12 (obsession)

20 3 0
                                    

Jangan lupa voment, jangan lupa bagikan cerita ini di media sosial kalian biar yang bacanya banyak, jangan lupa juga buat follow aku instagram ku

@sammich.shv

----
Happy reading (18+)


Tiga hari, sudah tiga hari Jaehyun di rawat di rumah sakit. Tiga hari juga Jaehyun bosan dan tidak tahu mau melakukan apa. Dia bahkan sudah menelfon Lee Taeyong, sekretaris nya itu juga sudah bolak balik membawakan dokumen banyak sekali. Jaehyun merindukan Vhisa meskipun Vhisa yang membuat Jaehyun berakhir di rawat di rumah sakit ini.

Matahari nya terang, ini adalah hari ke empat Jaehyun di rawat. Dia sudah merindukan Vhisa selama tiga hari itu.

"Jaehyun. Kau sudah meminum obat mu?"  Yeonna masuk dengan setelah jas putih dan rambut yang di ikat kuda dan berjalan mendekat lalu mengusap puncak kepala Jaehyun. Jaehyun hanya mengangguk.
Ternyata Haseok juga datang dengan pakaian kerjanya.

"Eomma. Bisa pulangkan aku saja? Aku benar benar bosan disini. Aku ingin bertemu dengan Vhisa."  Ucap Jaehyun.

Yeonna beradu tatap dengan Haseok, sebelum kembali menatap Jaehyun. "Aku merindukan Vhisa?" Jaehyun mengangguk menjawab pertanyaan Yeonna.

"Vhisa tidak merindukan mu." Haseok berkata tegas.

"Appa tidak tau saja bagaimana sifat Vhisa. apa yang wanita itu katakan sama sekali tidak pernah sinkron dengan perrasaannya. Dia terlalu pandai menyembunyikan rasa yang dia rasakan."

"Toxic relationship!" Haseok memilih duduk di sofa. Yeonna menggeleng tak habis pikir. Dia mengusap kembali kepala Jaehyun seolah oleh di ucapannya itu mengandung makna 'tidak usah di dengar' .

"Kau tidak tau Vhisa, Jaehyun. Bukan Vhisa yang pandai menyembunyikan rasa, tapi kau yang terlalu bodoh untuk menyadari kalau dia tidak punya apa apa."

"Appa tidak tau Vhisa."

"Aku tau karna dia anakku."

"Dia istriku!"

Haseok ingin membalas tapi baru saja dia membuka mulut nya, Yeonna mengucapkan kalimat banyak. "Apa kalian menghabiskan waktu bersama hanya untuk debat?!" Yeonna menghentikan adu argumen antara ayah dan anak itu.

Kedua pria itu memilih bungkam. Dan Yeonna hanya bisa mengeleng tak habis pikir. "Jaehyun jawab eomma." Jaehyun menatap Yeonna dengan tatapan bingung. "Kau obsesi pada Vhisa?"

"Iya." Jaehyun menjawab dengan gamblang. "Aku tidak tau sejak kapan perrasaan itu hadir, tapi aku mulai kehilangan jati diriku sendiri semenjak aku bertemu dengan Vhisa kurang lebih sembilan tahun yang lalu. Aku sangat menyayangkan bagian dimana Vhisa yang menjadi tangguh alih alih aku. Tuhan memang tidak adil dalam merancang skenario pertemuan ku dengan Vhisa. Aku tidak suka berbagi, saat aku melihat Vhisa lebih menghabiskan waktu dengan pria lain atau wanita lain, aku akan marah dan menjauhkan Vhisa dengan orang yang aku rasa akan merebut semua hal perihal Vhisa dariku. Saat aku jauh dari Vhisa, aku akan memantau wanita itu dari kejauhan, aku akan menyuruh orang untuk mengikuti nya kemanapun dia pergi. Aku memfoto nya secara candid dan menempelkan nya di ruang kerja ku saat aku jauh dari dia. Aku benar benar merasa kalau semua dunia ku ada di Vhisa. Mungkin jika Vhisa benar benar pergi, aku akan benar benar hidup tanpa rasa apapun. Aku akan benar benar hancur. Aku tidak akan bisa merasakan apapun, aku akan mati rasa. Benar eomma, sebesar itu pengaruh Vhisa didalam dunia ku. Aku tidak ingin kehilangannya." Jaehyun ter senyum tulus menceritakan perrasaan nya itu. "Meski pun Eomma adalah psikologis, mungkin eomma tidak akan pernah mengetahui obat atau tetapi apa yang cocok untuk menghilangkan rasa  obsesi ku pada Vhisa."

