08

2.2K 223 9
                                    

"Aku sudah menyiapkan nama untuknya Jie. Wei Yuan, Yuan yang berarti kemandirian dan kebebasan, Aku berharap ia kelak menjadi seorang yang sukses, tidak takut mengambil resiko, seorang pemikir progresif yang jago memberi inspirasi pada orang lain, bagaimana Jie namanya"... Jelas Wei Wuxian.

"Wahhhhhh kamu benar-benar menyiapkan nama yang indah, nama adalah doa, semoga kelak Wei Yuan mampu menjadi orang sukses, ringan tangan, rendah hati, dan baik hati tentunya" ucap Wen Qing kagum.

"Terimakasih Jie, tapi..... hiks hiks hiks.... bayi ini akan bertambah besar, dia pasti akan menanyakan siapa ayahnya, siapa keluarganya, aku harus bagaimana Jie" isak Wei Wuxian.

Seolah mengerti kesedihan sang mama, Wei Yuan pun menepuk nepukan tangan mungilnya ke dada sang mama, seolah mengatakan "jangan sedih"...

"Untuk saat ini kamu fokuslah pada baby dulu, dia membutuhkanmu, moodmu yang buruk bisa mempengaruhi dia juga, jadi kasihan, untuk masalahmu saat ini, pasti suatu saat ada jalan, kamu tidak perlu lari dari kenyataan, kemungkinan terburukpun kamu harus siap, berani berbuat kau harus berani bertanggung jawab, jangan semakin lari, kesalahan ini harus di luruskan, kamu tidak mungkin menghindar terus bukan? Jadi sambil menunggu waktu itu tiba, saat ini fokus pada pendidikan dan perkembangan baby dulu, jadi jangan sedih kamu tidak sendiri ada kami"jelas Wen Qing panjang lebar.

"Mn, terimakasih jie...."

"Ya sudah, aku keluar dulu, sebentar ada apa-apa kamu bisa panggil perawat, ingat jangan terlalu banyak bergerak, lukamu belum sembuh, dua tiga hari mungkin bisa pulang tergantung kamu dan baby" Jelas Wen Qing sambil berjalan keluar.

"Baby sayang, mama harap kamu menjadi anak baik, tidak seperti mama," ucap Wei Wuxian lirih..

3 hari berlalu, saat ini Wei Wuxian diperbolehkan pulang.

Sesampai di apartemen.....

Kejutaaaaaaannnnnnn.........

Kejutaaaaaaannnnnnn

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tempat bermain A-Yuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tempat bermain A-Yuan

Box bayi di kamar Wei Wuxian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Box bayi di kamar Wei Wuxian

Wei Wuxian terpaku, dia perlahan-lahan melihat dekorasi yang dibuat Wen Ning, diapun menangis terharu."Kalian menyiapkan ini semua,untuk A-Yuan,hiks hiks terimakasih "ucap Wei Wuxian terisak.

"Ini hadiah kecil untuk keponakan kita kan Jie ?Jiejie memintaku mendekor ulang kamarmu ge,agar kau dan Baby nyaman,lalu atas inisiatifku dan paman Hong akhirnya aku juga membuat tempat Bermain yang leluasa untuk baby di dekat TV,agar kita bisa bersama-sama bersantai"jelas Wen Ning.

"Sayang,lihatlah Paman dan bibimu,mereka menyiapkan ini semua untukmu,kelak kau harus berbakti juga pada mereka "ucap Wei Wuxian sambil mengecup bayinya.

"Wuxian, letakkan baby di boxnya,kau juga istirahatlah,aku sudah menyiapkan makanan kau tinggal memanasi saja,dan ingat jangan sekali-kali makan pedas dan minum alkohol sampai kau melakukannya awassss "Ancam Wen Qing sambil meletakkan Jari telunjuknya di lever dengan posisi mengorok.

"Siiaaap komandan"ucap Wei Wuxian.

Di kediaman Jiang

Terlihat semua anggota keluarga Jiang sedang membicarakan masalah serius, Tuan dan Nyonya Jiang duduk berdampingan di sofa, di depannya Nona Jiang dan Tuan Muda Jiang juga duduk bersisihan.

" Ibu, bisakah pertunangan A-Li dan Zixuan di undur dulu, kita fokuskan mencari A-Xian dulu" pinta Jiang Yanli

Tuan Jiang mendesah pelan...

"A-Li ibu tahu kau sangat menyanyangi A-Xian, tapi pertunanganmu harus tetap dilaksanakan minggu depan, kalau di tunda bagaimana dengan keluarga Jin,seharusnya sesuai kesepakatan pertunangan kalian telah dilaksanakan beberapa bulan yang lalu, tapi berhubung A-Xian menghilang, keluarga Jin dengan suka rela menundanya, mereka tidak mau berbahagia di atas kesedihanmu"... Ucap Nyonya Yu panjang lebar.

"Apa yang dikatakan ibumu benar A-Li, bukan kita mengabaikan A-Xian, hampir setahun A-Xian tiada kabarnya, segala usaha sudah kita lakukan untuk mencarinya, tapi hasilnya nihil, setelah pertunanganmu kita bisa melanjutkan lagi pencarian A-Xian" lanjut Tuan Jiang, yang diangguki oleh Nyonya Jiang.

"Kita semua menyanyangi bocah idiot itu Jie,kita juga merindukannya, hiks hiks.... tapi pertunangan A-Jie juga harus di lakukan, kasihan Ayah dan ibu, mereka pasti malu jika ditunda lagi, Si Merak juga pasti akan kecewa Jie, hiks hiks..... A-Xian pun jika mengetahui kalau dia menjadi penyebab ditundanya pertunangan Jiejie, dia pasti sedih dan merasa bersalah" isak Jiang Cheng (Maafkan aku Jie, A-Xian mungkin pergi karena tidak ingin membuat malu keluarga kita, Dia lebih memilih menghilang, suatu saat aku pasti menceritakan semuanya Jie, walaupun aku saat ini tidak tahu dia di mana, aku berjanji pasti suatu saat aku menemukannya batin Jiang Cheng).

"Baiklah, Ayah, Ibu, dan Kau A-Cheng, A-Li menuruti apa kata kalian" ucap Jiang Yanli...

Keempatnya pun berpelukan, dalam hati masing-masing mereka mengharapkan kehadiran Wei Wuxian di acara pertunangan itu.

Keesokan harinya di Yiling.

Wei Wuxian memulai rutinitasnya menjadi seorang ibu muda, dari memandikan, mengganti popok dan lainnya, dia begitu bahagia melakukannya, walaupun masih terbersit rasa rindu pada keluarga dan teman tersayangnya, dia juga masih penasaran sosok yang membuat dia hamil dan melahirkan bayi mungil nan tampan itu, sambil mengelus liontin Wei Wuxian berucap lirih"Ku harap kau akan datang dan mengakui kaulah yang membuatku begini"..
Baby Wei juga bukanlah bayi yang rewel, dia hanya akan menangis kencang jika lapar, dan merengek-rengek jika popoknya terasa tidak nyaman, selebihnya dia akan tidur tenang, sehingga itu bisa membuat Wei Wuxian melanjutkan kuliah Onlinenya.

Ceklek..

"Wei gege, apa baby tertidur,"...

Ternyata Wen Ning yang pulang dari sekolahnya.

"Dia baru saja tidur, ada apa Wen Ning"..

"Ge, tadi aku mendengar seseorang berkata, bahwa minggu depan keluarga Jiang akan mengadakan pesta pertunangan Nona Jiang dan Tuan Muda Jin. Seharusnya pertunangan itu sudah terjadi beberapa bulan yang lalu tapi berhubung gege menghilang jadi keluarga Jin menundanya, itupun Nona Jiang akan menundanya sampai gege ditemukan"..... Kata Wen Ning menjelaskan apa yang dia dengar.

"A-Ning kamu mendengar ini di mana"

"Tadi sepulang sekolah, waktu aku naik bus umum ge, lalu aku mampir sebentar ke toko buku, dan di sana aku bertemu dengan temanku orang Yunmeng, mereka juga mengatakan hal yang sama, makanya aku langsung pulang,"....

Selama Wei Wuxian melahirkan, Duo Wen melarang Wei Wuxian menjaga toko buku, mereka tidak memperbolehkan Wei Wuxian keluar apartemen. Wei Wuxian diharuskan fokus merawat Wei Yuan.

Wei Wuxian tertunduk sedih

Wen Ning panik" Ge maaf, kalau kabar ini membuatmu sedih, aku tidak bermaksud membuatmu sedih ge, maaf... "ucap Wen Ning merasa bersalah.

" Tidak, bukan salahmu Wen Ning, aku sedih mereka begitu menyanyangiku tapi aku dengan tidak tahu malunya membuat mereka bersedih" isak Wei Wuxian.

"Emm bagaimana kalau gege mengirim hadiah tanpa alamat serta permintaan maaf pada mereka, biar nanti aku yang membantu mengirimnya"..

"Haaaahhh ide bagus, terimakasih A-Ning"....

Wei Wuxian pun mulai menyiapkan bahan untuk membuat hadiah untuk Jiang Yanli.

Our Dream Finally Comes True (End)Where stories live. Discover now