15. Mr. J dan Permintaan Bunda Sesil

1.2K 174 12
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🦋

GADIS itu berlari di antara sepi yang mencekam pada jalan setapak dengan pencerahan temaram. Kaki telanjangnya yang sudah lecet terus berusaha bergerak secepat mungkin menghindari sosok laki-laki yang mengejarnya bersama sumpah serapah.

"Woi pelacur! Berhenti!"

Gadis itu menggelang kuat dengan wajah berderai air mata. Kepala berambut hitam panjang yang acak-acakan itu menoleh ke sana ke mari berharap menemukan seseorang yang bisa membantunya atau sekedar tempat persembunyian yang aman.

Namun, nihil. Sudah tidak ada pejalan kaki atau pengendara di jam sebelas malam ini.

"Tolooong! Siapapun tolong sayaa!" Teriakan ketakutan itu hanya dijawab oleh suara angin dan hewan-hewan malam.

"Berhenti gue bilang! Awas lo sampe berhasil gue tangkap!"

"Pergi! Aku mau pulang! Aku nggak mau tinggal sama kamu!"

Sepasang tungkai yang rasanya ingin patah itu semakin cepat berlari ketika sosok jangkung yang mengerjarnya sejak tadi terlihat mulai dekat dengannya. Jika ia lengah sedikit saja, maka laki-laki itu pasti berhasil menangkap dirinya.

Di tengah-tengah rasa takutnya akan tertangkap, gadis itu mengucap syukur dalam hati ketika menemukan sebuah minimarket di ujung jalan yang masih terdapat beberapa pengunjung. Tanpa pikir panjang, ia membawa dirinya masuk ke dalam sana dan bersembunyi di belakang rak paling ujung sambil memeluk lututnya sendiri.

Tatapan aneh yang dilontarkan kasir dan semua pengunjung padanya tidak gadis itu pedulikan. Ia hanya diam membekap mulutnya agar isak tangisnya tidak terdengar. Lalu wajah sembab yang kacau itu ia sembunyikan di lipatan lutut.

Tubuhnya bergetar hebat. Semakin hebat ketika mendengar sang kasir berkata, 'selamat datang dan selamat berbelanja' di mana kalimat itu berarti ada seseorang yang baru saja masuk setelahnya.

Gadis itu memeluk dirinya semakin kuat. Bahkan mencengkeram lengannya sendiri ketika mendengar suara langkah kaki menuju tempat persembunyiannya. Semakin lama, suara peraduan alas kaki dengan lantai yang dingin itu semakin jelas dan semakin dekat. Hingga, sepersekian detik berikutnya, gadis itu berteriak keras ketika sebuah tangan mendarat di pundaknya.

Mr. JWhere stories live. Discover now