21. Pertunjukan Inti Akhir Musim Panas

1.3K 545 47
                                    

.
.
.

    Kedua sudut bibir Mingi terangkat, namun dari air muka pemuda itu, hanya tampak kekhawatiran. "Hongjoong.. kau hanya bercanda, bukan?"

  "Ingin membuktikannya, Mingi?" Tanya Hongjoong membalas senyum itu.

  "Ya, Tuhan." Yunho memijat pangkal hidungnya.

    Sementara San masih kebingungan atas apa yang sebenarnya terjadi terkejut ketika Hongjoong menarik tangannya untuk mendekat ke arah jendela. Setelahnya San terkejut ketika melihat di beberapa titik di tengah kota, muncul kepulan asap hitam seperti ada kebakaran di tempat tempat itu secara bersamaan.

    Setelah mengamati lebih lama, ternyata ada banyak warga yang berjalan bersama sama menuju sebuah bangunan mencolok yang akan Hongjoong sebut 'panggung opera'. Mungkin inilah jawaban dari perasaan aneh San selama dua minggu kemarin. Alasan mengapa penangkapan atas dirinya berjalan sangatlah lambat.

    Maksudnya, dia tidak bisa dikatakan benar benar bersembunyi, bukan? Dia justru sangat dekat dengan pemerintah, mengingat bahwa Rusia adalah negara yang 'berada', bukankah seharusnya dia bisa tertangkap semudah membalikkan telapak tangan? Namun tidak, penangkapan atas dirinya seakan sebuah hal yang sangat sulit.

    Dan kini dia tahu alasannya. Hongjoong telah membuat mereka sibuk dengan apa yang dia lakukan. Perang dunia telah menyeret hampir semua militer, para pria dan pemuda ke medan perang. Tanpa laki-laki di rumah untuk bertani, berakibat sistem pangan runtuh juga sistem transportasi berantakan. Selain itu, semenjak Tsar Nicholas II ini mendukung dan menyetujui mobilisasi tentara Rusia menuju Serbia pada tanggal 30 Juli 1914 yang berakibat dinyatakannya perang dari Jerman terhadap Rusia,  rakyat semakin yakin bahwa Tsar Nicholas II tidaklah pantas memimpin Rusia.

    Apalagi Tsar Nicholas II yang bertangan besi itu melakukan penindasan terhadap kebebasan sipil, kebebasan intelektual dan hak asasi manusia semenjak dia mulai naik tahta—menggantikan Sang Ayah yang juga bertangan besi—pada tahun 1894. Tingginya kesenjangan ekonomi juga memicu rasa muak rakyat Rusia kepada Tsar Nicholas II. Bukankah kemudian cukuplah alasan untuk mereka memikirkan sebuah pemberontakan?

    Kekacauan ekonomi, hati rakyat yang penuh kebencian dan arus politik yang bergejolak itu di mata Hongjoong adalah sebuah kesempatan luar biasa, peluang yang tidak akan datang dua kali dalam hidupnya. Sebuah kondisi yang tepat guna menyebarluaskan kebenciannya terhadap para bangsawan—para pemimpin yang hidup semena-mena mengorbankan kerja rakyat tanpa batas yang seringnya tidak mendapat upah apa apa.

    Bagai menuang minyak pada kobaran api, Hongjoong membakar kemarahan rakyat tertindas, memerintahkan mereka—entah bagaimana menyebutnya—untuk mulai menyebarluaskan opini yang menentang pemerintah. Dan waktu dua minggu sangatlah masuk akal untuk Hongjoong melakukan semuanya. Sorakan propaganda yang kini San pertanyakan bagaimana bunyinya sehingga bisa mengerahkan masa sebanyak itu untuk segera melakukannya(pemberontakan).

    Tampaknya inilah hari itu, hari yang Hongjoong tunggu tunggu bagaikan seorang anak yang menunggu hari ulang tahunnya tiba. Panggung opera telah terbuka dan dia hanya akan duduk disana, menonton semuanya semakin menggila. San mundur beberapa langkah hingg punggungnya tanpa sengaja menabrak Mingi dan Yunho yang juga mematung di tempatnya berdiri.

  "Aku tidak menyuruh mereka melakukannya." Hongjoong berbicara dengan suara rendahnya, "Aku hanya datang pada mereka, mengatakan sesuatu lalu pergi. Merekalah yang memutuskan untuk melakukan ini."

  "Bukankah kau sudah memperkirakannya?" Tanya Mingi.

    Hongjoong tersenyum lalu menoleh ke arah Mingi, tanpa sedikitpun jejak rasa bersalah dalam raut wajahnya. "Semua hal bisa diperhitungkan."

[✔] Klub 513 | Long Journey | Ep.1 : Desire (Departure)Where stories live. Discover now