01 || Mr. J dan Pertemuan Pertama yang Buruk

2.4K 242 10
                                    

HARI terakhir PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) tidak lantas membuat Kaluna Elodie Joanne bersemangat melewati hari sabtunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARI terakhir PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) tidak lantas membuat Kaluna Elodie Joanne bersemangat melewati hari sabtunya. Gadis itu menggolekkan kepala di atas meja kantin dengan satu mangkok bekas mie ayam tanpa sisa.

"Isoma udah selesai, kamu ngapain masih di sini?"

Suara berat itu membuat Kaluna mendongak. Ia mendengus dan sedikit menggeser tubuhnya saat laki-laki berkacamata dengan seragam hitam putih seperti dirinya, duduk di sampingnya tanpa permisi.

"Ngaso. Males masuk aula lagi."

"Kenapa?"

"Sesek. Terlalu banyak manusia. Mana dosen yang bakal ngisi acara pasti dosen yang enggak banget!"

Laki-laki berambut klimis itu mengerutkan alis seraya menatap Kaluna yang kini sudah duduk tegak sembari meregangkan otot-ototnya.

"Maksudnya gimana?"

Kaluna memutar bola mata malas. "Lo banyak tanya amat, sih, anjir! Ya, maksud gue tuh minimal dosen pengisi acaranya goodlooking lah biar para Maba nggak bosen. Eh, ini malah dosen buncit, kepala botak tengah yang cara bicaranya kayak orang ngigo! Males banget!"

Kaluna merogoh uang dua puluh ribuan di saku celana formal hitam yang ia kenakan lantas membayar makanan dan minumannya. "Totalnya berapa, Bu?"

"Dua puluh lima ribu, Dek."

Mata Kaluna sedikit membola. "Buset! Mahal amat, Bu? Saya, kan, Cuma pesen bakso sama air mineral?"

"Iya emang, tapi Adeknya ngabisin tiga botol air."

Kaluna ototmatis cengengesan melihat tiga botol bekas air minumnya. Gadis itu mengantongi kembali uang dua puluh ribunya lantas menghadap ke laki-laki yang—entah kenapa—sedang melamun dengan alis menukik tajam seolah tengah berpikir keras.

"Woi, Cok!" Kaluna dengan gaya sok akrab menepuk keras pundak laki-laki itu hingga sang empu terlonjak kaget. "Bayarin makanan gue, ye? Murah, kok, dua puluh lima rebu doang. Oke?"

Mata laki-laki itu mengerjap bingung. "T-tapi—"

"Okelah, masa enggak. Bye! Sampai ketemu lagi! Btw, lo ganteng juga, hehehe …."

Sempat-sempatnya Kaluna memberikan kedipan mata nakal ke laki-laki itu sebelum berlalu dari kantin dengan langkah riang gembira karena perutnya kenyang dan uangnya tetap utuh.

Namun, ketika mencapai pintu aula, Kaluna kembali lemas melihat sekumpulan manusia-manusia dengan seragam motif tahi cicak alias hitam putih.

Kaluna duduk di bangku paling belakang, tepat di samping Wilona Ayudia yang notabene sahabat sehati segilanya.

"Lu dari mana aja, Jamet?" sembur Wilona.

"Ngaso di kantin. Lagian lu rajin amat udah duduk manis aja di sini."

Mr. JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang