11

2.4K 238 12
                                    

"Paman,jangan-jangan......

Wei Wuxian, Wen Ning ,Xue Yang, dan baby A-Yuan telah sampai di Restoran.
Wei Wuxian lalu meletakkan putranya di kasur kecil Yang memang di siapkan di ruang kerja Wei Wuxian, lalu dia melangkah keluar dengan muka ditekuk.

"A-Ning...." panggilnya tidak bersemangat pada Wen Ning.

Kebetulan pelanggan agak sepi, Wen Ning, Duo Xiao, dan Xue Yang terlihat berkumpul mengobrol kecil, Wen Ning yang dipanggil menoleh, sebelumnya mereka saling berpandangan dan mengangkat bahu.

"A-Xian kamu baik-baik saja, apa kamu sakit" ucap Xiao Xingchen.

Wei Wuxian hanya menggeleng, dan terduduk lesu..

Keempatnya akhirnya mendekat dan duduk bersama di depan dan samping Wei Wuxian.

"Xian ge, ada apa ceritakan pada kami" desak Xue Yang.

Wei Wuxian mengangkat kepalanya dan memandang Wen Ning. Wen Ning yang paham mengangguk. Sambil mengela nafas, Wei Wuxian bercerita.

"Aku beberapa tahun ini sengaja menghindari keluarga Jiang, karena suatu hal yang harus aku selesaikan, tapi hari ini tanpa sengaja aku harus bertemu Xichen ge dan dia adalah tunangan Jiang Cheng, otomatis cepat atau lambat keluarga Jiang........Akkkhhhhhhhhhh "teriak Wei Wuxian frustasi.

Xiao Xingchen dan Wen Ning saling berpandangan.

Sambil mengelus - elus kepala Wei Wuxian Xiao Xingchen berkata" A-Xian, apapun masalahmu, kamu harus menghadapinya, baik buruk kamu harus bisa menghadapinya, jika kamu semakin lari dan menghindar bisa jadi masalah akan semakin bertambah dan tidak selesai"...

"Betul Wei ge, kita harus berani menghadapinya, jelaskan, mungkin saja mereka malah bisa membantumu" sahut Wen Ning.

"Apa yang di katakan Wen Ning dan Xiao ge benar ge, kami tetap akan mendukungmu, kamu tidak sendiri ge" sahut Xue Yang menimpali.

"Wei ge orang baik jadi semuanya pasti baik-baik saja", sahut Xiao Qing

"Bagaimana kalau kita menghubungi Xichen ge, atau gege pergi ke Xichen ge untuk mengatakan ini, siapa tahu ada sedikit solusi" ujar Wen Ning memberi Solusi.

Mata Wei Wuxian berbinar, "boleh juga,kenapabaku tidak kepikiran, terimakasih untuk kalian semuanya"

"A-Xian, kita semua di sini saudara, sepatutnya kita saling membantu"...

Keempatnya mengangguk bersamaan.

"Ge, aku permisi, ada urusan sedikit" pamit Xue Yang  tiba-tiba sambil beranjak berdiri.

"Yang ge, jangan bilang kau akan mencopet ya atau mau balapan liar lagi" ucap Xiao Qing sarkas.

"Hey, anak kecil, jangan sok tahu yaa" ucap Xue Yang ketus.

" Xue Yang, Xiaoxiao, hentikan tidak enak di dengar pelanggan" ucap Xiao Xingchen melerai keduanya.

"A-Yang pergilah, jangan terlalu malam kau pulang, dan kau A-Xiao kerjakan tugas rumah mu, setelah itu istirahatlah, mumpung pelanggan sepi" ucap Wei Wuxian laksana emak-emak yang menasehati anaknya.

Keduanya beranjak pergi sambil menjulurkan lidahnya satu sama lain.

"Wei ge, aku juga pamit ke toko dulu"...

"Pergilah A-Ning..."

Tinggalah Xiao Xingchen dan Wei Wuxian.

"Xiao ge, besok aku akan menemui Xichen ge di rumah sakit sekalian menjenguk Tuan Lan, apa gege tidak apa-apa aku tinggal, aku takut restoran ramai?" ucap Wei Wuxian.

Our Dream Finally Comes True (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang