20

2.3K 197 8
                                    

"Haaaahhh"

Wei Wuxian segera membalikkan badannya dan menatap jauh ke iris emas bola mata Lan Wangji.

"Yang benar saja Lan Zhan, apa apakah ini tidak terlalu mendadak, dan bukankah masih ada waktu dua minggu lagi, dan lagi kita juga belum melakukan persiapan, aaahh banyak lagi" ucapnya frustasi....

Lan Wangji membawa Wei Wuxian ke pelukannya, dan menjatuhkan dagunya ke kepala Wei Wuxian.

"Paman sudah menyiapkan semuanya, kita hanya tinggal menuruti permintaanya, apakah Weiying tidak mau menikah denganku"

Wei Wuxian melepaskan pelukannya dan berujar "aku bukan tidak mau menikah denganmu, hanya saja pernikahan ini begitu mendadak, aku aku terkejut"...

"Pernikahan yang paman siapkan adalah acara pemberkatan khusus dan wajib  bagi  keluarga inti Gusu, untuk resepsinya paman menyerahkan pada kita, tentunya setelah aku pulang dari Jerman untuk acara kelulusanku, bagaimana?"

"Oooo" sahutnya sambil mengerucutkan bibirnya.

" Eeehhhhh, Lan Zhan, kau akan meninggalkan kami lagi setelah menikah, kau Jahat Lan Zhan" ucapnya merajuk.

"Weiying, kau dan baby tentunya harus ikut, aku akan membawa kalian serta, sekaligus jalan-jalan, bagaimana"

"Sudah cukup 4 tahun aku berpisah denganmu dan baby, aku tidak mau berpisah lagi dengan kalian" ucap Lan Wangji sambil mengeratkan pelukannya pada Wei Wuxian.

"Aku juga, aku tidak ingin berpisah denganmu lagi Lan Zhan, Lan Er Gege,"

"Weiying"

Tidak tahu saja jika panggilan itu membuat sesuatu di diri Lan Wangji terbangun.

"Ok, ok maaf,dulu aku menyangka jika kamu membenciku, kamu setiap hari menghukumku"

"Aku tidak pernah membencimu Weiying" Ucap Lan Wangji sambil menyatukan kedua bibir mereka dan mengangkat Wei Wuxian ke kamar mandi, dan setelahnya hanya terdengar suara-suara aneh yang tidak  sedikitpun membangunkan tidur nyenyak Baby Sizhui.....

Keesokan harinya...

Lan Wangji adalah orang pertama yang bangun terlebih dahulu, sambil tersenyum puas dia mengecup kening Wei Wuxian dan tangannya mengelus lembut perut Wei Wuxian, dan tak lupa dia juga mencium pipi gembul putranya. Lalu dia bergegas ke kamar mandi. Tak lama kemudian dia keluar dan menemukan putranya yang telah terduduk di ranjang sambil mengucek matanya. Mengetahui pintu kamar mandi terbuka, balita itu menoleh.

"Papa"... Ucapnya sambil merentangkan tangannya.

"Selamat pagi sayang" ucap Lan Wangji sambil menyambut rentangan tangan putranya.

"Aci papa" jawab sang putra sambil menyenderkan kepalanya pada bahu nyaman sang papa.

"Baby masih mau tidur atau mandi dulu"

"Yuan mau manci, bial campan cepelti papa"...

Lan Wangji terkekeh mendengar penuturan putranya. Lalu dia segera memandikan putranya dan setelah selesai diapun mendadaninya, memakaikan baju, celana, sepatu, dan topi baret sehingga menampakkan balita yang sangat imut dan menggemaskan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Dream Finally Comes True (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang