22

1.9K 182 6
                                    

Pamaaannnn....

"Lan Zhan pasti aku akan merindukanmu"

"Mn, rindu Weiying"

"Hai kalian berdua, 4 tahun kalian bisa menahan rindu, untuk hari ini hanya beberapa jam saja tahanlah rindu kalian" ujar Jiang Cheng Sewot.

"Acheenggggg"

"A-Yin sudahlah mari kita pergi, ada sesuatu yang aku tunjukkan padamu, dan Wangji nanti malam gege akan menjemputmu" ucap Lan Xichen dengan senyum sejuta wattnya.

" Mn, Xiongzhang"

Pasangan Lan Xichen pun berlalu.

"Weiying," panggil Lan Wangji dengan mata berkilat menahan nafsu.

Wei Wuxian yang paham langsung melangkah mundur "Eeittt tidak, aku tidak mau berjalan aneh pada acara besok, tahan henmmm, sedikit lagi, setelahnya aku akan selalu tidur dengan mu"

Lan Wangji yang mengartikan lain langsung berucap "ingat kata-katamu Weiying"

"Haaaahhh, aaaiisshh keceplosan lagi, haaahh dasar kantong hormon berjalan" ucapnya... "Sudahlah Lan Zhan, sekarang bawa aku ke tempat peristirahatan terakhir ayah dan ibumu, aku ingin meminta restu mereka heeeemmm"

"Mn,"

Lalu Lan Wangji membawa Wei Wuxian ke makam Tuan dan Nyonya Lan, mereka berdua berdoa memohon restu dan mendoakan mereka berdua....

Keesokan harinya di kamar tamu....., Terdengar suara cempreng Wei Wuxian yang tengah menggerutu.

"A-Cheng, yang benar saja masak aku harus memakai hanfu perempuan, pink lagi warnanya"..

Sambil menahan senyum Jiang Cheng menyahuti, "Memangnya kau mau memakai apa Wei Wuxian, ini Tuan Lan yang menyiapkannya"

"Setidaknya aku masih laki-laki walaupun aku bisa mengandung, yaa minimal hanfu cowok laahh, ini hanfu perempuan, mau taruh dimana wajah tampanku" Ucapnya dramatis.

Cekleeekkkkk... Pintu kamar tiba-tiba terbuka.

"A-Xian, kau itu laki-laki cantik, jadi sudahlah pakai saja bajunya," ucap Jiang Yanli, ternyata yang masuk adalah Tuan, Nyonya, Nona Jiang, serta Jin Zixuan yang menggendong Baby Jin Ling.

"Shijie, Ayah, Ibu kapan kalian sampai di Gusu" ucap Wei Wuxian berbinar.

"Semalam kami telah sampai di sini,melihatmu sudah tertidur jadi kami tidak mau mengganggumu" sahut Nyonya Yu.

Oohhh.

"Sudahlah pakai segera bajumu, nanti ayah yang akan mengantarmu ke altar, cepat nanti terlambat" seru Tuan Jiang

"Tapi ayah"....

"Sini ibu yang memakaikan"

Wei Wuxian tak berkutik jika sudah Nyonya Yu yang bertindak.
Setelah memakai hanfu, tibalah ritual menyisir rambut Wei Wuxian yang panjang. Sambil meneteskan air mata Nyonya Yu, Jiang Yanli, dan Jiang Cheng bergantian menyisir rambut.

"Hidup bahagia, lancar rejeki, sehat selalu" ucap Nyonya Yu sambil terisak.

"Banyak anak, Jauh dari musibah, bahaya, dan penyakit, langgeng sampai maut memisahkan" Ucap Jiang Yanli.

"Panjang jodoh, panjang umur, dan panjang rejeki" ucap Jiang Cheng juga terisak.

Lalu Nyonya Yu menutupkan penutup kepala pada Wei Wuxian, dan semua keluarga berdoa. Setelah Tuan Jiang mengandeng tangan Wei Wuxian berjalan menuju altar, di mana Lan Wangji sudah menunggunya.
Disaat memasuki altar dimana undangan sudah menunggunya, Wei Wuxian dapat melihat di balik cadarnya semua teman-temannya datang, Duo Wen, Duo Xiao, Xue Yang, Song Lan dan beberapa anak-anak partime juga datang. Senyum merekah di bibirnya. Dan terlihat juga sang putra dengan kakek bucinnya sedang duduk manis di kursi khusus orang tua.
Sesampai di altar.

Our Dream Finally Comes True (End)Where stories live. Discover now