01. New Coworker

1K 76 35
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*

Sinar mentari nampak memasuki ruangan yang ku huni melalui cela-cela gorden hingga mengenai mataku membuatku silau, aku yang masih bergulat dengan selimut ini setengah tersadar dan mulai merabah kasur di sebelahku mencari sosok suamiku untuk ku peluk seperti kebiasaanku, setelah menemukan sosok itu aku tersenyum dan hendak memeluk tubuhnya.

"Nuna sudah bangun?" Hah? Apa? Nuna? Suara ini bukan suara suamiku, Suara ini___tidak mungkin.

Dengan rasa terkejut dan hati merapalkan doa aku menoleh untuk memastikan dan betapa terkejutnya aku setelah tidak menemukan sosok suamiku di sampingku melainkan sosok pria lain yang baru aku kenal sebulan yang lalu, pria ini adalah karyawan yang baru dipindahkan ke kantorku dari kantor cabang yang ada di Jepang, pria yang baru satu bulan lalu menjadi rekan satu timku.

"Bag__bagaimana bisa___kamu__disini?" Aku sangat terkejut dan dengan segera melihat tubuhku dan semakin dibuat terkejut, aku tidak telanjang namun ini bukan pakaianku, kemeja kebesaran ini tidak mungkin milikku, apa jangan-jangan___

"Nuna tidak ingat apa yang kita lakukan semalam?" Suara itu membuatku mengangkat kepalaku dan saat itu aku baru menyadari jika pria di depanku ini tidak mengenakan baju, tidak____tidak mungkin kami melakukan____ arrrrggghhhh.

Tidak mungkin kami melakukan hal yang tidak seharusnya kami lakukan, namun melihat senyumnya dan caranya menatapku entah kenapa salah satu sisi dari diriku merasa yakin jika memang ada sesuatu yang terjadi yang tak seharusnya terjadi namun aku tidak mengingat apapun.

Aku melupakan semuanya karena aku terlalu mabuk semalam, jadi apa yang sebenarnya kita lakukan?

Sebentar, sekarang kita ingat-ingat dulu apa yang sebenarnya terjadi untuk itu kita mundur dulu ke satu bulan yang lalu.

Di sebuah gedung apartment yang ditinggali sepasang manusia. Di hari yang bahkan masih gelap ini salah seorang penghuni sudah disibukkan dengan pekerjaan rumahnya, dia nampak tengah bertarung dengan alat-alat masak kesayangannya di dapur minimalisnya.

Hari masih pagi tapi aku sudah berkecimpung di dapur dengan peralatan dapur kesayanganku. Suara dengungan terdengar dari mesin cuci yang tengah mencuci pakaianku dan suamiku, sedangkan di ruang tengah terdengar dengungan lirih diikuti dengan benturan kecil beberapa kali yang dihasilkan dari alat vakum yang tengah membantuku mengerjakan pekerjaan rumah.

Ku lirik jam dinding yang tersangkut di dinding dapur, masih jam enam pagi aku masih memiliki sedikit waktu untuk menyelesaikan pekerjaanku.

Aku Bae Suzy, seorang wanita karir yang merangkap menjadi ibu rumah tangga sejak tiga tahun yang lalu, sejujurnya ini melelahkan bagiku namun aku sangat menikmatinya. Aku menikmati pekerjaanku di kantor dan aku juga menikmati pekerjaanku di rumah untuk melayani suamiku, terlebih lagi ketika aku melihat wajah tersenyum suamiku yang selalu merasa berterima kasih karena semua pekerjaan ku lakukan dengan baik, itu membuatku semakin merasa lebih baik bahkan ketika kelelahan.

Semua makanan sudah siap dan sudah tersaji di meja makan, mesin vakum juga sudah berhenti bekerja pertanda pekerjaannya sudah selesai, begitupun dengan mesin cuci yang menandakan pakaian yang tengah ia cuci siap untuk di jemur.

Sekali lagi aku melihat jam dinding, merasa masih cukup aku mengeluarkan pakaian bersih dari dalam mesin cuci dan mulai menjemurnya sebelum akhirnya pergi mandi.

Sejak menikah, aku tidak pernah berlama-lama ketika mandi terlebih saat pagi hari seperti sekarang, biasanya aku baru bisa melakukan ritual mandi hanya ketika malam ketika hendak pergi tidur karena saat itulah saat dimana aku memiliki sedikit waktu bersantai.

NTR (Netorare) 🟢Where stories live. Discover now