BAB 16 : PARIS

2.2K 36 2
                                    

Jangan lupa VOTE • COMMENT • FOLLOW ❤

DARI arah balkoni peribadi suite Four Seasons Hotel George V Paris, tidak berkelip mataku mengamati Eiffel Tower

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DARI arah balkoni peribadi suite Four Seasons Hotel George V Paris, tidak berkelip mataku mengamati Eiffel Tower. Ia di sinari dengan cahaya lampu.

Ini adalah kali pertama aku melihat secara langsung Eiffel Tower. Biasanya aku lihat Eiffel Tower hanya melalui gambar dan video.

Harus aku puji, ianya cantik dan sempurna di mataku.

Sedang aku mengamati Eiffel Tower, aku di kejutkan dengan nada dering Only Love Can Hurt Like This datang dari iPhone milikku.

Aku bawa keluar iPhone dari poket leather jacket. Sempat aku kerling sekilas skrin iPhone sebelum menjawab panggilan dari Linda.

"Aku call kau banyak kali tadi. Kenapa kau tak jawab?" Aku terlebih dahulu menghambur amarah.

Tiba di Paris setengah jam yang lalu, aku terus hubungi Linda namun kawan baikku ini tidak menjawab panggilan dari aku. Tidak cukup menelefon Linda, aku hantar message...

"Sorry, aku ter' silent telefon. Janganlah marah. By the way, kau dah nampak Eiffel Tower?"

Aku berdeham sebelum membuka bicara lagi... "Dah. Aku tengok Eiffel Tower dari balkoni. Honestly speaking, Eiffel Tower cantik sangat dan nanti aku minta Darcy bawa aku ke Eiffel Tower. Aku nak sentuh Eiffel Tower."

Tertawa Linda.

"Jangan lupa bergambar bila di Eiffel Tower nanti," pesan Linda.

"Takkan lupa punya," balasku penuh keterujaan.

"Berapa hari kau dan Darcy di Paris?"

"Ummm, 5 hari."

"Sister, I'm hungry..."

Kedengaran suara parau Liam di hujung talian.

"Ugh, Liam. Err, Ermina. Aku nak masak dulu makanan untuk adik kesayangan aku tu. Aku off, bye."

"Bye."

Talian di matikan. Serentak pada saat talian di matikan, aku merasa sentuhan pada punggungku... Aku toleh ke belakang. Darcy...

"Dengan siapa awak bercakap di telefon, darling?" Di peluk erat tubuhku dari belakang. Hangat aku rasakan...

"Dengan Linda, love."

"Oh..."

Pelukan Darcy semakin erat aku rasakan. Pipi sebelah kanannya melekap di pipi sebelah kiriku.

"I'm truly, deeply, madly obsessed with you darling."

Aku mengoyak senyum mendengar luahan perasaan Darcy. "I'm truly, deeply, madly obsessed with you too," balasku.

🦋
🦋
🦋
🦋

DI dining room, aku tidak berani angkat muka memandang dua staff lelaki service room menghidang makanan dan minuman di atas meja.

MR. DARCY | CLEANWhere stories live. Discover now