11 (I hurt you)

13 2 0
                                    


Mau nyapa readers ku dulu
Hai haii, gimana kabar kalian hari ini? Puasa nya lancar tidak? Udah bolong berapa hari nihh? Wkwk
Karna berhubung aku lagi libur dan memiliki banyak waktu luang, aku putuskan update tiga hari sekali yaa..

Happy reading♡

Satu minggu setelah operasi selesai, hari yang cerah datang kembali namun tak secerah saat Vhisa kembali dari rumah sakit. Hari ini hari sabtu, biasa nya Haseok dan Jaehyun tidak berkerja, dan memilih menghabiskan waktu bersama. Namun ketika Vhisa bangun dari tidur, dia tidak mendapati Jaehyun, Vhisa tidak perduli. Setelah kejadian dimana dia melihat Jaehyun mencumbu mesra buah dada Roseanna park, Vhisa masih belum bisa membuka pembicaraan dengan laki-laki itu. Vhisa masih kecewa.

Vhisa turun setelah memakai skincare rutin nya, dia berjalan menuju dapur dan mendapati bubur di atas meja makan. Dia langsung mengambil dan memakan nya.

Perhatian Vhisa teralih tepat setelah bubur dalam mangkuk nya sudah tandas. Dia melirik pelayan yang baru saja datang, pelayan itu membuka kulkas hendak membuat jus.

"Apa kau akan membuat jus untuk ku?" Tanya Vhisa.

"Tidak nyonya. Saya ingin membuat jus untuk tuan Jaehyun, karna beliau meminta nya. Apakah anda menginginkan nya juga nyonya?" Ucap pelayan sambil sedikit menundukkan badan nya dengan sopan, setelah sebelum nya berbalik menghadap Vhisa.

Vhisa terdiam sebentar, lalu ketika semuanya sudah ada di pikiran nya, Vhisa beranjak berdiri. Dia mendekat  dan menepuk pundak pelayan itu akrab.

"Apa kau tidak lelah?"

"Ini sudah pekerjaan saya nyonya."

Vhisa mengangguk-anggukkan kepala nya. "Bagaimana jika kau mengerjakan pekerjaan yang lain, sedangkan untuk jus aku yang akan membuatnya."

"T-tapi nyon__"

"Aku istri nya, salah jika aku membuatkan minuman untuk suami ku sendiri?"

Pelayan itu berpikir sejenak, lalu mengangguk dengan ragu. "Baiklah nyonya, saya akan mengerjakan pekerjaan yang lain nya." Pelayan itu pergi setelah sebelumnya pamit.

Setelah kurang lebih sembilan ratus detik terlewati, Vhisa siap dengan jus yang sudah berada di tangan nya. Vhisa tersenyum, menatap jus jeruk yang dia buat.

Vhisa berjalan kearah ruangan kerja Jaehyun. Dan tanpa mengetuk, Vhisa langsung masuk kedalam, dia berhasil menarik atensi Jaehyun.

Jeong Jaehyun. Pria itu mewarnai rambut nya dengan warna cream yang tidak terlalu menyala, pria itu duduk didepan laptop yang tengah  menampilkan dokumen pekerjaan yang tidak Vhisa mengerti. Ketika mendapati Vhisa masuk kedalam ruang kerja nya, Jaehyun beranjak berdiri.

"Vhisa-a, apa yang kau lakukan disini?"  Jaehyun memberikan seluruh atensi nya kearah Vhisa.

Vhisa, perempuan itu mengangkat gelas yang dia bawa. "Aku membuatkan minum untuk mu."

"Mengapa kau yang membuat nya? Apa kau di gertak pelayan?" Jaehyun menerima gelas yang di sodorkan Vhisa.

"Apakah aku tidak bisa membuatkan minuman untuk suami ku sendiri?" Vhisa memamerkan senyum nya.

"Tidak salah sebenar nya, tapi bukan kah kau harus banyak istirahat? Aku tidak ingin kau kecapekan." Jaehyun meminum jus itu sedikit. "Terimakasih, ini benar benar menyegarkan ku " Jaehyun ter senyum tulus dan itu berhasil mengundang raut kecewa di wajah Vhisa. "Ada apa?'

"Kau tidak menghargai ku... Aku belum pulih secara keseluruhan, tapi aku memaksakan untuk membuatkan mu minuman. Dan kau tidak menghabiskan nya? Kau benar benar tidak menghargai ku."

Jaehyun mengangkat dagu Vhisa yang tengah menunduk, dan meminum jus yang Vhisa buat hingga benar benar tandas tanpa sisa, itu berhasil membuat senyum di bibir Vhisa merekah. Jaehyun membolak-balikkan gelas yang sudah kosong, lalu tersenyum tulus. Dia ingin mengusap kepala Vhisa, tapi tiba tiba tenggorokan nya mendadak sakit. Pria itu memegang leher nya kesakitan. Gelas yang tadi Jaehyun pegang, sudah terlepas dan hancur diatas lantai.

Vhisa tertawa.

"Enak Jaehyun?"

"Apa yang kau masukkan dalam jus nya?" Suara Jaehyun hampir hilang, dia menatap Vhisa dengan pandangan kosong.

"Tidak banyak, hanya satu sendok teh serbuk kaca yang ku hancurkan." Jaehyun menatap Vhisa tak percaya.

Srek!

Darah keluar dari pipi Jaehyun yang di sayat oleh isterinya sendiri. Jaehyun tumbang, dia terduduk diatas lantai yang tiba tiba mendingin. Pria itu memuntahkan darah dari mulut nya dan itu berhasil membuat Tawa Vhisa menggelegar.

Vhisa menarik rambut Jaehyun hingga pria itu menatap manik mata nya.

"Kau lupa? Kau sudah menikahi seorang pembunuh. Satu kesalahan kecil yang kau lakukan, kau bisa kehilangan nyawa mu, Jaehyun." Vhisa menodongkan pisau itu didepan wajah Jaehyun, tepat didepan iris mata almond milik Jaehyun. "Sudah siap kehilangan nyawa mu hari ini  Jeong Jaehyun suami ku?" Jaehyun menatap Vhisa dengan tatapan yang sulit untuk di jelaskan. Vhisa menatap tepat di iris mata Jaehyun. Dan setelah itu Vhisa menghempaskan tarikkan nya pada rambut Jaehyun hingga pria itu menoleh ke samping. "Sialan! Kau benar benar membuat ku tidak bisa melakukan apapun!"

Vhisa hendak pergi, tapi pergelangan tangan nya di pegang Jaehyun.

"Vhi-sa t-ol-ong a-ku"

"Pernahkah aku meminta pertolongan mu ketika aku kecelakaan saat itu?" Vhisa menghempaskan tangan Jaehyun dan pergi.

Jaehyun tumbang, dan di tengah kesadarannya, laki laki itu menatap punggung Vhisa yang mulai menjauh dari ruangan nya. Dan sebelum kesadarannya benar benar hilang, Jaehyun mendengar suara bising penjaga yang perlahan mengangkat tubuh nya, "m-aaf" ucap nya dan setelah itu semuanya gelap dan tidak bisa mendengar apapun.

=÷=÷=÷=÷=÷=÷=÷

Vhisa menoleh kearah pintu yang di geser secara kasar, dan ketika manik mata nya yang sudah sembuh dan melihat semua warna itu melihat Haseok yang sekarang tengah menaruh kedua tangan nya di pinggang dan menatap Vhisa dengan sorot mata yang sulit penulis deskripsikan.

"Bagaimana mungkin kau menyakiti suami mu sendiri?" Ucap Haseok dengan nada yang di naikkan satu oktaf.

"Bagaimana mungkin dia menyakiti istri nya sendiri?" Vhisa membalas dengan nada yang dingin dan manik mata yang menatap Haseok dengan lekat.

"Apa yang terjadi padamu? Mengapa kau seperti ini? Bukankah kau mencintai Jaehyun? Lantas apa yang terjadi tadi? Kau melukai nya?"

"Aku hanya bercanda"

"Bercanda? Apa banyak orang yang tertawa? Disini kau tidak bercanda, tapi menyakiti orang lain."

Haseok mengusap wajah nya frustasi. Dia berjalan mendekat, tapi Vhisa lebih dulu beranjak dan hendak meninggalkan nya.

"Kau tau? Dia mendapat sebelas jahitan di pipi nya, sekarang dia juga tengah menjalani operasi. Appa harap kau memiliki sedikit rasa perduli untuk menjenguk nya."

"Seperti saat aku koma, apakah Jaehyun mengetahui nya? Aku akan berpura pura tidak tahu dan menjalani akting yang buruk perihal kekalutan. Aku juga tidak perduli dengan apa yang terjadi pada nya."

Vhisa hendak melangkah, namun ucapan Haseok mampu mencegah langkah nya. "Bagaimana jika dia tidak selamat? Dan kau akan kehilangan nya." Ucap Haseok mengingatkan.
"Di dunia ini kau tidak sendirian Vhisa-a, dari kau bangun tidur hingga tidur lagi, pasti kau membutuhkan orang lain. Semua orang perduli pada mu, tapi kau selalu berpikir tidak ada yang perduli pada mu. Disini yang menyakiti mu bukan orang lain, tapi dirimu sendiri. Ini seperti kau tengah bercermin dan kau menembak cermin itu hingga hancur, tapi kau menyalahkan orang lain dan bersikap seolah-olah kau paling tersakiti di dunia Ini."

=====================

Jangan lupa buat vote dan komen, jangan lupa juga buat bagiin cerita ini ke media sosial kalian biar semua orang tau ada cerita menarik dari aku.

Follow my instagram
@sammich.shv

Sabtu 15 april 2023
Pukul 05:27

Scaramanga | Jung Jaehyun✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon