13. Mr. J & His Brother

1.1K 174 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🦋

SABTU pagi itu, semua teman kelas Kaluna serempat membatin sumpah serapah begitu Javier masuk ke kelas dan tanpa basa-basi meminta setiap mahasiswi menyiapkan selembar kertas untuk kuis.

Gila! Kaluna dan teman-temannya tidak ada persiapan sama sekali.

"Wajah kalian kenapa muram gitu? Nggak suka saya kasih kuis?" tanya Javier, tidak lupa tatapan mata tajamnya yang menghunus satu persatu mahasiswinya. Jika tatapan mata bisa membunuh, Kaluna yakin hari ini Javier akan masuk kantor polisi atas kasus pembunuhan massal.

"Tidak, Pak!" Sahut hampir semua mahasiswi di dalam kelas.

"Bagus." Javier mulai menulis soal-soalnya di papan tulis dengan tangan kiri yang dikantongi. "Saya harap jawaban kalian memuaskan," sambung laki-laki berkemeja biru pucat dengan celana bahan hitam itu setelah selesai menuliskan soalnya.

"Saya kasih waktu sepuluh menit. Selamat mengerjakan!" Lalu ia duduk di mejanya, di depan laptop yang menyala. Entah melakukan apa.

Rasanya, kaluna ingin berteriak; GILA LO SEPULUH MENIT DOANG, SAT?!

Masalahnya, Javier ini suka sekali memberikan soal yang jawabannya tidak menggunakan bahasa Indonesia. Melainkan bahasa Latin. Kaluna mana hapal bahasa latin dari semua anatomi manusia?!

"Emang nggak ada lawan Pak Javier, mah," celetuk Wilona dengan suara kecil. Gadis berambut pendek sebahu yang duduk di samping Kaluna itu menggeleng-gelengkan kepala.

"Pengen gue giles anjir! Soalnya pake bahasa alien mulu!" Kaluna menyahut keki.

Wilona terkekeh pelan. "Majikan lo noh! Lo sekali-kali coba deh baik-baikin Mr. J terus lo bujuk-bujuk gitu biar lebih jinak ke mahasiswinya."

Kaluna melirik sinis pada Wilona. "Lo pikir gue siapa berani gitu sama Pak Javier? Yang ada gue yang digiles sama doi!"

Sembari menulis jawaban yang ada di dalam kepalanya, Wilona menjawab Kaluna. "Ya, kan, sama lo doang gue liat-liat Mr. J agak jinak gitu."

"Mata mu jinak! Dikira hewan buas kali ah!" dengus Kaluna.

"Lah? Emang mirip-mirip, kan?"

"Iya, sih. Sama-sama garang gitu. Kayak mau makan or—"

"Yang mau ngobrol, silakan keluar dari kelas saya!" Seru Javier tiba-tiba dengan tatapan fokus ke laptop yang membuat beberapa mahasiswi kebingungan sebab merasa mereka tenang-tenang saja sejak tadi walau dalam hati sibuk menggerutu.

Apa mungkin Javier bisa membaca pikiran?

Berbeda dengan Kaluna dan Wilona yang seketika merasa tersindir, kedua gadis itu langsung diam dan menyibukkan diri menyelesaikan soal dari Javier.

Mr. JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang