04 (Romantis momen) 18+

184 5 0
                                    

Jangan lupa bagikan cerita ini ke media sosial kalian yaa supaya yang bacanya banyak hehehe
Luvv luvv

Waktu menunjukkan pukul delapan malam, setelah memakan roti bersama Haseok diruang tengah, Jaehyun kembali dan menemani Vhisa yang tengah menonton film bergendre action diaplikasi netflik. Sudah satu jam lamanya, mereka menikmati film dengan posisi Vhisa yang bersandar didada Jaehyun. Vhisa menutup laptop dan menaruhnya diatas meja dekat pintu balkon.

Vhisa kembali bersandar pada dada bidang Jaehyun. Menyibak sedikit kaos warna hitam yang digunakan Jaehyun dan memainkan kotak-kotak diperut Jaehyun.

"Jaehyun, dari banyaknya wanita yang bahkan lebih sempurna daripada aku, mengapa kau memilih aku?"

Jaehyun mengerutkan keningnya. "Apa film action itu kau anggap romantis? Mengapa menanyakan hal seperti ini?"

"Jawab saja pertanyaanku!"

Jaehyun mengusap kepala Vhisa dengan lembut. "Karna hanya kau yang memiliki hati yang tulus."

"Apa kau buta untuk melihat semua kejahatanku? Aku tanya sekali lagi! Mengapa kau memilihku padahal dengan jabatan dan harta yang kau punya, kau bisa mendapatkan wanita yang bisa kau akan minum bersama diclub malam. Kau pasti mendapatkannya dengan mudah, aku berani bertaruh untuk itu."

Jaehyun terkekeh kecil. "Apa kau ingin aku berselingkuh dengan jalang?"

"Aku serius akan membunuhmu, mencabik-cabik perutmu, dan menarik otakmu keluar dari kepalamu lalu ku rebus bersama ramyeon." Ancamnya begitu mematikan, Jaehyun menelan ludah dan tertawa secara terpaksa.

"Hm. Mungkin memang hal yang mudah bagiku untuk mendapatkan banyak wanita tanpa cinta hanya mengandalkan nafsu selain karna harta dan jabatan, wajah ku yang menawan juga sangat mendukung akan hal itu. Tapi coba kau pikir, apa aku akan bahagia jika hidup seperti itu? Mungkin nafsu ku terpenuhi, tapi aku tidak bisa merasakan apa itu cinta. Kau tau kalau aku sangat membenci namaku, karna dua orang bajingan itu hanya memberikan ku nama dan membuangku kepanti asuhan. Lalu kau bilang bahwasanya kau menyukai namaku dan memberikan nama panggilan 'Jeffery'. Aku tidak bisa berbohong kalau aku saat itu aku merasa beruntung karna telah bertemu denganmu. Aku juga memiliki luka yang bahkan sudah ku dapati meski pun umurku yang masih terbilang balita, tapi coba kau ingat lagi, bagaimana kau membuatku tersenyum saat luka itu belum mengering.
Sejak pertama kali bertemu denganmu di hari krusial itu, aku menyadarinya, aku menyadari bahwa aku memiliki dunia baru yang namanya ku tulis dengan menggunakan namamu.
Caramu memandang dunia. Caramu menyikapi masalah. Caramu mengumpat dan senyummu yang membuatku terpikat, itu yang ku sukai sejak pertama kali kita berjumpa.
Aku terkadang membenci adegan dimana untuk pertama kalinya bukan aku yang menolongmu tapi malah kau yang menolongku."

Jaehyun tertawa sumbang setelah menyelesaikan cerita singkatnya.

"Bagaimana jika aku mati seperti film yang pernah kita tonton bersama?"

"Aku mungkin akan merasa hancur-sehancur-hancurnya. Aku akan ikut bersamamu secara perlahan."

"Kau harus memulai hidup baru jika aku tiada. Ayolah Jaehyun! Duniamu bukan hanya tentangku kan?"

"Mengapa kau berkata seolah-olah kau akan mati besok?" Vhisa mendongak dan menatap netra Jaehyun yang berubah menjadi kosong. "Aku tidak tau apa maksudmu mengatakan kalimat seperti itu. Tapi apa kau bisa membayangkan bagaimana keadaan seseorang setelah mengalami sebuah tragedi kehilangan yang begitu besar?"

Scaramanga | Jung Jaehyun✔Where stories live. Discover now