=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷

Vhisa menyelinap masuk kedalam ruang rawat inap Jaehyun saat penjaga pergi entah kemana. Ketika dia sudah berhasil masuk, dia melihat Jaehyun yang tengah berbaring terlelap tidur. Senyum pada bibir nya terbit, cantik. Perempuan itu duduk di samping brangkar yang terdapat Jaehyun berbaring di atas nya.

Menatap wajah rupawan Jaehyun itu dengan decak kagum. Manik mata almond dengan warna pupil matanya yang coklat gelap. Hidung yang mancung. Rahang yang tegas itu sangat menggoda apalagi ketika Vhisa mendapati bulu bulu tipis , tangan Vhisa terangkat dan mengelus elus datang tegas itu dengan lembut.

Manik mata Vhisa melebar, dia mencari tempat yang dapat dan gotcha! Dia langsung berlari kearah kamar mandi dan mebeutupnya dengan cepat. Dua orang penjaga masuk, dan menggeledah seluruh ruangan kecuali kamar mandi. Menjijikkan, kata mereka.

Vhisa bernafas lega, dia berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan cermin yang memantulkan wajah nya. Membasuh muka dengan air dan ketika dia mendongak dua lengan kekar itu sudah lebih dulu memeluk nya dari belakang.

"Aku benar benar merindukan mu." Bisik Jaehyun tetap di telinga nya, Vhisa meremang ketika Jaehyun mengecup telinga dan leher nya. "Kau kesini untuk menemuiku kan? Aku tau kau akan datang kesini." Jaehyun mengeratkan pelukkan lengannya pada perut Vhisa. Dia merenggangkan pelukkan nya dan memasukkan telapak tangan nya kedalam hoodie yang Vhisa kenakkan, dan mengelus-elus perut yang sedikit sudah membuncit. "Aku merindukannya , mari menjenguk nya."

Belum sempat Vhisa menjawab, Dia sudah lebih dulu di dorong dengan penuh gairah kearah pintu besar transparan bak seekor laba laba yang menempel pada dinding.

Sentuhan tangan Jaehyun pada paha nya, membuat dia harus menahan desahan nya. Dia memejam, mencoba menikmati sentuhan itu dengan tenang, ketika Jaehyun menyesap leher nya, Vhisa sudah tidak bisa menahan nya lagi. Dia akhir nya mengeluarkan desahan nikmat yang berhasil membuat senyum kedua nya merekah.

Jaehyun mulai membuka celana di balik rok yang Vhisa kenakkan. Mengosok-gosok area sensitif itu dengan penuh nikmat dan ketika mendapati cairan yang membuat jari nya basah, Jaehyun menarik hari nya dan memasukkan hati nya itu kedalam mulut Vhisa lalu melumat bibir Vhisa dengan rakus. Tangan Vhisa yang terbebas, menarik ke bawah celana pakaian rumah sakit yang Jaehyun kenakkan.

"Angkat satu kaki mu." Jaehyun menuntun tangan kiri Vhisa untuk sedikit mengangkat kaki kiri nya. Jaehyun mulai memasukkan adik kecil nya, dengan lembut dan memainkan adik kecil nya yang sudah berada didalam tubuh Vhisa dengan perlahan sebelum pada akhirnya berhasil membuat Vhisa menjerit kesakitan sekaligus kenikmatan.

Setelah kurang lebih sekitar satu jam berada di kamar mandi dengan permainan yang di nikmati kedua nya, Vhisa memilih keluar. Selangkangan nya terrasa seperti di robek sedikit, Jaehyun sialan pria itu melakukan nya secara berlebih.

Vhisa kembali merasakan lengan kekar itu memeluk nya dari belakang lagi. "Kemana kau akan pergi?"

"Aku akan pulang." Vhisa mengusap kepala Jaehyun yang bertengger di baju nya. "Maaf untuk luka yang ku beri."

Jaehyun mengeleng "anggap saja kita sekarang impas." Jaehyun tersenyum dan itu berhasil membuat senyum Vhisa juga merekah indah. "Tidur saja disini, temani aku, aku benar benar bosan." Jaehyun mengenggam kedua telapak tangan setelah sebelumnya memutar tubuh wanita nya agar berhadapan dengan Jaehyun.

Vhisa menarik satu tangan nya mencubit dan mengusap lembut kepala Jaehyun, memberantakkan rambut laki-laki itu.

"Aku akan pulang. Bukan lah kau akan di pulangkan besok? Tahan rasa bosan mu hingga pagi yang akan datang, oke?"

Jaehyun menunduk dengan raut wajah yang mengemaskan, Vhisa sampai berjingjit dan mengigit pipi berlubang milik Jaehyun yang membuat nya gemas.

=============

Minggu 16 april 2023
21:35


Scaramanga | Jung Jaehyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang