tridasa✧

1K 138 141
                                    

The Grim Reaper-!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Grim Reaper-!

Berabad-abad dahulu, pernah di kisah kan dari mulut ke mulut tentang kisah cinta tragis seorang malaikat maut dengan roh pendosa.

Di katakan bahwa roh itu membangkang, dan menolak pergi ke akhirat. Jadi si malaikat maut bertugas menjemput nya.

Karena telah tahu sebab si roh menetap di dunia, akhirnya mereka membuat perjanjian.

Hari demi hari mereka lewati, pada akhirnya simpati tumbuh menjadi cinta. Si malaikat maut mencintai semua tentang si roh, sifat pemarah, tsundere, senyum nya, semua nya.

Namun, takdir mengatakan lain. Mereka harus berpisah. Menderita oleh kerinduan yang menggerogoti tiap waktu nya. Itu tragis, bukan?

Taufan menyedot ingus nya yang meler akibat mendengar cerita dari para bocil yang tengah duduk di bawah pohon pisang. Dasar, masih kecil cerita nya cinta-cinta an, di tambah sedih pula. Taufan kan alergi cerita sedih . . .

"Taufan! Itu kambing nya nyungsep ke parit!"

Suara kambing mbek mbek mbek terdengar memenuhi gendang telinga, berbarengan dengan teriakan nyaring dari seorang remaja.

Ketika membalikkan badan, seketika itu juga dia melihat seekor kambing tomboy tengah nyungsep di parit-- nampak seperti tengah bertamu di ekosistem jentik-jentik dan kecebong.

"Dasar, Siti! Ngapain kamu main di parit! Dasar beban!" Hardik Taufan menunjuk-nunjuk si kambing yang bernama Siti. Asal kalian tahu, bahwa Taufan telah menamai seluruh kambing peliharaan nya dengan nama yang estetik!

"Taufan! Jangan omeli Siti! Ini semua salah kamu. Bukannya jagain dia malah asik gibah!" Itu Halilintar. Anak lelaki beriris ruby dengan sekop di tangan kanan nya, topi khas petani, dan sepatu bot.

Taufan tak terima. Hei! Memang Siti anak nya, apa? "Jadi kamu nyalahin aku?!"

"Kalau begitu siapa lagi yang mau ku salahkan!? Siti? Beni? Lani? Edo? Gani? Tayo?" Balas Halilintar tak kalah sengit.

Perdebatan terus memanas. Membuat mereka lupa akan si kambing-- Siti, masih setia di parit seraya meminum air kobokan.

"Bukan nya muji, malah di hardik. Kamu ngajak berantem!?" Kata Taufan. Dia menjauhi komunitas gibah itu lalu mendekati Halilintar. Sama sekali tidak takut bahwa calon istri nya itu akan menhantam kepala nya dengan sekop.

Bisa-bisanya Taufan, seorang malaikat maut yang bereinkarnasi menjadi seorang warga teladan di desa sejahtera malah di berikan istri yang amat pemarah.

Iya, pemarah. Dikit-dikit marah. Kompor tidak di matikan, marah. Tidak dapat bansos dari pemerintah, marah. Telur dadar gosong, marah. Kopi asin, marah.

Halilintar nampak tak mau kalah. Jadi lelaki itu menggulung lengan baju hingga ke siku. Urat-urat lehernya terlihat dengan netra nya yang berkilat marah.

The Grim Reaper | TauHali ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang