10. Penjara Dibalik Tenda Sirkus

1.6K 571 14
                                    

.
.
.

    Tengah malam di kota London, pertunjukan spektakuler yang sangat terbatas. Suara terompet yang beradu dengan suara drum, suara letusan kembang api dan suara gajah serta suara hewan sirkus lain menghiasi London semenjak kemarin malam dan sirkus ini memiliki pemesanan untuk satu minggu pertunjukan—tentu saja tanpa pertunjukan di siang hari.

    Tiket dengan harga yang redah berbanding lurus dengan kecepatan terjual habisnya. Tenda sirkus sangat penuh, banyak wanita yang menjaga anak anak mereka untuk tetap ada di dekat mereka, mewaspadai penculikan anak yang akhir akhir ini menjadi topik hangat.

    Angin malam di musim panas menembus tulang, namun tak ada satupun yang menghiraukan. Tepat pada tengah malam, para penonton tiba-tiba menjadi seperti burung kecil, kawanan mereka mengitari panggung dengan tepuk tangan meriah.

    Bahkan ketika mereka kembali duduk, suara tepuk tangan tak mereda, meskipun beberapa dari mereka hanya tertegun untuk bertepuk tangan. Para wanita membalikkan kipas bulu di tangan mereka, sama sekali tidak peduli tentang panas. Diantara mereka, tampak seorang pria dengan setelan rapih khas para pekerja negara, rambutnya yang klimis serta tertata sedemikian rapihnya tengah memperhatikan tanpa minat.

    Dia menonton seluruh pertujukan sirkus, semua trik mencengangkan mereka di atas panggung dengan tatapan selidik dan cermat yang tidak pernah goyah sepanjang durasi pertunjukan. Tidak sekalipun dia tersenyum atau sebatas mengangkat tangannya yang bersarung tangan untuk bertepuk tangan. Dia bahkan tidak mengangkat alis pada atraksi yang menimbulkan tepuk tangan atau jeritan kagum dari sisa penonton yang antusias.

    Mingi, dari atas lantai yang ditumpuk tumpuk bagai piramida di belakang panggung menyadari kehadiran pria itu. Mingi memutar mata muak. Dia merasa bahwa malam ini sangatlah buruk untuknya, seakan tak cukup membuatnya kesal dengan keberlangsungan sirkus di bawah komando paman bejatnya, dia juga disuguhkan tontonan tidak sedap dari kedatangan pria berjas abu abu itu.

    Seorang kolektor—kolektor aneh yang suka menjadikan beberapa anggota sirkus menjadi koleksinya. Beberapa bulan kemarin, Mingi dengar pria itu baru saja membeli seorang wanita Afrika dengan kelainan dimana tumbuh rambut lebat diseluruh tubuhnya dari sebuah sirkus dari China dengan harga yang sangat tinggi. Oh, ada pula kabar bahwa dia mengoleksi para manusia albino untuk dipertontonkan di museum absurd miliknya.

    Mingi menoleh ke arah serigala peliharaannya yang disekitar mulutnya dia pasangkan sebuah muzzle agar dia tidak jahil membuka mulutnya dan menggigitnya. Dia mengusap kepala hewan itu sebelum menoleh ke arah belakang panggung, dimana keadaannya berbanding terbalik dengan apa yang dipertontonkan di atas panggung sirkus.

    Dua ekor singa tergeletak lemah di dalam kandang besi karena kelaparan, mereka hanya diberi makan sekali dalam dua hari, seekor ayam utuh yang kemudian harus dibagi untuk keduanya. Beberapa monyet diikat dengan rantai besi disekitar lehernya. Seekor orangutan dan beruang juga diikat dileher dan disuguhi buah buahan busuk untuk dimakan. Juga para ibu gajah yang tampak lemah, terluka disana sini karena sabetan cambuk sehingga muncul luka berdarah yang kemudian menarik para lalat dan belatung untuk berkumpul, namun walau begitu, mereka terus berusaha melindungi anak anak mereka.

  "Inilah neraka dunia bagi mereka." Mingi berucap pelan. Dia lalu menoleh pada serigala di sampingnya, "Belka, jikalau aku bisa membebaskan mu tanpa pamanku mengetahui dan akan memburumu lagi, maka telah aku lakukan sejak dahulu."

    Ketika dia kembali mengalihkan matanya ke arah bangku bangku penonton. Dia bertemu tatap dengan seorang pemuda, matanya yang menatap lurus ke arahnya membuat Mingi terhipnotis, juga senyum simpul yang tidak bisa Mingi artikan apa maksudnya. Walau kondisi remang remang seperti itu, Mingi bisa memastikan jika pemuda itu sedang menatap penuh perhatian ke arahnya, seakan Mingi sedang melakukan suatu atraksi sirkus.

[✔] Klub 513 | Long Journey | Ep.1 : Desire (Departure)Där berättelser lever. Upptäck nu