11. Sugar Mommy? 🔞

914 60 6
                                    

Kalau ada typo tandain ya :*

"Kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan tanpa meminta persetujuanku terlebih dahulu Suzy, kamu lupa kalau aku dan tubuhku itu milikmu?"

Myungsoo dan tubuhnya milikku? Kalau diingat lagi apa pernah suamiku mengatakan hal ini padaku? Rasanya tidak.

Doktrin jika Myungsoo dan tubuhnya adalah milikku ku rasa untuk apa aku mempertahankan rasa malu dan tidak percaya diriku lagi? Seharusnya aku bisa memanfaatkan kepemilikanku sejauh yang aku bisa kan?

Aku bertekad untuk melakukan apa yang aku inginkan mulai sekarang, memuaskan diriku dengan apa yang telah aku miliki.

Tanpa meminta persetujuan lagi aku mulai menyentuh gumpalan daging di depanku itu, mendongak untuk melihat reaksinya yang nampak ia tahan. Ia mencoba menahan atau memang aksiku yang tidak berpengaruh untuknya? Entahlah aku baru dalam hal ini tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin.

Tanganku memang belum lihai bergerak memuaskannya namun sebisa yang ku bisa untuk memanfaatkan mulutku yang teracuhkan dan tepat saat itu aku menyadari perubahannya.

Aku mendongak, melihatnya mengigit bibir bawahnya dengan mata terpejam, apa ini yang ia sukai?

Entah sejak kapan tangan itu menahan kepalaku, membantuku mendorong diri hingga mulutku kelelahan.

Dia yang berdiri, menarik lenganku untuk berdiri, menciumku sekali lagi lalu berbisik.

"Aku tidak bisa menahannya lagi sekarang" hingga bibir itu kembali mendarat di bibirku. Entah kenapa aku selalu menyukai sentuhannya, sentuhan tangannya yang membelai tubuhku sungguh sangat memanjakan hingga satu-satunya kain yang membalut tubuhku itu tanggal karena ulahnya.

Perlahan ia menarik tubuhku hingga terduduk diatas pangkuannya yang duduk di sofa sedangkan mataku masih terpejam karena berciuman, sekali lagi ini hanyalah refleks dari tubuhku.

"Duduklah diatas pahaku dengan kaki terbuka"

Hah?

Nampaknya ia menyadari aku tidak mengerti dengan maksud kalimatnya sehingga ia menarik satu kakiku ke sisi lain hingga membuat tubuhku mengunci tubuhnya di bawahku dan sekali lagi kami berciuman. Dari posisi ini aku bisa merasakan gumpalan daging itu bersentuhan dengan intiku.

Gila! Ini benar-benar gila dan erotis, intiku bergetar hanya dengan merasakan miliknya yang tanpa sengaja menyentuh milikku yang menindih miliknya.

Tangannya yang memeluk pinggangku, menarik tubuhku sedikit menjauh membuatku kecewa karena gumpalan daging itu akhirnya tidak menyentuh intiku lagi.

Masih dengan bibir bertautan, tanganku yang memeluk lehernya aku turunkan salah satunya untuk meraih intimnya, aku tidak bisa hanya menunggunya saja. Dan saat itu aku mulai mengarahkan intimnya padaku, aku ingin segera memilikinya dan dia melepas ciuman kami.

Aku yakin mataku sudah berkabut saat ini bertarung dengan mata kelamnya yang menatapku menggoda dengan senyum miring yang sumpah mati manisnya.

"Sudah tidak sabar lagi sajangnim?" aku tidak kuasa menjawabnya, ku rasa bahasa tubuhku sudah cukup menggambarkannya.

"Ahhh" ini tidak semudah yang aku bayangkan. Entah karena intiku yang terlalu kecil atau miliknya yang terlalu besar karena ku rasa aku sudah cukup basah untuk ditamui.

"Pelan-pelan saja dan jangan dipaksa. Sex itu untuk dinikmati bukan menyakiti" tangan besar itu aku biarkan mengambil alih gumpalan daging miliknya sendiri dari tanganku, membiarkannya membawa bagian kecil dari tubuhnya untuk bersatu denganku. Myungsoo benar, seks untuk dinikmati.

NTR (Netorare) 🟢Where stories live. Discover now