ekadasa ✧

856 149 165
                                    

The Grim Reaper-!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Grim Reaper-!

Seratus hari telah terlewati dengan begitu sulit. Memang siapa yang mampu menahan siksa neraka meski hanya satu hari?

Halilintar keluar melalui gerbang dengan simbol api itu. Di sana sudah ada Taufan yang menunggu. Dasar, padahal seratus hari yang dahulu dia pernah bilang pada Taufan untuk jangan menunggu nya.

"Halo, manis! Sudah siap pergi kencan?" Kata Taufan dengan nada serius. Dia bahkan rela membungkuk lalu mengulurkan tangan ala ala pangeran.

"Fan. Kamu ingin merasakan organ dalam mu di tonjok?" Gurau Halilintar. Yah, sebenarnya itu adalah kalimat serius sih.

Taufan hanya menanggapi nya dengan tertawa hambar. Bagaimana pun ancaman Halilintar bukanlah angin semata.

"Baiklah. Mari temani aku," Kata Taufan. Tangan nya tanpa izin menggenggam tangan Halilintar lalu membawa nya menuju bumi.

Ngomong-ngomong, karena telah di anggap menyelamatkan Halilintar. Maka, genap sudah jumlah roh yang dia tolong. Yakni seribu. Dan itu berarti sudah saat nya Taufan mengambil hadiah yang di janjikan.

Tetapi, Taufan menolak mengambil hadiah saat itu juga. Karena malaikat maut itu berkata jika dia ingin mengambil kompensasi dari Halilintar. Dan rupanya, inilah yang di maksud Taufan.

Satu hari kencan di bumi.

Haruskah dia bilang 'kencan' setelah Taufan mengutarakan perasaannya? Ah, lupakan! Di genggam tangan oleh Taufan saja membuat hati nya dag dig dug.

Kaki mereka menapak di tanah, wujud mereka dalam mode terlihat. Ya. Halilintar di berikan izin untuk berubah wujud layak nya manusia.

"Fan, nanti kalau orang kenal bagaimana?" Tanya Halilintar risih. Sesekali melirik sekitar untuk memantau.

"Don't mind. Ini hanya sehari, okey? Jadi, mari nikmati hari ini!" Seru Taufan dengan semangat membara. Panas nya bahkan mampu mengalahkan sinar mentari.

Halilintar yang dalam balutan switer krim dengan celana jeans hitam hanya berdehem pelan. Sejak turun ke bumi, genggaman tangan mereka tak lepas sedikitpun.

Hanya ada tawa di hari itu. Teriakan frustasi milik Halilintar ketika mereka berdua di kejar anjing milik pak Saipul.

"Fannnn! Kenapa kamu injek ekor nya, bodoh!?"

Panci melayang milik seorang ibu rumah tangga bernama Gempa-- yah, itu terjadi karena Taufan telah membuat anak dari ibu itu menangis keras. Dan penyebabnya adalah Taufan yang merebut susu elang jantan dari tangan si anak.

The Grim Reaper | TauHali ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang