13

2.3K 226 15
                                    

"Berhenti di depan ge"

"Wangji, kau mau kemana, bukankah sebaiknya kamu pulang dulu, istirahat" ujar Song Lan

Lan Wangji memang memanggil gege pada Song Lan, karena selain sebagai orang kepercayaannya, Song Lan juga sudah di anggap sebagai kakaknya sendiri. Song Lan pun juga menganggap adiknya jika di luar pekerjaan, dan memanggil Tuan jika berhubungan dengan pekerjaan.

"Mn... Aku hanya ingin jalan-jalan sebentar, setelah itu langsung ke rumah sakit, gege langsung ke apartment Xiongzhang saja" ucapnya sambil turun dari mobil dan melangkah ke keramaian. (Entah kenapa batinnya seolah menyuruh dia mendekati keramaian itu, padahal dia tidak suka berinteraksi dengan keramaian).

"Haahh anak itu benar-benar susah ditebak, aku pulang saja," ucap Song Lan pada dirinya sendiri.

"Huuuuuwaaaaaaa mama banyak cekayi macanannya," ucap A yuan kegirangan.

"Sayang, hati-hati tetap berpegangan sama mama, agar kamu tidak tersesat..." ucap Wei Wuxian memperingati putranya.

"Emmm"

Mereka berjalan-jalan melihat ke kanan dan ke kiri, hingga ponsel Wei Wuxian di kantongnya bergetar..

Drrrtttttttttt

"Baby sebentar, sepertinya ada telp, baby jangan kemana-mana"

"Ciiaap"

Wei Wuxian menerima telp, sedangkan A-yuan melihat sekelilingnya hingga bola matanya melihat makanan favoritenya

"Tanguyu, buyung, pelmen,"

Tanpa sadar dia mendekati penjual makanan itu dan melupakan peringatan mamanya. Sedangkan, Wei Wuxian masih fokus berbicara di telp tanpa menyadari putranya menghilang dari sebelahnya.

A-Yuan melangkah mendekati penjual itu dan meraih tangan seseorang di sebelahnya.

Seseorang itu terkejut karena tiba-tiba jarinya di pegang oleh tangan mungil anak kecil, diapun menunduk, tertegun, dan melihat si kecil yang sibuk dengan celotehannya sendiri, tanpa melepaskan kaitan jarinya dia melihat lihat sekeliling, siapa tau menemukan orang tua bocah itu.

"mama, cita beyi icu yaaa, beyi banyak buat maman Ning, bibi Jing, maman Cio, cie cie Cio, maman Yang, gege cacu, cua, ciga  eehhh beyapa, yaaa, mama, mama cenapa ciam" baby Yuan mendongak demi melihat mamanya, tapi dia terkejut, ternyata bukan mamanya.

"Huwaaaaaaaaa mama, mama Yuan iyang, mama, mau mama, huwaaaaaaaaa" tangisnya histeris. Membuat beberapa orang di sana menoleh.

Pria itu lalu jongkok untuk menenangkan tangisan bocah itu.

"Suuuttt, diamlah, kita cari mamamu"pria itu mencoba menenangkan dan menghibur balita yang menangis itu, namunHiburan itu tidak membuat bocah itu berhenti menangis, malah semakin keras.

Orang-orang pun akhirnya berkata.

Orang 1 : "Nak gendong putramu jangan biarkan terus menangis, kasihan"

Orang 2 : "Dasar papa muda,pasti dia bingung bagaimana cara menenangkan anaknya."...

Orang 3 : "Waaahhh mereka mirip sekali anaknya imut, ayahnya tampan, pasti ibunya cantik sekali"

Masih banyak lagi suara-suara orang-orang yang sibuk mengomentari 2 laki-laki beda usia itu.

Sedangkan sang pria masih sibuk menenangkan si kecil yang terus menangis.

Wei Wuxian selesai menerima telp, dia menyadari putranya tidak ada di sampingnya lagi, dia pun panik, lalu bertanya ke sana kemari dan akhirnya dia memanggil manggil nama putranya.

Our Dream Finally Comes True (End)Where stories live. Discover now