18. Dibalik Tembok Tahanan

1.2K 535 26
                                    

.
.
.

    Mendengar jawaban San membuat Yunho dan Mingi rasanya bisa aja jatuh lemas sekarang juga. Mingi benar benar ingin menarik apa yang dikatakan batinnya tadi, bahwa nasib San tidak lebih baik dari mereka bertiga, karena sungguh, pemuda ini mengalami hal yang lebih buruk. Terlibat dengan hal yang bahkan sulit dijamah oleh pemuda—rakyat biasa mereka.

  "Kau menemukan reaksi fisi, San?" Yunho bertanya dengan suara tidak stabil, masih dalam keterkejutannya yang luar biasa. Yunho pernah mendengar hal itu sebelumnya, di salah satu literatur Yunani yang entah dia baca di umur berapa. Intinya reaksi fisi ialah reaksi pemisahan atom dengan inti berat karena ditembak oleh partikel neutron.

  "Sekarang bila aku tanyakan siapa nama teman ilmuwan berambut pirang itu, apakah kau akan menjawab?" Tanya Hongjoong pada San yang masih menutup mukanya.

  "Lise Meitner." Balas San.

    Baiklah. Yunho butuh untuk mempertanyakan, entah kepada siapapun, kenapa dia dipertemukan oleh orang orang yang memiliki kisah hidup tidak biasa ini? Lise Meitner—sejauh yang Yunho tahu adalah salah satu wanita jenius yang lahir di Austria 36 tahun lalu. Dia pernah sekali bertemu dengannya ketika wanita itu mengunjungi akademi dimana Yunho mengeyam pendidikan. Wanita itu adalah ahli fisika yang luar biasa, akan Yunho akui bahwa ternyata 'wanita hebat' itu benar benar ada di dunia. Wanita itu jugalah yang membuat Yunho menganggap diskriminasi gender adalah hal paling keji yang dilakukan manusia pada ciptaan Tuhan, tidak akan pernah Yunho setuju jika ada yang menyebut bahwa wanita tidak bisa melakukan apapun.

  "Apa yang terjadi pada percobaan kalian itu, San?" Tanya Yunho.

  "Kami menciptakan sebuah ledakan, cukup besar hingga alibi seperti ledakan gas atau kecelakaan kerja tidak bisa dipercayai. Nona Meitner memberitahu kawannya itu soal persamaan matematika dan penyelesaiannya, dan aku benar benar hanya kebetulan mencobanya dan hal itu berhasil. Tapi, daya ledaknya mengerikan, seakan benar benar bisa memusnahkan suatu kehidupan, aku rasa Nona Meitner belum selesai dengan perhitungannya, aku berharap bahwa dia akan menyelesaikan sedikit lebih lama lagi, sehingga kemungkinan yang terjadi bukanlah seperti yang kami lakukan." Balas San.

  "Apakah surat itu ada bersamamu sekarang?" Tanya Mingi.

  "Tidak, tapi aku memiliki salinannya. Aku berencana membicarakan ini pada ilmuwan berambut pirang itu, untuk menghentikan penelitian itu karena dari pengalamanku dan ayah itu sangat berbahaya—"

  "Jangan lakukan itu, San." Hongjoong menyela. "Kau tidak tahu di pihak mana ilmuwan itu."

  "Dia seorang anggota gerakan perdamaian, tidak mungkin dia mengadu domba Rusia dan Jerman." Kata San.

  "Sebagian wanita, San.." Hongjoong mengehela napas panjang, "Ada yang luar biasa seperti Nona Lise Meitner, namun beberapa lagi adalah penipu dalam wujud yang menggairahkan. Bagaimana jika kau katakan itu padanya dan dia malah mengatakannya pada Tsar Nicholas? Bukankah sama saja kau mengajukan diri untuk disiksa dan dimanfaatkan hingga mati?"

  "Kau tidak benar benar menyukai pekerjaanmu sebagai pandai besi bukan, begitu?" Tanya Hongjoong.

    San mengangguk, "Tanganku berlumuran darah mereka yang mati karena senjata buatan ku."

    Hongjoong menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa tidak berhenti saja?"

  "Jangan mengatakannya seperti itu adalah hal mudah." Balas San.

    Yunho menepuk punggung Hongjoong pelan. Memintanya untuk tidak mengatakan apapun lagi terkait topik barusan. Hongjoong menoleh lalu menghela napas lagi, menuruti keinginan kawan besarnya itu.

[✔] Klub 513 | Long Journey | Ep.1 : Desire (Departure)Where stories live. Discover now