dasa✧

799 145 79
                                    

The Grim Reaper-!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Grim Reaper-!


Orang-orang pernah bilang kalau hati adalah satu-satunya anggota tubuh yang tidak bisa berbohong. Mulut bisa berbohong, ekspresi bisa berbohong, gerak tubuh bisa berbohong, tetapi hati tidak pernah berbohong.

Taufan dan Ice berdiri di hadapan Halilintar bagaikan barikade. Ini bagaikan pengadilan yang menentukan segala nya.

"Semua kesalahan kakak ku bukanlah atas kemauan nya. Itu semua karena aku." Ice berbicara. Tangan kiri berada di dada sebagai perwujudan hormat. "Akulah pendosa yang sebenarnya. Karena aku, kakak ku melakukan perbuatan dosa." Tambah Ice.

Raut wajah tak percaya di tunjukkan. Bisikan demi bisikan terdengar nyaring. Mereka ini niat berbisik atau bicara gak sih?

"Alasan kakak ku melukai banyak orang adalah untuk melindungi ku."

Taufan dengan serta merta menampilkan hologram biru kabur. Di sana terdapat gambaran Halilintar yang memukuli banyak orang-- beda nya, kali ini Taufan menyertakan suara pada hologram.

"ULANGI PERKATAAN MU TADI! KAMU BILANG ICE APA!?"

BUAGH

"U-UGH! h-heh! Dia hanyalah anak ca-cacat! Sudah yatim piatu, punya kakak pembunuh lagi. Hha--"

BUAGH

"ULANGI LAGI PERKATAAN MU, DAN AKU AKAN DENGAN SENANG HATI MERONTOKKAN GIGI MU!"

BUAGH

"DENGAR! JIKA AKU MENDENGAR KALIAN MENCACI MAKI ADIK KU LAGI, MAKA AKU TIDAK AKAN SEGAN KEPADA KALIAN!"

"MAU KALIAN ANAK PENJABAT! ATAUPUN ANAK PRESIDEN! TAPI SIAPAPUN YANG BERNIAT MENGANGGU ADIK KU AKAN KU ANGGAP MUSUH KU!"

Para malaikat masih saja tak percaya. Bagaimana bisa hanya karena di caci maki, roh merah itu sanggup memukuli orang lain?

Ice menarik nafas nya. Sesak. Ice tidak pernah tahu, jika selama ini Halilintar berkelahi untuk nya. Untuk melindungi nya. Baik di saat hidup maupun telah meninggal, Halilintar tetap melindungi nya.

"Alasan mengapa kakak ku mencoba membunuh ku adalah karena keadaan yang memaksa. Ekonomi kami sangatlah sulit dan pada saat itu, dokter mendiagnosis bahwa aku memiliki kanker." Kata Ice.

"Aku mengalami masa-masa sulit di saat dia pergi. Di kala kanker mulai menggerogoti tubuh ku, seseorang pria baik hati, Thorn, membantu ku melawan penyakit itu hingga akhirnya aku sembuh total."

"Meski hati ku hancur, aku memaafkan nya."

"Ice . . . maaf."

"Hanya ini jalan nya. Tapi jangan khawatir, karena kakak juga akan ikut bersama mu."

"Alasan mengapa kakak ku menetap di bumi adalah karena kakak ingin meminta maaf kepada ku."

Hologram menampilkan cuplikan gambar di mana Halilintar tengah menatap Ice dari kejauhan. Tidak hanya sekali, tetapi beratus-ratus kali.

The Grim Reaper | TauHali ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang