan aku saja yan__"

"Appa ayo pergi." Vhisa lebih dulu menyela ucapan Jaehyun dan meraih telapak tangan Haseok. Dan setelahnya Vhisa menarik tangan Haseok dan pergi meninggalkan Jaehyun.

Jaehyun merasakan pundak nya di tepuk, dan ketika Jaehyun menoleh, dia mendapati Yeonna tengah tersenyum kearah nya. "Vhisa ingin menghabiskan waktu bersama Haseok, jadi biarkan saja yaa."

"Tapi eomma , aku bahkan bisa mengantarkan Vhisa kalau hanya ke rumah sakit. Jika Vhisa ingin bekas luka di wajah nya bilang, aku bisa mengantarkan nya ke dokter ternama."

Jaehyun mengikuti Yeonna yang duduk di sore depan televisi digital. Ketika Yeonna menoleh kearah Jaehyun, wanita itu ter senyum tipis.

"Apakah kau tidak melihat dia tadi menyeret laki kiri nya?" Pertanyaan itu berhasil membuat Jaehyun bungkam. "Tidak? Eomma berpikir apakah kau benar benar mencintai Vhisa?"
Jaehyun tetap diam, dia menatap manik mata Yeonna dengan perrasaan mencelos. "Kau tau tidak kalau Mata kiri Vhisa pernah terciprat cairan berbahaya di laboratorium?, itu benar benar membuat Haseok khawatir." Selama itu Jaehyun hanya diam, dia tiba tiba mengingat ucapan Vhisa ketika mereka berada di bus.

Terima kasih Jaehyun. Terima kasih untuk setiap warna yang kau berikan dalam hidupku, meskipun aku tidak bisa melihatnya secara keseluruhan.

"Ketika umurnya masih berusia lima tahun, Vhisa menjadi korban bullying di sekolah nya dulu, dia di ikat di dalam laboratorium, Vhisa saat itu meronta ronta untuk di lepaskan, tapi tangan nya malah menyenggol suatu cairan berbahaya. Vhisa bilang hanya sedikit yang mengenai mata kiri nya, tapi itu berhasil membuat mata kiri nya buta dan kehilangan fungsi untuk melihat warna. Alhasil dari umur yang terbilang cukup dini, Vhisa menatap dunia seperti mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Tidakkah kau berpikir dia sangat berusaha keras selama ini?"

Jaehyun tetap diam, dia benar benar bungkam dan semua itu mendorong nya ke dalam kurang yang kelam. Jadi ini yang Vhisa maksud saat dia mengatakan itu? Selain ceroboh Jaehyun juga sangat bodoh untuk membedakan mana yang harus dia lihat dan mana yang harus dia campakkan.

"Yang eomma lihat dari hubungan kau dan Vhisa, yang eomma sering dapati adalah kau yang sering meminta untuk lebih di hargai dan di mengerti, tanpa kau mau memberikan perhatian yang lebih untuk mengerti Vhisa. Kau tau Jaehyun? Hidup sebagai pembunuh sejak usianya baru berumur sepuluh tahun bukan hal yang mudah, hidup tanpa seorang Appa, apalagi dengan mata kiri nya yang tidak baik baik saja, kau tau? Itu mungkin sangat menyakiti Vhisa. Dia di pandang rendah karna mata nya, dan membunuh dengan catatan mata kiri target itu harus tidak ada adalah cara untuk Vhisa bisa memberitahu semua orang kalau dia terluka." Yeonna mengusap anak laki-laki nya yang sudah dia gawat hingga besar di samping nya ini. "Setelah Vhisa kembali cobalah berbicara dengan baik bersama dia. Mulai lah sesuatu yang baru, perbaiki hal hal yang sekarang membuat kau dan dia bertengkar. Hilangkan semua sifat mu yang selalu ingin menerima, tapi kau juga harus menerapkan sifat memberi. Dunia ini timbal balik kau tidak hanya menerima tapi kau juga harus memberi."

Yeonna ter senyum dengan tulus. Dia sangat mengenal Jaehyun, laki laki itu pasti tengah merasa bersalah sangat terlihat dan terbaca lewat mimik wajah nya.

=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷=

"Appa.. Aku takut" Vhisa mengadukan kekhawatiran nya saat mereka sudah tiba di dalam rumah.

Haseok mengusap lembut puncak kepala Vhisa mencoba menenangkan ketakutan putri nya itu. "Apa yang kau takutkan? Semuanya akan baik baik saja besok. Appa pastikan kau akan bisa melihat warna warna lagi, Appa pasti kan  semuanya baik baik saja. Kau tenang saja yaa." Ucap laki laki itu mencoba memberi pandangan indah untuk putri nya.

Vhisa harap juga begitu, meskipun dia sedikit ragu. Tapi Vhisa berusaha menyakinkan diri nya sendiri bahwa semua nya akan baik baik saja seperti yang Haseok ucapkan.

=============

Minggu 9 april 2023
23:29

Scaramanga | Jung Jaehyun✔Where stories live. Discover now