17. Yang Tidak Sejarah Catat

1.3K 539 43
                                    

.
.
.

    Mungkin akan Yunho katakan bahwa Hongjoong semakin lama, dia rasa mulai semakin misterius—garis bawahi misterius. Kelakuannya ketika sedang kumat kini benar benar mengejutkannya. Atau mungkin Yunho seringnya melihat dia murung, marah marah atau tiba tiba mengkritisi segala bentuk kehidupan di muka bumi, bukan menjadi sosok yang hiperaktif dan lumayan membuat kesal seperti sekarang ini.

    San—pemuda Khabbab yang barusan mereka temui itu kini seakan berada di tengah sidang karena suatu kejahatan. Hongjoong berdiri di hadapannya dan menanyakan banyak sekali pertanyaan yang jika Yunho ada di posisi San sekarang ini, mungkin Yunho akan kesal. Namun San, dia walau jelas bahwa masih mencerna apa yang menimpanya hari ini—tampak masih linglung, menjawab pertanyaan pertanyaan Hongjoong dengan baik.

  "Lihatlah pemuda jujur ini, Yunho. Kalian mungkin bisa berteman baik." Kata Hongjoong sambil tertawa.

  "Kau juga mengatakan itu ketika kali pertama kita bertemu Mingi." Balas Yunho. "Apakah kau tidak mau menggunakan kalimat lainnya, Hongjoong?"

  "Aku seorang buta huruf! Tentu saja kosakataku terbatas!" Hongjoong kembali tertawa.
 
 
    Pembohong—Batin Yunho.
  
 
  "Jadi? Ayahmu kini menjadi tahanan mereka karena menolak membuat senjata lagi?" Tanya Mingi pada San.

    Pemuda itu mengangguk, "Ayah merasa bahwa hal ini salah. Seakan dia tengah memerangi tempat asal leluhurnya sendiri. Dia membantuku dan beberapa tahanan lain kabur dari sana, namun dia sendiri lah yang tertangkap ketika mencoba kabur."

  "Berapa orang?" Tanya Hongjoong.

  "Sepuluh aku rasa? Kebanyakan dari mereka adalah wanita." Balas San. "Aku ingin menyelamatkannya, juga sahabatku beserta ayahnya yang juga masih berada di kamp kerja paksa."

  "Haruskah aku bantu dirimu?" Tanya Hongjoong.

  "Aku dan kau—kita tidak akan bisa aku rasa." Balas San.

    Hongjoong kembali tertawa, kali ini dia tertawa seakan mengejek omongan San barusan tadi. "Siapa yang kamu sebut 'kita' itu, hum?"

     Mendengar itu, Mingi ikut tertawa, tapi dengan cepat dia membuang muka, tak mau San melihatnya jelas jelas mentertawakannya. Sementara Yunho memukul pelan punggung Mingi agar berhenti tertawa.

  "Kau pembohong yang sangat buruk, Tuan Khabbab, bahkan aku rasa, Tuan Muda Elsworth yang hidupnya penuh keyakinan bahwa kejujuran adalah tindakan revolusioner ini bisa mengatakan kebohongan yang sedikit lebih baik dari milikmu." Kata Hongjoong, "Dengar, apapun yang telah dilakukan oleh Ayahmu atau mungkin dirimu, aku rasa bukan hal kecil sebatas ingin melarikan diri. Karena jika kalian melakukan itu, maka telah dibiarkan kalian dan mereka tinggal mencari pengganti lain. Ayahmu mungkin telah dieksekusi sejak kali pertama dia memutuskan untuk berhenti membuat senjata."

  "Namun, kenyataannya, Ayahmu masih hidup, bukan? Berarti hanya ada satu kemungkinan yang bisa dipikir oleh orang waras, yaitu bahwa kalian berhasil menemukan sesuatu.. dari uji coba pembuatan senjata senjata itu. Namun entah dengan alasan apa, kalian memilih untuk bungkam dan mereka—para orang yang mempekerjakan kalian membiarkan kalian hidup sampai kalian mengatakan apa itu. Apakah aku salah, Tuan Khabbab?"

    Mendengar itu, Yunho dan Mingi terdiam. San juga terdiam dalam keterkejutannya, dia kemudian menunduk dalam sebelum mengangguk dengan lunglai. Membenarkan semua yang Hongjoong katakan.

  "Tidaklah diriku memaksamu untuk mengatakan hal itu juga padaku. Jikalau memang tidak bisa kau katakan maka besar kemungkinan hal yang kalian temukan adalah hal yang berbahaya dan bisa disalahgunakan oleh orang orang jahat. Aku juga harap kau tidak pernah mengatakannya padaku karena aku telah mengecap diriku sendiri sebagai seseorang yang pandangan dan ideologi-nya begitu dekat dengan radikalisme. Aku mungkin bisa menjadi Joseph Stalin dikemudian hari."

[✔] Klub 513 | Long Journey | Ep.1 : Desire (Departure)Where stories live. Discover now